Harga Sawit
Perkiraan Pemerintah Tak Terbukti, Harga TBS Sawit Justru Makin Anjlok
Seorang petani sawit mandiri di Bangka Belitung membandingkan harga 1 kg TBS sawit tidak cukup untuk membeli satu butir permen kojek.
BANGKAPOS.COM, JAKARTA - Sudah dua pekan semenjak Pemerintah memperkirakan harga Tandan Buah Segar (TBS) sawit akan normal kembali, hingga kini belum juga naik.
Bahkan harga TBS sawit semakin anjlok. Di Bangka Belitung, harga TBS sawit petani mandiri ada yang hanya laku Rp 250 per kilogram, bahkan lebih rendah dari itu.
Petani sawit mandiri di Bangka Belitung pun kian terpuruk. Seorang petani membandingkan saking murahnya harga TBS sawit per kilogram saat ini tidak cukup untuk membeli satu butir permen kojek.
"Harga buah sawit saat ini makin parah anjloknya Rp 250 per kilogramnya, diharga petani. Ini sejarah harga sawit paling rendah," keluh Yanto petani sawit asal Desa Jeriji, Kabupaten Bangka Selatan, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, kepada Bangkapos.com, Jumat (8/7/2022).
Baca juga: Petani di Bangka Belitung Menjerit, Harga Sawit Kian Murah, Sekilo Tak Cukup untuk Beli Permen Kojek
Dia mengatakan, dengan harga sawit Rp 250 per kilogramnya lebih murah dari harga satu buah permen kojek yang biasa dijual di pasaran.
"Jadi harga sawit saat ini babak belur, untuk beli permen kojek satu saja tidak cukup, yang harganya Rp 500 hingga Rp 1.000 per butirnya," keluh Yanto.
Yanto mengatakan, murahnya harga sawit saat ini berdampak ke kalangan petani, terpaksa tidak memanen buah sawit yang telah berbuah di pohon karena harga murah.
"Para petani sebagian membiarkan tidak memanen buah sawitnya dibiarkan saja di pohon. Karena mereka malas melihat harga saat ini yang sangat murah. Sementara biaya pupuk dan racun semakin mahal," sesalnya.
"Seperti pupuk KCL semula Rp 300.000 per sak sekarang Rp 850.000, per sak, pupuk
NPK Kebomas sebelumnya Rp 270.000 sekarang Rp 550.000, NPK mutiara sebelumnya Rp 500.000 sekarang Rp 900.000 per sak," keluhnya.
Perkiraan Mendag soal Harga Sawit
Beberapa pekan lalu, keluh kesah petani sawit rakyat soal murahnya harga sawit sempat mendapat respon dari Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan.
Zulkifli Hasan memperkirakan harga Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit akan naik dalam sebulan ke depan.
Zulkifli Hasan menjelaskan, penyebab harga sawit menurun lantaran ekspor CPO belum lancar sehingga stok CPO alias minyak mentah di tangki masih penuh.
"Pabrik itu tangkinya penuh, pabrik enggak bisa produksi, jadi mau ditaruh di mana, masa mau ditaruh di gelas. Kalau enggak bisa produksi, petani jual sawit yang mau beli siapa? ada yang beli harganya murah," ujarnya kepada media di presroom Kemendag, Jumat (24/6/2022), dikutip dari Kompas.com.
"Kalau 2 minggu berarti ekspornya sebulan lagi lancar. Kan gak bisa simsalabim. Kalau ekspor sebulan lagi lancar berarti kira-kira pabrik akan ngolah lagi. Mungkin sebulan lagi naik tuh (harga TBS sawit)," kata Zilkifli Hasan.
Baca juga: Harga Sawit Hari Ini Makin Murah Cuma Rp250 per Kg TBS, Pupuk Kian Mahal, Begini Solusinya
