Harga Sawit

Perkiraan Pemerintah Tak Terbukti, Harga TBS Sawit Justru Makin Anjlok

Seorang petani sawit mandiri di Bangka Belitung membandingkan harga 1 kg TBS sawit tidak cukup untuk membeli satu butir permen kojek.

Editor: fitriadi
Bangkapos.com/Akhmad Rifqi Ramadhani
Petani sawit di Bangka Belitung mengumpulkan hasil panen TBS sawit di kebun. Seorang petani sawit mandiri di Bangka Belitung membandingkan harga 1 kg TBS sawit saat ini tidak cukup untuk membeli satu butir permen kojek. 

Sebelumnya, Zulkifli Hasan telah beberapa kali meminta produsen minyak goreng agar membeli sawit dari petani rakyat seharga minimal Rp 1.600 per kg.

Keyakinan serupa diungkapkan pejabat Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves). Bahkan pejabat Kemenko Marves meyakini harga sawit petani akan kembali normal dalam dua pekan.

"Pemerintah yakin akan kembali normal satu sampai dua minggu ke depan," ujar Staf Khusus Bidang Hubungan Internasional dan Perjanjian Internasional Kemenko Marves, Firman Hidayat dalam diskusi virtual, Selasa (28/6/2022), dilansir dari Tribunnews.com.

Firman mengatakan, rendahnya harga TBS sawit bukan dipengaruhi oleh ekspor. Menurutnya, ada sejumlah faktor eksternal di luar pemerintah.

"Jadi DMO (Domestic Market Obligation) atau DPO (Domestic Price Obligation) bukan masalah utama lambannya ekspor," ujar Firman.

Kemenko Marves juga membantah tudingan DMO dan DPO serta flush out (FO) jadi faktor lambatnya ekspor CPO dan anjloknya harga TBS sawit.

Menurut Plt Deputi Transportasi dan Infrastruktur Kemenkomarves Rachmat Kaimuddin DMO, DPO, flush out untuk memastikan minyak goreng aman dalam negeri.

"Jika itu dihapus bisa jadi semuanya akan diekspor dan terjadi kelangkaan," kata Rachmat.

Baca juga: Banyak Pabrik CPO Belum Beroperasi, Tangkinya Penuh, Harga TBS Sawit Jatuh, Petani Jadi Korban

Rachmat menambahkan, jika DMO dihapus maka akan berisiko harga minyak goreng kembali mahal.

Namun perkiraan Mendag dan pejabat Kemenko Marves hingga kini tak terbukti. Justru harga sawit rakyat semakin merosot.

Harga Sawit Murah, tapi Harga Minyak Goreng Masih Mahal

Direktur Riset Center of Reform on Economics (CORE) Piter Abdullah mengungkapkan alasan harga tandan buah segar (TBS) sawit di tingkat petani anjlok, namun harga minyak goreng tak kunjung turun.

Saat ini harga minyak goreng kemasan masih berkisar di level Rp 23 ribu hingga Rp 25 ribu per liter, meski minyak kelapa sawit (CPO) melimpah dan harga internasional pun sedang anjlok. Padahal, kelapa sawit merupakan bahan baku utama minyak goreng di Indonesia.

Menurut Piter, yang terjadi saat ini para eksportir tengah menyelesaikan pengiriman barang untuk kontrak-kontrak sebelumnya dengan harga sesuai perjanjian tersebut.

"Oleh karena itu penurunan harga CPO tidak langsung segera diikuti turunnya harga minyak goreng. Ada waktu untuk penyesuaian," ujar Piter saat dihubungi Tribunnews, Kamis (30/6/2022).

Sumber: bangkapos.com
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved