Tribunners

Generasi Muda Bisa Menjadi Pahlawan di Era Modern

Kita tidak perlu menunggu momen heroik untuk beraksi; setiap kontribusi, tidak peduli sekecil apa pun, jika dilakukan dengan semangat kepahlawanan

Editor: suhendri
Dokumentasi Tonghari
Tonghari - Penggiat Sosial 

Oleh: Tonghari - Penggiat Sosial

SETIAP tanggal 10 November, bangsa Indonesia memperingati Hari Pahlawan, sebuah momen untuk mengenang mereka yang telah berkorban demi kemerdekaan. Namun, seiring waktu, makna pahlawan telah mengalami perkembangan dan tidak lagi sebatas mereka yang berperang di medan tempur. 

Hari Pahlawan dapat menjadi refleksi akan peran-peran baru yang perlu diemban oleh “pahlawan masa kini” dalam menghadapi tantangan yang berbeda di era digital dan globalisasi. Peringatan Hari Pahlawan 2025 mengangkat tema “Pahlawanku Teladanku Terus Bergerak, Melanjutkan Perjuangan”.

Di era modern saat ini, tantangan dan peran pahlawan cukup berbeda. Kini, setelah lebih dari tujuh dekade merdeka, Indonesia menghadapi tantangan yang berbeda. Penjajahan fisik mungkin sudah berlalu, namun kita kini menghadapi berbagai bentuk “penjajahan” baru, seperti kemiskinan, ketimpangan sosial, krisis lingkungan, hingga masalah digitalisasi yang membawa ancaman baru berupa penyebaran hoaks dan cyberbullying. Dengan kondisi tersebut, konsep kepahlawanan harus berkembang dan beradaptasi dengan tantangan yang ada.

Apalagi saat ini penduduk Indonesia didominasi oleh generasi muda. Bahkan, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat generasi muda sekitar setengah dari total penduduk Indonesia, yakni terdiri dari generasi milenial sebesar 25,87 persen, generasi Z (1997-2012) sebesar 27,94 persen, dan post gen Z (2013 - sekarang) mencapai10,88 persen.

Generasi muda ini juga menguasai teknologi dan memiliki saluran di ruang digital yang bisa memberikan pengaruh-pengaruh di dalam lingkungan sosial. Hal-hal tersebut tentunya bisa dimanfaatkan oleh generasi muda untuk menjadi pahlawan pada era modern.

Bagi generasi sekarang, menjadi pahlawan tidak lagi berarti mengangkat senjata atau berperang melawan penjajah. Tantangan zaman telah berubah - dari penjajahan fisik menjadi penjajahan moral, kebodohan, kemiskinan, dan ketidakpedulian sosial. Karena itu, pahlawan masa kini adalah mereka yang berjuang dengan cara baru, sesuai dengan tantangan zaman.

Di era digital, informasi dan misinformasi bergerak dengan sangat cepat. Banyak orang terjebak dalam lingkaran hoaks yang dapat memecah belah persatuan bangsa. Di sinilah munculnya pahlawan-pahlawan digital, yakni orang-orang yang dengan gigih mengedukasi masyarakat agar lebih bijak dalam menyaring informasi.

Mereka yang berperan aktif dalam melawan penyebaran hoaks, menjaga perdamaian dan toleransi di dunia maya, serta mengajak masyarakat untuk berpikir kritis adalah pahlawan di dunia virtual. Tindakan-tindakan kecil seperti meluruskan misinformasi, mempromosikan konten edukatif, atau menegakkan nilai-nilai kebenaran di media sosial memiliki dampak besar dalam menjaga kohesi sosial dan nasionalisme.

Mari kita berusaha menjadi pahlawan di era ini dengan menjadikan nilai-nilai kepahlawanan sebagai panduan dalam setiap tindakan kita. Berikanlah potensi terbaik yang kita miliki untuk kepentingan bangsa dan negara.

Menurut pendapat penulis, masing-masing dari kita memiliki potensi untuk menjadi pahlawan. Kita dapat memaksimalkan potensi yang kita miliki untuk memberikan manfaat yang lebih luas kepada orang lain sesuai dengan kedudukan dan keahliannya, baik itu berupa tenaga, pikiran, maupun harta kekayaan yang dimiliki.

Di samping itu, penguasaan terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi melalui sektor ekonomi, olahraga, seni, politik, hukum, sosial budaya, pertahanan, keamanan, psikologi, dan keahlian lainnya dapat menjadi faktor penting dalam perkembangan bangsa Indonesia dalam persaingan di kancah internasional.

Akhirnya, kita tidak perlu menunggu momen heroik untuk beraksi; setiap kontribusi, tidak peduli sekecil apa pun, jika dilakukan dengan semangat kepahlawanan, adalah langkah yang berharga. Ayo, jadilah pahlawan di era digital-berikan apa pun yang kita miliki untuk bangsa dan negara. Sekecil apa pun kontribusi kita, selama itu dilakukan dengan semangat yang sama seperti para pahlawan kita, kita juga layak disebut sebagai pahlawan. Merdeka..! Selamat Hari Pahlawan. (*)

Sumber: bangkapos
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved