Berita Bangka Tengah

Kisah Anak Kuli Panggul Jadi Polwan, Bertekad Berantas Tindak Asusila terhadap Perempuan dan Anak

Asra bertekad ingin memberantas kasus tindak asusila terhadap perempuan dan anak di Bangka Tengah yang akhir-akhir memang cukup sering terjadi.

Penulis: Arya Bima Mahendra | Editor: Novita
Ist/Dokumentasi Pribadi Asra
Bripka Asra Jumeini, Kanit PPA Satreskrim Polres Bateng, bersama anak dan suaminya. 

BANGKAPOS.COM, BANGKA - Di momentum Hari Jadi ke-74 Polwan yang jatuh pada hari ini, Kamis (1/9/2022), sebuah kisah inspiratif datang dari seorang Polwan yang bertugas di Polres Bangka Tengah.

Dialah Bripka Asra Jumeini, Polwan yang ini menjabat sebagai Kepala Unit (Kanit) Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Bateng.

Bukan hal mudah bagi Bripka Asra untuk sampai pada posisinya yang sekarang. Apalagi dirinya berasal dari keluarga yang biasa-biasa saja.

Kepada Bangkapos.com, wanita asal Kampung Opas, Kota Pangkalpinang ini menceritakan perjuangannya dari awal mengabdikan diri menjadi seorang polisi.

Padahal saat masih duduk di bangku SMA, tak pernah terpikirkan sama sekali di benaknya untuk menjadi polisi. Apalagi dirinya tidak mempunyai keluarga yang berlatar belakang seorang polisi.

Bripka Asra Jumeini, Kanit PPA Satreskrim Polres Bangka Tengah
Bripka Asra Jumeini, Kanit PPA Satreskrim Polres Bangka Tengah (Ist/Dokumentasi Pribadi Asra)

Jangankan mau mendaftar masuk polisi, niat untuk kuliah pun tak sanggup ia utarakan kepada orang tuanya.

"Ayah saya itu kerjanya cuma seorang kuli panggul, ibu saya juga seorang ibu rumah tangga biasa. Jadi enggak kepikiran sama sekali mau jadi polisi," kata Asra.

Menurut Asra, kala itu, menjadi polisi sangat identik dengan orang-orang yang memiliki uang. Hal yang tentu jauh dari keluarganya yang tidak mempunyai harta benda atupun barang-barang mewah.

"Ayah saya dulu kerjanya aja cuma naik sepeda, enggak punya motor, apalagi mobil," ucapnya.

Oleh karena itu, sewaktu lulus SMA tahun 2004 silam, Asra memilih untuk bekerja sembari membantu perekonomian keluarga.

Dia pernah menjadi kerani (juru tulis) di sebuah gudang semen yang ada di Kota Pangkalpinang selama tiga bulan, dengan gaji seadanya.

"Jadi kalau ada semen yang masuk atau keluar dari gudang, itu saya yang catat," terangnya.

Kemudian, Asra juga pernah menjadi pegawai di sebuah toko elektronik di basement Ramayana Pangkalpinang.

Seolah sudah menjadi takdir, saat itulah Asra mendapatkan informasi tentang adanya pendaftaran penerimaan anggota Polri di Bangka Belitung.

"Saya sebenarnya enggak kepikiran sama sekali. Tapi waktu itu ada bibi saya yang ngasih tahu dan nyuruh saya daftar (polisi, red)," tuturnya.

Dia sempat merasa minder karena melihat calon siswa (casis) lainnya yang saat tes diantar menggunakan mobil oleh orang tuanya. Asra pun sempat ragu tatkala mendengarkan kabar-kabar selentingan yang menyebutkan bahwa menjadi polisi harus punya banyak uang dan 'orang dalam'.

"Maklum lah, zaman dulu itu mau masuk polisi identik dengan 3D, Duit, Dekingan dan Dukun," ucapnya.

Sementara dirinya hanya anak sulung dari seorang kuli panggul, yang harus bekerja keras untuk menghidupi ia dan kedua adiknya.

Beruntungnya, setelah menjalani berbagai tes dan lika-liku perjuangan, Asra pun dinyatakan lulus menjadi Polwan, bahkan masuk dalam lima besar siswa dengan nilai terbaik pada tahun 2005.

Semenjak itulah karir Bripka Asra Jumeini dimulai hingga kini, membuat dirinya menjadi salah satu Polwan senior di Polres Bangka Tengah dan disegani oleh junior-juniornya.

Sekarang, dia bertekad ingin memberantas kasus tindak asusila terhadap perempuan dan anak di Bangka Tengah yang akhir-akhir memang cukup sering terjadi.

Terlepas dari itu semua, Asra mengaku bahwa dirinya hanyalah seorang ibu yang memiliki tiga orang anak dan seorang suami yang harus tetap dia urusi dan layani di sela-sela kesibukannya sebagai Kanit PPA perempuan pertama di Polres Bangka Tengah.

"Saya yakin, sebagai seorang perempuan, para Polwan yang ada di Indonesia ini, mampu menjadi penegak hukum yang humanis dan mampu memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, serta tetap menjadi sosok wanita yang baik di mata keluarga," kata Asra. (Bangkapos.com/Arya Bima Mahendra)

Sumber: bangkapos.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved