Berit Pngklpinng

Lulusan SMK Ini Berjuang Dapatkan Pekerjaan, Ini Saran Kadindik Bangka Belitung Kurangi Pengangguran

Banyaknya persaingan dalam dunia kerja sering kali menyulitkan pencari kerja untuk bisa mendapatkan pekerjaan.

Penulis: Nurhayati CC | Editor: nurhayati
ist/Lowongan Kerja
Lowongan Kerja 

BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Banyaknya persaingan dalam dunia kerja sering kali menyulitkan pencari kerja untuk bisa mendapatkan pekerjaan.

Tentu saja ketika ada lowongan kerja tidak disia-siakan oleh para pencari kerja.

Begitu pula yang dilakukan Ardi lulusan SMK Negeri di Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung ini.

Ditemani sang ayah dia berjuang agar bisa mendapatkan pekerjaan di swalayan modern yang berada di Jalan Soekarno Hatta, Kota Pangkalpinang, Rabu (11/1/2023).

Ardi yang mengenakan kemeja putih dipadu celana hitam ini datang karena mendapat panggilan kerja dari pihak  swalayan tersebut. 

"Sudah dari jam delapan pagi. Ini ada kesempatan tes, jadi saya langsung datang ditemani ayah saya," ungkapnya pada Bangkapos.com.

Baca juga: Detik-detik Pemancing di Bangka Tengah Diterkam Buaya, Diselamatkan Teman tapi Nyawa tak Tertolong

Baca juga: Rumah Milik Janda di Bangka Barat Hangus Terbakar, Disinyalir Penyebabnya karena Hal Ini

Ardi lulus pada tahun 2022 lalu dari SMK Negeri di Kabupaten Bangka Tengah, yang sejak beberapa bulan ini mencari kerja, akan tetapi nasib baik belum berpihak padanya.

"Lulus tahun 2022 kemarin, dari SMKN di Bangka Tengah. Sudah mencoba melamar berbagai tempat, tapi mungkin belum waktunya," keluhnya.

Dia adalah satu dari ribuan lulusan SMK yang berjuang mendapatkan pekerjaan di Bangka Belitung.

Tentunya adanya kesempatan panggilan tes pekerjaan ini, sangat dinantikan oleh oleh anak sulung dari tiga bersaudara tersebut.

"Ada panggilan tes ini, sangat bersyukur. Walaupun belum tahu hasilnya seperti apa," katanya.

Sementara itu, Anto sebagai ayah juga berharap agar anaknya yang sudah lulus sekolah kejuruan segera mendapatkan pekerjaan.

"Dari orang tua tentu ingin anak cepat dapat pekerjaan. Modal lulus sekolah SMK itu, mudah-mudahan bisa menjadi modal," harapnya.

Alasan itu lah yang membuat dia rela meninggalkan pekerjaannya di kebun sawit untuk mengantar anak laki-lakinya itu melakukan tes perkerjaan sampai ke Kota Pangkalpinang.

"Kami rumah di Koba, Bangka Tengah, ke sini karena nganter anak saya tes. Pekerjaan saya sih merawat kebun sawit, tapi hari ini libur dulu karena antar,"  ungkapnya.

Sementara itu Rian (24), seorang lulusan universitas negeri di Bangka Belitung saat ini belum mendapatkan pekerjaan.

Rian telah menyelesaikan studi pendidikan sarjana pada awal tahun 2022, tetapi saat ini statusnya masuk dalam pengangguran terbuka.

"Lulus awal 2022 kemarin, dari fakultas ekonomi dari Universitas Negeri di Bangka," katanya pada Bangkapos.com, Rabu (11/1/2023).

Menurutnya, walaupun mempunyai pengalaman organisasi kemahasiswaan belum menjamin untuk dengan mudah mendapatkan pekerjaan.

"Waktu kuliah sangat aktif di organisasi mahasiswa. Walaupun sangat bermanfaat, tapi tidak menjamin juga gampang cari kerja," keluhnya.

Oleh karena itu dirinya sangat berharap semakin banyak dibukanya lapangan pekerjaan di Bangka Belitung, agar memberikan kesempatan bagi dirinya atau orang lain.

"Harapannya, tentu semakin banyak lowongan pekerjaan. Jadi semakin besar juga kesempatan mendapatkan pekerjaan,"harapnya.

Angka Pengangguran dari Lulusan SMK Menurun

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat angka pengangguran di Bangka Belitung hingga Februari 2022, sebanyak 32.954 orang.

Pada waktu itu lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) menjadi penyumbang paling tinggi dari angka pengangguran itu.

Yakni pada Februari 2022 13,28 persen dari angkatan kerja berijazah SMK yang memiliki status pengangguran.

Namun data terbaru pada Agustus 2022, yang diterima Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) terjadi penurunan angka pengangguran dari lulusan SMK itu 4,39 persen

"Kami ada undang BPS, soal angkatan kerja dan pengangguran, dijelaskan bahwa lulusan terendah itu DI sampai DIII, paling rendah itu SMP, bukan SMK lagi, sementara penurunan yang signifikan pada pendidikan SMK, tahun 2021 9,06 persen, jadi (Agustus-red) 2022 itu jadi 4,39 persen," kata Kabid Pelatihan Penempatan Tenaga Kerja dan Transmigrasi Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Bangka Belitung, Wira Purnama saat ditemui bangkapos.com, Rabu (11/1/2023).

Lebih lanjut, dia membeberkan alasan terjadi penurunan pengangguran dari lulusan SMK karena beberapa faktor.

"Dilihat itu ada kemungkinan, pertama, anak itu pada Agustus itu ada yang melanjutkan pendidikan jadi tidak terhitung pengangguran dan faktor timah, karena BPS survei, yang masuk bekerja, walau bekerja TI itu masuk bekerja, asal bekerja selama satu jam dengan tujuan mendapatkan keuntungan. Bekerja itu formal dan informal," jelasnya.

Disisi lain, Wira membeberkan ada yang menjadi perhatian bagi lulusan SMK untuk langsung bekerja adalah sikap dan mental bekerjanya.

"Dari hasil kami berkunjung ke perusahaan, mereka mengeluh lulusan SMK secara kompetensi iya, tapi secara sikap bekerja, baru lulus langsung bekerja, attitude itu yang dikeluhkan perusahaan," ungkapnya.

Disnaker Bangka Belitung memiliki program agar angka pengangguran menurun, satu diantaranya dengan Balai Latihan Kerja (BLK) untuk meningkatkan keterampilan pelamar kerja.

"Perusahaan itu kan mencari pekerja yang siap bekerja, tidak hanya bermodal ijazah saja jadi perlu sertifikat keterampilan, kita menyiapkan itu. Pesannya untuk pencari kerja yang pasti kompetensi ditingkatkan dan ditekankan sikap mental kerja juga," katanya.

Saran Kadindik

Dinas Pendidikan (Dindik) Provinsi Bangka Belitung ikut menyoroti lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) menjadi penyumbang paling tinggi dari angka pengangguran, data hingga Februari 2022 yang dirilis Badan Pusat Statistik.

Namun pada rilis Agustus 2022, terjadi penurunan angka pengangguran dari lulusan SMK itu menjadi 4,39 persen.

Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Provinsi Bangka Belitung, Ervawi mengatakan data ini memang masih ditelusuri oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).

"Karena berdasarkan data BPS, SMK itu banyak menganggurnya, lagi ditelusuri, apa betul seperti itu. Terlepas itu, kami sudah mengisi data di aplikasi, anak lulusan itu bekerja atau tidak bekerja," ungkap Ervawi, Rabu (11/1/2023).

Berdasarkan data Dindik Bangka Belitung, lulusan SMK tahun 2022 ada sebanyak 7.546 orang, tahun 2021 ada 8.127 orang dan tahun 2020 ada 7.347 orang.

Baca juga: Kronologi Pembacokan Ustaz Badal Berujung Luka Robek di Kepala, Kejadian Disaksikan Istri

Baca juga: Warga Teriak Histeris dan Panik Lihat Ustaz Badali Dibacok, Pelaku Residivis Narkoba

Diakuinya, lulusan SMK memang ditonjolkan untuk memiliki keterampilan dan langsung bekerja serta lapangan pekerjaan di daerah mesti ikut mendukung atau seirama dengan lulusan SMK.

"SMK itu harus dibangun berdasarkan potensi daerah, kalau dibangun harus seiring sejalan dengan lapangan pekerja yang disediakan. Saya menyoroti, lulusan SMK bekerja tidak sesuai bidang keahliannya. Di Provinsi Babel industri terbatas," jelasnya.

Dia berharap SMK nanti membuka kejuruan yang seirama dengan kebutuhan di daerah.

Dindik juga menjalin kerjasama untuk membantu para lulusan SMK agar bisa bekerja.

"SMK bakal diarahkan ke BMW, B itu bekerja sesuai dengan bidang yang sesuai baik di daerahnya atau daerah lain yaitu mearantau. M itu melanjutkan pendidikan lagi seperti Polman, dan W itu Wirausaha, artinya membuka usaha dan menciptakan lapangan pekerjaan," katanya.

(Bangkapos.com/Rifqi Nugroho/Cici Nasya Nita/Nurhayati)

Sumber: bangkapos.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved