Berita Kriminalitas
Akibat Sisa Mabuk di Malam Hari, Piang kalap hingga Nekat Aniaya Paman Sendiri
Di hadapan majelis hakim, Piang mengaku kesal tiba-tiba dibangunkan sang nenek, Sima, saat ketika sedang tertidur pulas.
Penulis: Antoni Ramli | Editor: Novita
BANGKAPOS.COM, BANGKA - Akibat pengaruh sisa mabuk di malam hari, membuat Febriyansah alias Piang kalap. Ia nekat menganiaya Iskandar yang tak lain merupakan pamannya sendiri, menggunakan pacul.
Keberingasan Piang tersebut mengantarkan dirinya ke balik jeruji besi.
Kamis (16/6/2022), Piang menjalani sidang keduanya di Pengadilan Negeri PHI /Tipikor Kelas 1A Pangkalpinang dengan agenda pemeriksaan saksi.
Di hadapan majelis hakim, Piang mengaku kesal tiba-tiba dibangunkan sang nenek, Sima, saat ketika sedang tertidur pulas.
Setelah terbangun, Sima menyebut bahwa pamannya, Iskandar, tengah mengasah parang.
Mulanya, belum diketahui maksud dan tujuan Iskandar mengasah sebilah parang tersebut.
Namun, tiba tiba Iskandar beranjak dan mengejar Piang menggunakan parang yang diasahnya. Merasa terancam, Piang berusaha kabur ke bagian depan rumah.
"Waktu itu saya baru tidur berapa jam pulang, lalu dibangunkan nenek, katanya paman lagi ngasah parang. Lalu tiba tiba dia mengejar saya pakai parang. Saya lari ke depan rumah. Saya lihat ada pacul, lalu saya ambil dan pukul ke bagian kepalanya," kata Piang di persidangan.
"Pian, waktu kamu mukul pakai pacul itu kamu lagi mabuk enggak?" tanya salah satu majelis hakim.
"Tidak yang mulia, cuma mabuk dikit saja, sisa semalam," sebutnya dan disambut tawa majelis hakim dan pengunjung sidang.
Saksi lain, Sima, menyebut, kedua belah pihak telah sepakat berdamai. Perdamaian tersebut berlangsung di kantor Kelurahan Air Hitam, Kecamatan Bukit Intan, Kota Pangkalpinang.
"Kalau surat perdamaian sudah ada, waktu itu di kantor lurah. Karena hitungannya kita masih keluarga," kata Sima.
"Pernah tidak pelaku ini memberikan santunan kepada pamannya ini untuk biaya pengobatan?" tanya majelis Hakim
"Pernah Pak, kadang dua ratus, kadang seratusan," jawab Sima. (Bangkapos.com / Anthoni Ramli)
