Politik Uang Ancam Kedaulatan Pemilih Pemula, Sahirin: Politik Uang Bukan Rezeki Anak Saleh

BANGKAPOS.COM, BANGKA - Komisioner Divisi Pencegahan, Partisipasi Masyarakat dan Humas Bawaslu Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Sahirin, menilai, pada Pemilu 2024 nanti, besar kemungkinan pemilih pemula akan terpengaruh oleh politik berbayar atau politik uang.

Pasalnya menurut Sahirin, para pemilih pemula yang berumur 17 tahun itu, baru akan mendapatkan ruang demokrasi pertamanya pada Pemilu Serentak Tahun 2024 nanti.

Sahirin mengatakan, peluang politik uang itu semakin tinggi apabila pemilih pemula belum mengerti tentang pendidikan politik.

"Peluang besar pemilih pemula itu akan terpengaruh. Apalagi yang tidak paham dengan pendidikan politik bahwa penting demokrasi dan bahayanya politik berbayar yang akan mengancam sistem demokrasi, merusak demokrasi," kata Sahirin, Kamis (15/12/2024).

Bawaslu Babel lanjutnya, selalu menegaskan kepada pemilih pemula agar tidak menggadaikan kedaulatan sebagai warga negara dalam memilih pemimpin, apalagi karena dibayar.

Sahirin menilai, akan sangat berbahaya apabila pemilih pemula sudah tergiur oleh politik uang pada masa-masa perdananya menggunakan hak suara.

"Karena saya berprinsip, bahwa politik uang itu bukan rezeki anak saleh, tapi kejahatan pemilu," tegasnya.

Sahirin menyebut, peluang politik uang mengontaminasi pemilih pemula yang berasal dari pensiunan TNI/Polri tidak sama, sebab statusnya yang selama ini netral.

Dia berharap, pemilih pemula yang berasal dari pensiunan TNI/Polri dapat membantu memberikan edukasi kepada masyarakat.

"Mungkin mereka lebih banyak belajar dari pengalaman, bagaimana cara memilih pemimpin dengan dasar iming-iming atau dengan aspirasi," kata Sahirin. (Bangkapos.com/Sepri)