Berita Pangkalpinang

Jumlah Bangku SMP Negeri di Pangkalpinang Terbatas, Orangtua Pilih Sekolah Swasta Jika Tak Diterima

Informasi terkait terancamnya siswa lulusan SD di Pangkalpinang yang tak mendapat bangku sekolah menjadi kekhawatiran tersendiri bagi orangtua

Penulis: Sela Agustika | Editor: nurhayati
Bangkapos.com/Andini Dwi Hasanah
Ilustrasi Suasana PPDB di SMPN 2 Kota Pangkalpinang. 

BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Informasi terkait terancamnya siswa lulusan SD di Pangkalpinang yang tak mendapat bangku sekolah menjadi kekhawatiran tersendiri bagi orangtua siswa yang ingin melanjut ke jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kota Pangkalpinang.

Pasalnya informasi sebanyak 138 siswa yang terancam tidak mendapatkan bangku di tingkat SMP ini disampaikan langsung oleh Kadin Pendidikan dan Kebudayaan Pangkalpinang Erwandi.

Mendengar informasi yang beredar, Sara orangtua siswa yang akan melanjutkan sekolah ke jenjang SMP khususnya di sekolah negeri ini turut merasa cemas, meski titik lokasi rumah dengan tempat tujuan anaknya sekolah tak terlalu jauh.

"Ada denger-denger info bahwa siswa yang baru masuk SMP ini kuota terbatas, tentunya kita sebagai orangtua khawatir takut anak kita tidak sekolah, meskipun saat ini sudah zonasi dan lokasi rumah saya di Bukit merapin dekat dengan sekolah tetapi tetap ada sedikit kecemasan juga," ungkap Sara kepada Bangkapos.com, Rabu (14/6/2022).

Baca juga: Polres Bangka Barat Amankan Pria Diduga Petinggi Khilafatul Muslimin di Muntok

Baca juga: Pria yang Diamankan Polres Bangka Barat, Buka Praktik Bekam dan Rukiah di Muntok

Diakuinya,  keterbatasan bangku di sekolah negeri saat ini membuatnya pasrah, serta tidak menutup kemungkinan untuk beralih menyekolahkan anaknya ke swasta jika tidak diterima di sekolah negeri terdekat.

"Kalau mau dan harapan masuk ke negeri terdekat saja, selain tidak dikenakan biaya saya pikir juga lebih enak, tetapi dari pada gak sekolah karena gak masuk negeri, ya tetap kita pilih swasta untuk alternatif ya pembelajaran juga saya rasa sama," kata Sara.

Menurutnya, di mana pun nanti anaknya sekolah yang terpenting dan umum baginya mendapat pendidikan yang layak.

"Mau di mana pun itu semoga anak yang ngejalin ini senang, karena mau dipaksa kemana pun kalau mereka tidak senang otomatis juga akan menganggu konsentrasi pembelajarannya," tuturnya.

Baca juga: Penduduk Pangkalpinang Naik 8.110 Jiwa hanya Dalam Waktu 25 Minggu, Ini Dampaknya

Baca juga: Kebun Kelapa Sawit Rakyat di Kabupaten Bangka Bertambah 1.789,5 Hektare Dalam 2 Tahun

Senada dengan Sara, Mita warga Kacang Pedang ini memilih sekolah negeri terdekat bagi Anaknya yang akan melanjut ke jenjang SMP. Akan tetapi sebagai alternatif tak menutup kemungkinan dirinya menyekolahkan anaknya ke swasta.

"Kalau pilihan utama maunya memang ke Negeri, yakni di SMP N 2 Pangkalpinang, kebetulan juga dekat. Tetapi kalo dak lolos ya mau gak mau kita ke swasta," ungkap Mita.

Diakuinya,  besar harapannya agar anaknya ini bisa masuk ke sekolah negeri terdekat.

"Harapan kita maunya negeri, karena pertama gratis. Trus juga negeri ini yang SMP N 2 sekolah kita tau bagus, tetapi kalau gak lolos ya tetap lari ke swasta yang penting anak kita dapat pendidikan yang layak," ucapnya.

(Bangkapos.com/Sela Agustika)

Sumber: bangkapos.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved