Berita Pangkalpinang
Dorong Pelestarian Budaya, Disparbudpora Bangka Belitung Bakal Aktifkan Kembali Dewan Kesenian
Pada tahun 2023 ini, pemerintah provinsi kembali akan mengaktifkan Dewan Kesenian untuk memajukan dan melestarikan budaya daerah Bangka Belitung.
Penulis: Cici Nasya Nita | Editor: Novita
BANGKAPOS.COM, BANGKA - Dewan Kesenian Bangka Belitung tidak aktif lagi sejak tahun 2014.
Hal ini diungkapkan oleh Sub Kordinator Budaya dan Kesenian Tradisional Dinas Pariwisata, Kebudayaan, dan Kepemudaan Olahraga Provinsi Bangka Belitung ((Disparbudpora Babel), Pupung P Damayanti.
Sehingga pada tahun 2023 ini, pemerintah provinsi kembali akan mengaktifkan Dewan Kesenian untuk memajukan dan melestarikan budaya daerah Bangka Belitung.
Peresmian aktifnya Dewan Kesenian Bangka Belitung direncanakan pada momen Hari Tari Dunia di mana Pemprov Babel akan menggelar tari massal.
Baca juga: Kembangkan Kesenian Tradisional di Bangka Belitung Perlu Kolaborasi Semua Pihak
"Dewan Kesenian terakhir (aktif) 2014, ini akan kita hidupkan kembali, karena kebetulan kesenian tanpa Dewan Kesenian, kita akan keteteran kalau hanya mengandalkan pemerintah. Itu harus dari masyarakat sendiri," kata Pupung saat ditemui Bangkapos.com, Kamis, (26/1/2023).
Disparbudpora Babel akan segera mengadakan rapat guna membahas kepengurusan dan program Dewan Kesenian.
"Kita upayakan Dewan Kesenian agar bisa hidup kembali, karena memang beberapa tahun lalu mati suri, karena ada beberapa hal. Pertama, dari penganggaran dan kedua dari kepengurusan, kurang aktif juga dan pihak dinas argumen ke DPRD atau penganggaran kurang," jelasnya.
Program-program dari Dewan Kesenian rencananya akan mendapatkan anggaran dari pemprov.
"Bukan hanya organisasi saja, tapi akan kita fasilitasi juga untuk penganggarannya, minimal satu kegiatan dulu. Dewan Kesenian ini penting," kata Pupung.
Perlu Kolaborasi Semua Pihak
Sebelumnya diberitakan, Dewan kesenian Provinsi Kepulauan Bangka Belitung diharapkan menjadi wadah bagi para seniman untuk merawat seni, tradisi, dan budaya.
Akan tetapi dalam perjalanannya, saat ini keberadaan dewan kesenian seperti hidup segan mati tak mau.
Menanggapi hal itu, Ketua Dewan Kesenian Bangka, Wandasona Alhamd, mengatakan, perlu kolaborasi semua pihak dalam merawat dan mengembangkan seni tradisional.
"Dewan Kesenian Babel ini dibentuk untuk mewadahi semua pelaku seni, baik tari, musik, ataupun bentuk lain. Dari situ, harus ada kolaborasi yang tentunya melibatkan pemerintah sebagai mitra," kata Wanda kepada Bangkapos.com, Kamis (26/1/2023).
Wanda juga tidak menampik, kalangan seniman Babel juga mempunyai persepsi masing-masing tentang lembaga ini. Akan tetapi, peran pemerintah merupakan salah satu aspek penting.
"Agar ini bergerak dan bertumbuh, harus ada dukungan pemerintah karena dikukuhkan oleh pemerintah. Meskipun di kalangan kami sendiri, juga mempunyai persepsi masing-masing mengenai Dewan Kesenian ini, " tambahnya.
Meskipun saat ini peran pemerintah masih sangat terbatas, tetapi tidak membuat para seniman tradisional ini kehilangan semangat untuk terus berkarya dan membuat acara-acara kesenian.
"Tapi teman-teman tetap semangat, dalam artian, tidak ada anggaran khusus yang ditetapkan. Contohnya seperti beberapa waktu yang lalu ada acara di Gedung Juang Sungailiat, kita juga komunikasi ke Pemda Bangka berkaitan dengan peminjaman tempat atau pengeras suara, dan Alhamdulillah direspons baik," tuturnya.
Sebagai ketua, dia juga memberikan gambaran beberapa Dewan Kesenian daerah lain, karena mendapatkan dukungan lebih pemerintah masing-masing daerah.
"Saya banyak komunikasi dengan Dewan Kesenian daerah lain. Meski ada yang keadaannya seperti di Babel, tapi banyak juga yang mendapat perhatian khusus. Kita tidak perlu bicara Jakarta sebagai Ibu Kota Negara, di Palembang, pemerintah daerah juga memberikan perhatian khusus," tandasnya.
Padahal menurut Wanda, kesenian tradisional Babel juga memiliki keunggulan. Dia mencontohkan Sanggar Lawang Budaya, yang beberapa kali mampu tampil pada acara-acara tingkat nasional.
"Kami pernah tampil di Solo dengan dibiayai langsung oleh Kemendikbud, itu karena kami mengirimkan proposal dan terpilih. Artinya, kesenian tradisional Babel, juga memiliki daya tarik di tingkat nasional," tegasnya.
Baca juga: Mengenal Sanggar Lawang Budaya, Aktif Rawat Seni dan Budaya Tradisional Bangka Belitung
Meski begitu, sebagai pelaku seni, dirinya tidak mau menyalahkan siapapun, karena dia berkeyakinan seorang seniman harus terus tampil dan berkarya.
"Tapi sekali lagi, saya tidak menyalahkan siapapun, karena kembali lagi daerah punya anggaran dan prioritas masing-masing. Sehingga tugas kami, berkarya dan terus tampil," tuturnya.
Wanda juga menegaskan adanya potensi dan kesiapan dari seniman tradisional Babel, apabila dikembangkan lebih jauh lagi.
"Di kita ini sekarang banyak pelaku seni, mulai dari di tingkat sekolah ataupun seniman di daerah. Jadi potensi itu ada, dan kami siap apabila dimanfaatkan oleh pemerintah," imbuhnya. (Bangkapos.com/Cici Nasya Nita)
| Rudianto Tjen Tekankan Komitmen PDIP Hadirkan Pemimpin Terbaik untuk Bangka Belitung |
|
|---|
| Laporan Kejadian Angin Kencang Meningkat, BPBD Pangkalpinang Minta Warga Tetap Waspada |
|
|---|
| Gubernur Babel Dorong Polres agar Memiliki Armada Angkutan Darurat Siaga Bencana |
|
|---|
| Wali Kota dan Wakil Wali Kota Pangkalpinang Tinjau Titik Rawan Banjir, Ajak Warga Gotong Royong |
|
|---|
| Polresta dan Pemkot Pangkalpinang Gelar Apel Kesiapsiagaan Hadapi Potensi Bencana |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bangka/foto/bank/originals/20230126-Sub-Kordinator-Budaya-dan-Kesenian-Tradisional-Disparbudpora-Babel-Pupung-P-Dayamanti.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.