Berita Pangkalpinang

Heboh Soal Sirup Paracetamol Sebabkan Ginjal Akut Pada Anak, Begini Kata Dokter Spesialis Anak

Akhir-akhir ini masyarakat dihebohkan dengan imbauan terkait dengan penggunaan obat cair jenis paracetamol untuk anak.

Editor: nurhayati
Dok/Ied Imilda
Dokter Spesialis Anak dr. Ied Imilda, M.Biomed, SpA(K)yang bertugas di RSUP soekarno dan RS Primaya Bhakti Wara. 

Namun di sisi lain zat tambahan inilah yang perlu diwaspadai karena terkadang tercemar Etilen-Glikol (EG) atau Di Etilen Glikol (DEG). Tetapi dirinya memastikan untuk di Indonesia zat tambahan ini sudah melalui tahapan pemeriksaan oleh BPOM sehingga terjamin.

Hal tersebut dipertegas melalui pemeriksaan yang pernah dilakukan, di mana kadar EG dan DEG itu 800 kali lipat lebih jauh di bawah kadar racun sehingga masih jauh di batas ambang toxic dan tidak menjadi permasalahan.

"Sebetulnya tidak ada satupun obat sirup yang diberikan tambahan EG dan EDG secara sengaja. Tapi yang terjadi obat tambahan lain misalnya gliserol dan zat lain yang ditambahkan ke sirup. Zat tambahan itu terkadang tercemar dengan EG dan EDG tadi dan terkadang pencemaran ini tidak dapat dicegah," bebernya.

*Obatan-obatan sirup Masih Aman di Indonesia*

dr. Ied Imilda memastikan obat sirup yang menjadi permasalahan kasus ginjal akut di Gambia, Afrika tidak ada yang masuk ke Indonesia, sehingga sejauh ini masih aman sembari menunggu penelitian lebih lanjut dari BPOM.

"BPOM sedang menelusuri ketersediaan sirup di Indonesia apakah mengandung zat zat yang menyebabkan kejadian gagal ginjal akut ini," tandasnya.

Dirinya mengatakan, himbauan untuk tidak dulu menggunakan kemasan sirup, sebenarnya ini bukan semata-mata menyatakan bahwa obat-obatan sirup di Indonesia mengandung EG dan EDG.

Hanya saja, himbauan ini sebagai bentuk kehati-hatian untuk menjamin keamanan pengguna obat sampai betul-betul nanti BPOM merilis berita aman terkendali

"Karena sekarang dalam penelusuran. Sampai sejauh ini belum ada bukti konkret yang menyatakan bahwa persediaan sirup di Indonesia tercemar,"

Namun, untuk menjaga-jaga dirinya menyarankan, sebaiknya tidak mengonsumsi dulu obat-obatan berbentuk sirup secara bebas dan mengganti dengan kemasan tablet.

Selain itu, untuk kondisi tertentu yang tidak bisa mengonsumsi tablet agar berkonsultasi dengan dokter terutama pasien anak.

"Misalkan kasus demam tinggi kalau memang masih khawatir itu bisa berobat lewat bimbingan dokter, kemudian melalui jalur infus, itu alternatif yang bisa digunakan saat ini," sarannya. (Bangkapos.com/Akhmad Rifqi Ramadhani).

Sumber: bangkapos.com
Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved