Berita Pangakalpinang
Wujud Apresiasi Pemkot untuk Pegiat Seni, Wali Kota Jual Wisata Pangkalpinang Lewat Atraksi Budaya
Irama musik melayu terdengar nyaring di Alun-alun Taman Merdeka, Pangkalpinang, saat perayaan raya budaya pekan kebudayaan daerah, Rabu (23/11/2022)
Penulis: Cepi Marlianto | Editor: nurhayati
BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Irama musik Melayu terdengar nyaring di Alun-alun Taman Merdeka, Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung saat perayaan raya budaya pekan kebudayaan daerah, Rabu (23/11/2022) malam.
Nada demi nada dari petikan dawai dambus, ditimpali suara gendang melayu, serta rentak irama yang meliuk dengan syair-syair lagu yang penuh akan nilai kesastraan.
Tidak hanya itu, dalam acara tersebut juga menyuguhkan ragam tarian budaya dan lantunan lagu-lagu daerah. Dimana lagu tersebut dibawakan langsung oleh penggiat seni musik melayu di Pangkalpinang.
Wali Kota Pangkalpinang, Maulan Aklil mengatakan, diselenggarakan pekan kebudayaan daerah ini sebagai wujud apresiasi dan terimakasih pemerintah kota.
Terutama bagi para budayawan, seniman serta pelaku penggiat seni dan budaya di daerahnya.
“Memberikan penghargaan kepada mereka atas kerja kerasnya, sumbangsih, ilmu dan pikiran terhadap pelestarian seni dan budaya,” ungkap Maulan Aklil kepada Bangkapos.com usai kegiatan.
Molen biasa Maulan Aklil dipanggil, pekan budaya daerah ini pula menjadi upaya pemerintah untuk menyediakan ruang bagi keragaman ekspresi budaya.
Kegiatan ini mendorong interaksi untuk memperkuat kebudayaan yang inklusif, serta melindungi dan mengembangkan nilai ekspresi dan praktik kebudayaan nasional.
Pasalnya dalam menjalani kehidupan memang perlu agama, ilmu dan seni.
Di mana dengan ilmu hidup itu lebih bermakna.
Dengan agama hidup lebih terarah serta dengan seni hidup itu lebih indah.
Melalui seni pula untuk meningkatkan daya tarik wisatawan untuk datang ke Pangkalpinang.
“Pangkalpinang, salah satu wisata yang kita punya satu di antaranya adalah kebudayaan. Dengan budaya kita bisa menjual wisata kita,” jelas Molen.
Di samping itu menurutnya, pada momentum ini pula pihaknya turut memberikan penghargaan bagi sejumlah tokoh budayawan dan penggiat seni di Pangkalpinang. Tak berhenti di situ, mereka juga mendapatkan penghargaan kelas nasional dari Lembaga Kebudayaan Nasional Indonesia (LKNI).
Mereka mendapatkan penghargaan ini setelah melalui proses seleksi. Semuanya dinilai mampu menasionalkan budaya di Bangka Belitung.
Terlebih sampai pakaian adat Paksian dipakai Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo saat rapat Paripurna Kemerdekaan di Gedung DPR RI pada 16 Agustus 2022 lalu.
“Ini bukan kaleng-kaleng, bukan kelas lokal lagi, bahkan kelasnya sudah nasional. Inilah yang bisa kami persembahkan,” sebutnya.
Walaupun begitu kata Molen, pihaknya sendiri berencana membuat acara pekan kebudayaan daerah ini lebih meriah dan besar pada tahun 2023 mendatang.
Di mana memang pada malam puncak ini, kemeriahan sedikit kurang terasa.
Pasalnya ibukota Provinsi Kepulauan Bangka Belitung ini sempat diguyur hujan. Namun ia memastikan hal itu tidak mematahkan semangat para peserta.
“Walaupun diguyur hujan, saya yakin skenario Allah itu pasti ada di balik semua ini. Tahun depan benar-benar kita buat lebih besar lagi,” kata Molen.
(Bangkapos.com/Cepi Marlianto)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bangka/foto/bank/originals/20221124-seni1.jpg)