Berita Pangkalpinang
Keterwakilan Perempuan Masih Rendah di Bidang Politik, Radmida Ajak Lebih Berperan Aktif
Rendahnya angka keterwakilan perempuan di legislatif banyak berpengaruh terhadap isu kebijakan terkait kesetaraan gender.
Penulis: Cepi Marlianto |
Peran Perempuan Masuk Parlemen Tidak Mudah
Wakil Ketua IV Bidang Sosial Masyarakat KPPI Kota Pangkalpinang, Agusnari Yunus menilai, perjuangan perempuan untuk dapat duduk di kursi parlemen dan terlibat langsung dalam pembuatan keputusan tidaklah mudah.
Sebab, mereka masih harus berjuang menghadapi stigma, dan kendala struktural maupun kultural sebagai perempuan.
Selain itu, kiprah mereka juga diharapkan dapat membawa perubahan yang lebih baik terhadap perlindungan dan kesejahteraan kaum perempuan di berbagai bidang kehidupan.
Maka dari itu, Muscab ini menjadi percontohan bagi KPPI lain agar bersuara membawa aspirasi perempuan.
"Ini juga untuk percontohan KPPI yang ada di Kabupaten untuk lima tahun ke depan," ujar Agusnari.
Dia menyebut, perempuan akan menghadapi tantangan tersendiri ketika akan terjun ke dunia politik. Hal ini penting untuk diapresiasi untuk terus memberikan semangat dan dukungan kepada perempuan agar terus terlibat aktif dalam pembangunan bangsa melalui politik.
Di mana kiprah perempuan di ranah politik baru di bawah 30 persen. Maka dari itu jangan sampai perempuan jangan mau menjadi pelengkap, tetapi juga menjadi pejuang.
"Terutama untuk ranah politik perempuan bukan hanya pelengkap, namun perempuan juga berjuang," sebutnya.
Sejak 2016 silam kepengurusan KPPI Pangkalpinang baru ada tujuh partai politik yang bergabung. Partai itu yakni Gelora, PPP, Nasdem, Perindo, PKP, PKS dan Gerindra.
Kegiatan ini juga digelar untuk memberikan perspektif perempuan terhadap berbagai isu terkini. Tema yang diangkat sendiri yakni perempuan dan kepemimpinan transformatif agar mampu berperan dalam pembangunan di daerah untuk membangun Indonesia bermartabat satu tekad satu tujuan.
"Kalau tidak ada suara perempuan siapa lagi, berharap ke depan perempuan lebih berkontribusi. Bisa membantu perempuan, diperhatikan. Jadi tidak ada dibedakan," ucap dia.
Kendati demikian, ia berharap acara tersebut bisa menjadi penyemangat setiap perempuan untuk berkontribusi aktif dalam pembangunan Indonesia di berbagai bidang, termasuk politik.
Selain itu dia turut mengajak para pengurus partai lainnya dapat bergabung dalam KPPPI untuk bersama-sama menyuarakan aspirasi perempuan. Ini juga untuk memajukan KPPI sebagai kesetaraan gender.
"Semoga partai belum bergabung segera bergabung di KPPI Kota Pangkalpinang," kata Agusnari.
(Bangkapos.com/Cepi Marlianto)
