Berita Pangkalpinang
Omzet Pedagang Lato-lato di Pangkalpinang Turun Drastis, Dulu Raup Rp500 Ribu- Rp700 Ribu Sehari
Pedagang lato-lato merasakan turunnya omzet berdagang lato-lato sejak semingguan terakhir
Penulis: Vigestha Repit Dwi Yarda | Editor: Ardhina Trisila Sakti
BANGKAPOS.COM, PANGKALPINANG-- Permainan lato-lato belakangan sudah tak asing lagi di Indonesia, tak terkecuali di Kota Pangkalpinang.
Mulai dari anak-anak, remaja, hingga dewasa tak melewatkan kesenangan untuk memainkan permainan tradisional yang sudah ada sejak puluhan tahun ini.
Rupanya, permainan yang menghasilkan suara khas "tak tek tak tek" saat dimainkan ini turut membawa berkah bagi sejumlah pedagang mainan.
Namun belakangan, para pedagang mulai merasakan turunnya penghasilan berdagang lato-lato dari hari ke hari.
Baca juga: Daftar Harga HP Samsung Galaxy A Terbaru Januari 2023, Galaxy A03, A04, A13, A23, A33, A53, A73 5G
Baca juga: Mau Buka Usaha Franchise Alfamart di Bangka Belitung? Segini Dana yang Harus Disiapkan
Baca juga: Harga HP Samsung Terbaru 2023 Galaxy A04 Layar Infinity V Low Budget
Baca juga: Film Anak Titipan Setan Dibintangi Gisel Sudah Tayang di Bioskop, Ini Sinopsisnya
Misalnya, Romli (68) pedagang mainan di kawasan pusat perbelanjaan Ramayana Kota Pangkalpinang.
Dirinya mengungkapkan sudah sekitar satu mingguan ini omzet lato-lato miliknya menurun.
Hari ini saja, lato-lato yang dijajakannya baru terjual dua buah.
"Udah sekitar semingguan ini omzet turun, dulu awal viral bisa jual 50 buah sehari, sekarang palingan laku 3-5 buah saja," ujar Romli bercerita kepada Bangkapos.com, Minggu (15/1/2023).
Dikatakan Romli ada banyak faktor yang bisa jadi alasan omzet lato-latonya berkurang.
Dari mulai banyaknya pedagang lato-lato lain hingga isu soal lato-lato.
"Sekarang kan banyak berita buruk mengenai lato-lato, yang lato-lato kena mata. Itu menurut saya bikin banyak orang jadi takut main lato-lato, jadi berpengaruh ke omzet," lanjutnya.

Romli pun membocorkan omzet yang dia dapatkan selama berjualan lato-lato dalam hitungan hari.
"Omzet saya jualan awal-awal dulu bisa di atas Rp500 Ribu per hari, tapi semingguan ini dapetnya puluhan ribu," kata Romli.
Lato-lato milik Romli dia ambil dari agen mainan berasal dari Palembang.
"Saya ngambil stok seribuan pieces, sekarang udah kejual 800an lato-lato, sekarang nggak berani lagi ngambil lebih takut nggak laku," tandas pria asal Riau itu.
Satu Tahun Lebih di DPRD Babel, Yogi Maulana Pastikan Terus Perjuangkan Kepentingan Masyarakat |
![]() |
---|
Guru dan Siswa SMAN 1 Simpang Rimba Belajar Ilmu Jurnalistik di Bangka Pos |
![]() |
---|
39 Persen Proyek Perumahan Pangkalpinang Berada di Kecamatan Gerunggang |
![]() |
---|
Pemkot Pangkalpinang Ajukan Pembangunan Sekolah Rakyat, Sasar Anak Putus Sekolah |
![]() |
---|
Bimas Buddha Kemenag Pangkalpinang Raih Peringkat I Laporan Keuangan Terbaik Semester I 2025 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.