Berita Pangkalpinang
SPBU di Pangkalpinang Belum Terapkan Pembelian Gunakan My Pertamina, Masyarakat Tak Ingin Ribet
PT Pertamina melalui anak usahanya, PT Pertamina Patra Niaga, segera melakukan uji coba pembelian BBM bersubsidi Dengan aplikasi MyPertamina.
Penulis: Andini Dwi Hasanah | Editor: nurhayati
BANGKAPOS.COM, BANGKA -- PT Pertamina (Persero) melalui anak usahanya, PT Pertamina Patra Niaga, segera melakukan uji coba pembelian bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi dengan aplikasi MyPertamina.
Uji coba tersebut dilakukan mulai hari ini 1 Juli 2022 di beberapa kota dan kabupaten yang tersebar di lima Provinsi, antara lain Sumatera Barat, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Jawa Barat, dan Yogyakarta.
Pantauan Bangkapos.com, Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Pangkalpinang belum menerapkan pembelian menggunakan aplikasi My Pertamina tersebut.
Pembelian masih seperti biasa, antrean kendaraan roda dua tetap normal.
Baca juga: Saksi dan Korban Kejahatan Jangan Takut Melapor, LPSK Siap Beri Perlindungan dan Galang Solidaritas
Baca juga: MULAI Hari Ini Beli Pertalite dan Solar Pakai MyPertamina, Begini Cara Menggunakan Aplikasinya
Agus (31) karyawan SPBU di Jalan Ahmad Yani Dalam Kota Pangkalpinang mengaku belum menerapkan kebijakan baru tersebut.
Namun diakui Agus, hingga kini pihaknya kerap kali ditanyai masyarakat terkait penggunaan aplikasi tersebut.
"Kalau Pangkalpinang belum, kan lima Provinsi dulu. Tapi kami ditanya masyarakat terus bagaimana kalau pakai aplikasi itu," ungkap Agus saat ditemui Bangkapos.com, Jumat (1/7/2022).
Dia menyebut, pihaknya juga belum mengetahui pasti bagaimana mekanisme pembelian menggunakan aplikasi tersebut.
"Kami juga belum tau jelasnya seperti apa, tapi kita lihat dulu di daerah yang uji coba ini seperti apa," sebutnya.
Mulai 1 Juli 2022, masyarakat di 11 daerah pada 5 provinsi yang ingin membeli BBM jenis Pertalite dan Solar harus terdaftar pada sistem aplikasi MyPertamina.
Nantinya, cakupan dari kebijakan pembelian Pertalite dan Solar menggunakan MyPertamina ini akan diperluas ke daerah lainnya.
Reni (41) ibu rumah tangga asal Kelurahan Bukit Merapin itu mengaku tak ingin ribet jika pembelian menggunakan aplikasi MyPertamina .
"Lah deng-deng kek nek ngeribet masyarakat neh. (Sudah jangan membuat ribet masyarakat nih-red)," kata Reni ditemui Bangkapos.com.
Menurut Reni, mungkin bagi orang muda yang menggunakan teknologi akan lebih mudah, namun tidak untuk orang tua sepertinya.
"Kalau anak muda mungkin lebih mudah, pakai handphone mereka tu sekarang semua bisa. Tapi pun kami orang tua ni ga ngerti pakai gitu-gituan," tuturnya.
