Berita Pangkalpinang
Air Sering Keruh, Warga Pangkalpinang Akui Khawatir Konsumsi Air dari PDAM
Sejumlah pelanggan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Pangkalpinang mengaku khawatir mengonsumsi air dari PDAM.
BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Sejumlah pelanggan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Pangkalpinang mengaku khawatir mengonsumsi air dari PDAM.
Hal itu dikarenakan keraguan mereka atas kualitas air yang bersumber dari beberapa titik Kolong dinilai belum terjamin kesehatannya.
Seperti halnya yang dirasakan Jumiyati (53) warga Jalan Balai Kota Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Menurutnya, kondisi kolong yang merupakan sumber air baku PDAM sangat keruh.
Tidak jarang pula kekeruhan air sampai pula ke rumah warga, sehingga dirinya tak mau ambil resiko.
"Kalau konsumsi belum berani, karena kalau saya konsumsinya dari air Bolesa saja, karena kalau dilihatkan air kolong itu keruh," bebernya.
Baca juga: Bikin Heboh Beredar Video Terjadi Kebakaran di Bandara Depati Amir, Ternyata Ini Fakta Sebenarnya
Baca juga: Video Pantai Sampur Bangka Belitung Surut Bikin Netizen Khawatir Ada Tsunami, BMKG Ungkap Faktanya
Kendati demikian, Jumiyati memastikan tetap memakai air itu untuk kebutuhan rumah tangga lainnya seperti mencuci, mandi, dan lainnya.
Sebab, saat disalurkan ke rumah, kata Jumiyati kondisi air lumayan bersih sehingga pihaknya tidak khwatir.
"Sejauh ini , kalau untuk kebutuhan lainnya mandi dan segala macamnya itu tidak ada masalah, intinya jangan diminum saja atau buat bahan masak," katanya.
Sementara itu, pelanggan lainnya Andini justru mengungkapkan kekecewaanya setelah dua tahun menjadi pelanggan PDAM.
Menurutnya, distribusi air melalui PDAM kerap mati sehingga menganggu kebutuhan rumah tangga.
"Kadang yang bikin kesel ke PDAM airnya yang masih suka mati-mati kadang sehari itu pagi mati, malam pas balik kerja baru hidup," keluh Andini.
Baca juga: Kasus Covid-19 di Bangka Belitung Masih Mengintai, Miris Stok Vaksin Menipis, Hanya Ada 461 Dosis
Ia juga mengeluhkan, kurangnya kualitas air PDAM yang sering berwarna kecoklatan, sehingga saat di rumah mesti memakai filter air supaya air yang keluar dari keran benar-benar jernih.
"Karena kalau tidak pakai filter air air dari PAM itu warna coklat, nanti gatal buat mandi," ungkapnya.
Oleh karena itu, pihaknya tidak berani terlalu jauh memakai air tersebut untuk kebutuhan lain.
"Kadang yang keluar bener air coklat. Dan kalay untuk sikat gigi rasa dak tepakai, jadi kadang pakai air galon karena takut warna coklat kalau tidak pakai filter," jelasnya.
Ia juga menyayangkan, pembayaran PDAM yang tidak selalu stabil sehingga disesalkan warga
"Yang kesalnya tuh kadang bayarnya nggak stabil kadang kalau orang PAM nggak bisa masuk jadi bayar pam nya mahal padahal penggunaan air dikit tapi bayar," sesal Andini.
Pastikan Kualitas Air Terjamin
Plt Direktur Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Air Minum Tirta Pinang Kota Pangkalpinang Ervany memastikan kualitas air PDAM di Kota Pangkalpinang dapat terjamin.
Meskipun berasal dari kolong keruh, namun dikatakannya sumber air baku itu tidak serta merta langsung dipakai warga melainkan melalui proses pengolahan hingga air yang tersalurkan dapat jernih dan bisadikonsumsi.
"Kualitas air baku tingkat kekeruhannya memang tinggi, karena terpengaruh dari sungai jadi terdampak juga dengan aktifitas penambangan sehingga keruh. Tapi jika sudah diolah secara keseluruhan layak dikonsumsi, dengan catatan dimasak terlebih dahulu," jelas Ervany.
Kemudian, untuk memastikan kualitas air itu, pihaknya menggandeng dinas kesehatan untuk menguji kualitas olahan air agar dapat terjamin. Pengujuan itu meliputi fisika, kimia, dan mikrobiologi.
(Bangkapos.com/Akhmad Rifqi Ramadhani)
