Berita Pangkalpinang
Dokter Spesialis Anak Imbau Orangtua Protektif Memberikan Jenis Obatan Cair Terhadap Anak
Bahan etilen glikol (EG) dan Dietilen Glikol (DEG) dalam obat berbentuk cair atau sirop diduga menjadi pemicu gangguan ginjal akut di Indonesia.
BANGKAPOS.COM,BANGKA -- Bahan etilen glikol (EG) dan Dietilen Glikol (DEG) dalam obat berbentuk cair atau sirop diduga menjadi pemicu gangguan ginjal akut di Indonesia.
Kemarin, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI melaporkan terdapat lima produk dengan cemaran EG melebihi ambang batas.
Lima produk itu antara lain Termorex Sirup obat demam, Flurin DMP obat batuk dan flu, Unibebi Cough sirop obat batuk dan flu, Unibebi demam sirop obat batuk, dan Unibebi demam drops obat demam.
Baca juga: Dinas Kesehatan Bangka Belitung Pastikan Pengawasan Ketat Peredaran Obat-obatan Sirop Paracetamol
Baca juga: Marak Kasus Gagal Ginjal Akut, Dinkes Pangkalpinanang Minta Masyarakat Tak Panik
Oleh karena itu, BPOM RI mengimbau penarikan produk tersebut agar tidak dijual secara bebas.
Menyikapi hal itu, Dokter Spesialis Anak di RSUP Soekarno dan RS Primaya Bhakti Wara dr. Ied Imilda mengungkapkan imbauan penarikan ini merupakan bentuk kehatian-hatian dari BPOM atas hasil penelitian yang dilakukan.
"Setelah maraknya informasi mengenai kasus ini, kita terus mengikuti intruksi dari Ikatan Dokter Anak Indonesia, kemenkes dan BPOM. Kalau kemarin instruksinya kita menunda pemakaian karena belum ada bukti kuat sekarang himbaun terbaru telah keluar," jelasnya saat dikonfirmasi Bangkapos.com melalui sambungan telepon Senin (24/10/2022) siang.
Lebih lanjut kata dr. Ied Imilda, setelah adanya rilis dari BPOM terkait jenis obat-obatan sirop yang aman dan dilarang dikonsumsi menjadi langkah agar masyarakat lebih protektif terhadap jenis obatan mana saja yang boleh dikonsumsi.
Masyarakat dikatakannya dapat melihat dan memilah secara jelas obat mana saja yang aman dikonsumsi.
Di sisi lain, ia juga mengimbau agar penggunaan obat obatan tetap sesuai dengan dosis yang seharusnya.
Selain itu, perlunya kehati-hatian dalam membeli obat bebas.
"Membeli obat bebas itu yang perlu hati-hati,walaupun obat itu telah dianggap aman namun dosisnya harus disesuaikan," sarannya.
Saat ditanyai jika terlanjur telah minum obat yang mengandung Etilen Glikol, dr. Ied Imilda menyarankan untuk selalu memantau perkembangan kesehatan anak.
Misalnya saja produksi jumlah kencing anak yang sangat sedikit, sebab itu adalah indikasi terjadinya gagal ginjal akut.
"Apabila dalam 12 jam tidak kencing maka segera dibawa ke dokter, segera kontrol agar cepat diberi pertolongan," ucapnya.
Baca juga: Satu Kasus Gagal Ginjal Akut pada Balita Ditemukan di Bangka, Begini Kondisi Pasien Sekarang
Baca juga: DKPPKB Bangka Selatan Turunkan Tim untuk Pengecekan dan Pengawasan Apotek-apotek
Prinsipnya jika ada kondisi atau gejala pada anak haruslah ditindaklanjuti secepat mungkin.
Ia juga mengimbau agar para orangtua menggunakan obat haruslah secara bijaksana, sesuai resep dokter.
"Jangan ada gejala sedikit langsung minum obat. Jangan membeli obat bebas yang tidak jelas sumbernya, ketiga ikuti pemakaian yang benar," pesan dr Ied.
(Bangkapos.com/Akhmad Rifqi Ramadhani)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bangka/foto/bank/originals/20221021dr-ied-imilda.jpg)