Timah
Polemik Penujukkan Aon Jadi Satgas Tambang Ilegal, Ridwan Djamaluddin Ungkap Alasannya
Pengusaha asal Koba, Bangka Tengah, Thamron alias Aon ditunjuk sebagai Satgas Tambang Timah Ilegal Bangka Belitung. Siapa Aon?
Penulis: Teddy Malaka CC | Editor: Teddy Malaka
BANGKAPOS.COM, BANGKA - Penunjukkan Thamron alias Aon sebagai Satgas Tambang Ilegal jadi polemik di Bangka Belitung. Apa yang menjadi alasan dan harapan Ridwan Djamaluddin atas kebijakan yang ia keluarkan tersebut.
Pengusaha asal Koba, Bangka Tengah, Thamron alias Aon ditunjuk sebagai Satgas Tambang Timah Ilegal Bangka Belitung. Siapa Aon?
Aon dikenal sebagai seorang pengusaha di bidang pertambangan dan perkebunan di Bangka Tengah.
Mengutip situs Kejaksaan Republik Indonesia, Thamron alias Aon pernah tersangkut kasus hukum dan menjadi terdakwa Perkara Tindak Pidana Pertambangan Tanpa Ijin pada tahun 2006.
Baca juga: Keberadaan Dona Ing, Karyawati Cantik Alfamart yang Menghilang Akhirnya Terungkap, Ada di Jakarta?
Ia dikenal dekat dengan pejabat dan petinggi kepolisian.
Pada 2014 lalu saat orang tuanya meninggal, ucapan duka cita pun datang dari Kapolri saat itu.

Penjabat (Pj) Gubernur Bangka Belitung, Ridwan Djamaluddin mengatakan, dirinya tidak mau dituduh terkait penunjukan Ketua Satgas Tambang Ilegal terhadap Thamron alias Aon karena adanya unsur kepentingan dari sisi ekonomi maupun politik.
"Jadi jangan ada tuduhan memberikan panggung kepada pengusaha saja. Jangan ada tuduhan ini kepentingan ekonomi dan politik, jangan juga ada tuduhan menggores luka baru di atas luka lama. Mari kita sembuhkan saja luka ini," kata Ridwan Djamaluddin kepada wartawan di sela aktivitasnya menghadiri acara focus group discussion (FGD) di Mapolda Babel, Selasa (21/6/2022).
Terkait Aon pernah tersangkut kasus hukum dan menjadi terdakwa Perkara Tindak Pidana Pertambangan Tanpa Izin pada 2006, dikatakan Ridwan ini menjadi kesempatan untuk kembali berbuat baik.
Baca juga: Sudah Bersetubuh Bagaimana Ceritanya Nur Aini Tak Sadar Suaminya Seorang Wanita, Ketahuan Saat Mandi
"Kalaupun ada, orang boleh saja berbuat salah, mungkin ini kesempatan baik, beliau untuk mengembalikan sebagian dari itu, sebagai bentuk niat baiknya. Saya juga tidak menempatkan Pak Aon pada seolah olah beliaulah pelakunya. Saya tidak mengatakan itu," terangnya.
Dikatakan Ridwan, dipilihnya Aon sebagai ketua Satgas Tambang Ilegal, karena pengalaman terkait pertambangan di Bangka Belitung.
"Jadi sekali lagi saya mengajak, badan usaha ketika ada rapat ada usulan yang saya terima baik di situ dan melalui pesan-pesan singkat, nama beliau disebut, ada juga nama lain. Pertimbangan saya kenapa beliau, satu karena beliau memang berpengalaman panjang. Yang kedua, sepanjang pengetahuan saya, beliau sudah selesai urusannya sama keekonomian dia sendiri. Cukup uang, mau bekerja meluangkan waktu untuk berbakti kepada Republik ini, bisa diimbangi dengan cara itu," jelasnya.
Ridwan yang juga menjabat sebagai Dirjen ESDM ini menambahkan, dirinya tidak ingin memberikan kesan jahat terhadap Aon, tetapi ingin mengajak bersama-sama mengatasi persoalan pertambangan di Babel.
"Saya sekali lagi tidak ingin memberikan kesan bahwa beliau adalah orang jahat yang seolah olah dihukum. Itu sama sekali tidak, saya mengajak bukan hanya beliau, semua akan kita ajak," ujarnya.
Sementara, terkait struktur Satgas Tambang Ilegal dikatakan Ridwan, akan segera dilengkapi nantinya.