Polemik Relokasi Parkir di Pasar Pagi: Jadi Sorotan Amir Gandhi dan Bantahan UPTD PPTP soal Jukir

Parkir Pasar Pagi selalu menjadi momok yang ambivalence antar masyarakat. Disatu sisi pelanggan Pasar Pagi lebih memilih jalan pintas...

Bangkapos.com/Cepi Marlianto
Sejumlah Jukir di Pasar Pagi saat tengah merapikan beberapa kendaraan milik pengunjung pasar beberapa waktu lalu. 

BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Relokasi lahan parkir di Kawasan Pasar Pagi Kota Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung ( Babel ) yang dilakukan Pemerintah Kota ( Pemkot ) Pangkalpinang melalui dinas perhubungan ( Dishub ) menjadi polemik. 

Banyak penolakan dari pihak juru parkir ( Jukir ) di Kawasan Pasar Pagi Kota Pangkalpinang terkait relokasi.

Polemik relokasi lahan parkir tersebut kini menjadi sorotan Ketua Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Pangkalpinang, Depati M. Amir Gandhi.

Seperti diketahui, Pemkot Pangkalpinang melalui Dishub melakukan relokasi lahan parkir di Kawasan Pasar Pagi Kota Pangkalpinang.

Semula kendaraan dapat parkir di tepi jalan, kini dipindahkan ke kantong parkir tak jauh dari lokasi tersebut.

Baca juga: Cerita John sang Kapten TB Muara Sejati, Terlempar saat Kapal Dihantam Gelombang di Selat Karimata

Baca juga: Mayat Pria Tanpa Identitas Ditemukan di Pantai Tembolok Babar, Mukanya Tak Bisa Dikenali Lagi

Baca juga: Cara Akses WiFi Gratis 24 Jam di Alun-alun Pangkalpinang, Cukup Ketik Huruf dan Angka ini

Namun, relokasi yang dilakukan Pemkot Pangkalpinang tidak berjalan mulus. Sejumlah Jukir di Pasar Pagi Pangkalpinang mengeluh pekerjaan mereka akan terancam beberapa waktu ke depan.

Sejumlah Jukir di Pasar Pagi saat tengah merapikan beberapa kendaraan milik pengunjung pasar beberapa waktu lalu.
Sejumlah Jukir di Pasar Pagi saat tengah merapikan beberapa kendaraan milik pengunjung pasar beberapa waktu lalu. (Bangkapos.com/Cepi Marlianto)

Ketua Komisi III DPRD Kota Pangkalpinang, Depati M. Amir Gandhi berharap permasalahan relokasi parkir ini jangan sampai ada pihak yang dirugikan.

“Yang jelas tidak boleh ada pihak yang dirugikan oleh kebijakan baru ini,” kata Amir Gandhi kepada Bangkapos.com, Selasa (3/1/2023).

Gandhi memaparkan, pembenahan tata kelola perparkiran khususnya di Jalan Pasar Pagi Pangkalpinang bukan hal baru.

Hampir setiap semester pemerintah kota melalui Dishub dan lintas perangkat daerah telah berupaya memikirkan rekayasa parkir terbaik. Masalah parkir ini menjadi momok ambivalensi.

Artinya, kata Gandhi, keadaan perasaan yang terjadi secara bersamaan yakni, antara perasaan yang bertentangan di tengah masyarakat atau sikap yang kontradiktif terhadap diri mereka sendiri, situasi, peristiwa yang terjadi.

“Parkir Pasar Pagi selalu menjadi momok yang ambivalence antar masyarakat. Disatu sisi pelanggan Pasar Pagi lebih memilih jalan pintas, atau kemudahan parkir di bahu jalan. Lain sisi kondisi ini kerap merugikan masyarakat pengguna jalan yang lain,” ungkap Gandhi.

Baca juga: Gegara Terciduk Berselingkuh, Rozy Diduga Ingin Ajak Ibu Kandung Norma Risma Nikah Demi Hapus Dosa

Baca juga: Viral Video Detik-detik Bu Guru Cantik Digerebek saat Selingkuh dengan Pak Kades, Cuma Pakai Jarik

Baca juga: Cara Orang Zaman Dulu Pergi Haji, Naik Kapal Laut Selama Setengah Tahun ke Jeddah

Politisi dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini menjelaskan, Komisi III DPRD telah berkali-kali mendiskusikan dan mencari jalan terbaik dari masalah parkir di Pasar Pagi.

Bahkan sudah satu tahun lalu Dishub telah melaporkan perkembangan perparkiran di wilayah itu.

Memang untuk mengatasi macet akibat parkir di bahu jalan di kawasan Pasar Pagi solusinya adalah penyediaan kantong parkir.

Pihaknya meyakini tidak ada niat dari pemerintah kota untuk menghilangkan mata pencaharian Jukir.

“Melalui beberapa kali pembahasan, kami mempercayai tidak ada niat dari pemerintah kota maupun Dishub menghilangkan mata pencaharian petugas parkir,” ujarnya.

Tak Ada yang Boleh Dirugikan 

Kendati demikian kata Gandhi, DPRD sendiri telah memikirkan solusi terbaik, khususnya bagi petugas parkir yang sudah lama mengais rezeki di Pasar Pagi.

Memang berdasarkan informasi terbaru, ada segelintir oknum yang merasa alergi terhadap  perubahan cara parkir di sana.

Menurutnya ini menjadi hal biasa jika kota sedang berbenah, kemudian terdapat pihak-pihak yang merasa terganggu kenyamanannya selama ini. Pihaknya menegaskan, DPRD sendiri tetap kepada kelayakan Pasar Pagi termasuk tempat parkir. Dengan melakukan pengawasan terhadap kinerja Dishub.

Baca juga: Anjing Ini Balas Dendam Setelah Dikebiri Dokter Hewan, Selama 3 Tahun Datangi Klinik, Ini Akhirnya

Baca juga: Bacaan Doa Pengusir Jin dan Setan dari Rumah Beserta Artinya, Termasuk Doa Nabi Sulaiman

Baca juga: Bacaan Doa agar Wajah Bercahaya, Cantik dan Disukai Banyak Orang, Yuk Dibaca dan Diamalkan

Baca juga: Doa Al Fatihah Lengkap Arab, Latin dan Artinya Serta Keutamaan dan Keistimewaan untuk Tolak Bala

“Nanti kita cek kebenaran peralihan jukir tersebut. Seperti kita sampaikan di awal, tidak boleh ada pihak yang dirugikan. Termasuk jukir yang sudah membantu pelayanan parkir selama ini. Segera akan kita konfrontir ke Dishub,” kata Gandhi.

Jukir Mengeluh

Sejumlah Jukir di Pasar Pagi Pangkalpinang mengeluh. 

Yusman (55) bersama lima orang rekannya mengeluhkan adanya kebijakan yang diambil pemerintah kota untuk relokasi parkir, ke kantong parkir yang telah disediakan.

Yusman (55) bersama lima temannya yang merupakan juru parkir (jukir) di Pasar Pagi Kota Pangkalpinang, Senin (2/1/2023).
Yusman (55) bersama lima temannya yang merupakan juru parkir (jukir) di Pasar Pagi Kota Pangkalpinang, Senin (2/1/2023). (Bangkapos.com/Cici Nasya Nita)

Pasalnya pria yang sudah 24 tahun jadi juru parkir itu merasa terancam akan kehilangan pekerjaan yang dilakoninya sejak tahun 1998 itu.

Terutama adanya relokasi parkir di Pasar Pagi yang beralih ke kantong parkir.

Yusman mengatakan, sebelumnya kantong parkir yang disediakan semula digunakan oleh para pedagang untuk memarkir kendaraan. Akan tetapi kini digunakan untuk parkir pembeli.

“Kami ingin kembali semula (Tempat parkir), para pedagang itu di kantong parkir, jadi pembeli tetap di depan jalan,” kata dia kepada Bangkapos.com, Senin (2/1/2023).

Kata Yusman, Dishub sendiri berdalih pemindahan tempat parkir ini dikarenakan masalah kemacetan yang sering terjadi.

Menurutnya, yang selalu membuat jalanan macet adalah mobil sampah. Para jukir sendiri sebelumnya pernah mengusulkan jalan itu satu arah, supaya tak terjadi kemacetan.

Rertibusi Diambil Alih

Tak hanya itu, lanjut Yusman, pemungutan retribusi parkir telah dilakukan oleh petugas Dishub Kota Pangkalpinang sejak Senin, (1/2) kemarin. Bahkan hal itu tanpa pemberitahuan kepada Jukir. Akibatnya para Jukir merasa tidak tenang karena tidak bisa bekerja memungut parkir seperti biasanya.

“Iya spontan menghilang (Pekerjaan jukir), padahal juru parkir itu di situ ada janda, duda, anak yatim,” papar Yusman.

Atas keresahan ini, para juru parkir meminta agar pemerintah kota Pangkalpinang dapat memperhatikan hal ini.

Mereka meminta perlindungan pemerintah kota dalam hal ini Wali Kota Pangkalpinang.

Tidak hanya itu, Erlisya, satu di antara juru parkir yang pernah menjadi koordinator parkir beberapa waktu lalu mengatakan ada 52 orang juru parkir di Pasar Pagi yang terancam tak bisa bekerja.

Disebutkannya para juru parkir ini sudah dilengkapi atribut namun memang saat memungut tanpa karcis, sebab karcis tak diberi oleh Dishub.

“Kita tidak pernah diberi karcis (Dari Dishub), kita pernah minta itu (Karcis-red),” kata Erlisya.

Dia menekankan para juru parkir setiap hari memberikan setoran parkir ke Dishub Kota Pangkalpinang.

Setoran pemungutan parkir berbeda-beda setiap juru parkir sesuai dengan titik, dengan kisaran Rp30 ribu sampai dengan Rp50.000.

“Kita setoran per hari, ada yang Rp50.000, Rp40.000 dan Rp30.000 per orang, karena beda lokasi. Karena masalah ini kami tidak bisa bekerja, sudah diambil dishub,” sebutnya.

Bantahan UPTD PPTP

Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pengelolaan Pelaksana Teknis Perhubungan (PPTP) Kota Pangkalpinang, Welly A. Riduan turut membantah dan memberikan klarifikasi.

Terutama terkait pernyataan Jukir di Pasar Pagi Kota Pangkalpinang yang mengeluh karena merasa akan kehilangan pekerjaannya.

Pihaknya menegaskan, tidak mengambil alih dalam hal memungut retribusi parkir

Sebelumnya, dishub telah membagi lapak bagi para Jukir yang ada di Pasar Pagi.

Terdapat 34 lapak parkir yang dibagi kepada 34 jukir, baik yang ada di kantong parkir maupun di depan Pasar Pagi.

“Kami klarifikasi ya, pertama dari hari Minggu kemarin kami sudah mau membagi lapak juru parkir yang ada, semuanya sudah pas 34 jukir dengan 34 tempat parkir yang ada di kantong parkir dan di depan pasar pagi,” kata Welly

Welly mengaku, memang ada beberapa oknum mengintimidasi para juru parkir.

Terutama untuk tidak mengakomodir relokasi tempat parkir.

Bahkan pihaknya bersama Satpol PP dan Dinas terkait telah siaga di kawasan itu sejak pukul 23.00 WIB.

Terutama untuk melakukan rekayasa lalu lintas dan relokasi parkir.

“Subuh itu, ada Satpol PP, dishub dan disperindag, sudah melakukan giat-giat relokasi. Jukir sudah bekerja, namun jam 06.00 WIB, oknum tersebut mengancam juru parkir, untuk keluar semua, kata mereka biarkan dishub bekerja, kita jangan ikut bantu, mereka (Jukir-red) keluar semua,” ungkap Welly.

Dia mengatakan dishub kota Pangkalpinang awalnya berencana mengarahkan parkiran yang di luar untuk menuju ke kantong parkir, tetapi karena kejadian ini dishub juga terpaksa mengatur di kantong parkir karena juru parkir keluar semua.

“Kalau bahasanya petugas dishub yang ambil alih, itu salah besar, kami malah ingin partisipasi juru parkir yang ada untuk menempati tempat yang kami sediakan,” katanya.

Atas kejadian ini, Welly mengatakan dalam dua hari ini maka akan ada pihak kepolisian yang akan membantu di area parkir itu.

“Besok ada rekan-rekan dari kepolisian yang ikuti bantu, memang kalau ada indikasi kericuhan, bisa di- sweeping (penertiban-red) dari pihak kepolisian,” ucap Welly. 

(Bangkapos.com/Cepi Marlianto)

Sumber: bangkapos.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved