Berita Pangkalpinang

Bulan November 2022 Ekspor Timah Bangka Belitung Menurun 18,66 Persen

Ekspor timah di Bangka Belitung menurun pada bulan November 2022 sebesar 18,66 persen.

Penulis: Andini Dwi Hasanah | Editor: nurhayati
tribunnews
balok timah siap ekspor 

BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Ekspor timah di Bangka Belitung menurun pada bulan November 2022 sebesar 18,66 persen.

Sebelumnya bulan Oktober 2022 ekspor komoditas timah sebesar US$135,51 juta, dan bulan November 2022 US$128,15 juta.

Informasi ini berdasarkan Berita Resmi Statistik (BRS) Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, yang disampaikan pada, Senin (2/1/2022) kemarin.

Baca juga: KPSI Tolak Perppu Cipta Kerja , Perppu Ciptaker Rampas Uang Pesangon

Baca juga: Pemerintah akan Larang Jual Rokok Ketengan, Pedagang Kecil Ketar-ketir Laba Terancam Berkurang

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Toto Haryanto Silitonga menyampaikan, secara keseluruhan ekspor di Bangka Belitung menurun 48,83 persen dibandingkan Oktober 2021, turun 22,73 persen dibandingkan Oktober 2022.

Diakui Toto, ekspor di Bangka Belitung memang masih didominasi oleh komoditas timah.

"Ekspor timah pada bulan November ini US$128,15 juta, secara y-on-y menurun 52,39 persen, secara m-to-m menurun 18,66 persen," sebut Toto kepada Bangkapos.com, Rabu (4/1/2023).

Sementara untuk ekspor non timah seperti minyak kelapa sawit dan turunannya padan bulan November juga menurun. 

Menurut Toto, ekspor non timah secara y-on-y menurun 5,53 persen, dan secara m-to-m menurun 40,99 persen.

"Pangsa ekspor timah Bangka Belitung itu banyak ke Tiongkok yakni sebesar US$34,36 juta, kemudian India US$19,45 juta, Singapura US$13,49 juta. Dan ekspor paling tinggi terjadi pada bulan April US$436,40 juta," bebernya.

Baca juga: AKBP Bambang Terima Suap Rp56 Miliar

Toto menyebut, secara keseluruhan Neraca Perdagangan surplus US$104,46 juta. 

Kemudian untuk impor, kata Toto November 2022 sebesar US$23,67 juta, naik 997,38 persen dibandingkan Oktober 2021, naik 508,69 persen dibandingkan Oktober 2022.

"Untuk impor kitamasih didominasi minyak dan gas serta turunannya, impor migas ini secara y-on-y naik 60,96 persen, dan untuk non migas juga naik secara y-on-y sebesar 1920,80 persen, dan secara m-to-m 464,37 persen," katanya.

(Bangkapos.com/Andini Dwi Hasanah)

Sumber: bangkapos.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved