Akhirnya Terungkap, Inilah Sosok Pendiri Grup Wagner, Tentara Bayaran yang Dikerahkan ke Ukraina

Yevgeny Prigozhin mengeklaim pada Senin (26/9/2022) bahwa dia telah mendirikan Grup Wagner dan mengonfirmasi penyebarannya

Penulis: Iwan Satriawan CC | Editor: Iwan Satriawan
@RSOTM GRUP TELEGRAM
Anggota Grup Wagner di Ukraina timur pada 2014 

Sumber-sumber tentara bayaran mengatakan kepada BBC bahwa pangkalan pelatihannya di Mol'kino di Rusia selatan terletak di sebelah pangkalan militer Rusia.

Rusia secara konsisten membantah Wagner memiliki hubungan dengan negara.

Penyelidikan BBC yang mengidentifikasi hubungan Utkin dengan Wagner juga menghubungkan Yevgeny Prigozhin, oligarki yang dikenal sebagai "koki Putin".

Prigozhin disebut demikian karena dia bangkit dari menjadi pemilik restoran dan katering untuk Kremlin.

Banyak perusahaan Prigozhin saat ini berada di bawah sanksi AS atas apa yang disebutnya sebagai pengaruh politik dan ekonomi yang jahat di seluruh dunia.

Dia selalu membantah adanya hubungan dengan Wagner.

Di mana Wagner Beroperasi?

Pada tahun 2015 Wagner mulai beroperasi di Suriah, bertempur bersama pasukan pro-pemerintah dan menjaga ladang minyak.

Wagner telah aktif di Libya sejak 2016 untuk mendukung pasukan yang setia kepada Jenderal Khalifa Haftar.

Diperkirakan bahwa hingga 1.000 tentara bayaran Wagner mengambil bagian dalam kemajuan Haftar pada pemerintahan resmi di Tripoli pada 2019.

Selanjutnya, pada 2017, Wagner diundang ke Republik Afrika Tengah (CAR) untuk menjaga tambang berlian.

Mereka juga dilaporkan bekerja di Sudan, menjaga tambang emas.

Pada 2020, Departemen Keuangan AS mengatakan Wagner telah bertindak sebagai "kedok" di negara-negara ini untuk perusahaan pertambangan Prighozin, seperti M Invest dan Lobaye Invest dan menempatkan mereka di bawah sanksi.

Baru-baru ini, Wagner telah diundang oleh pemerintah Mali di Afrika Barat untuk memberikan keamanan terhadap kelompok-kelompok militan Islam.

Kedatangannya pada tahun 2021 memengaruhi keputusan Prancis untuk menarik pasukannya keluar dari negara itu.

Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved