Berita Pangkalpinang

Penggunaan Bahasa Daerah Babel Menunjukkan Persentase yang Semakin Menurun, Ini Penyebabnya

Kemungkinan sisanya banyak generasi Post Gen Z menggunakan bahasa lain seperti bahasa gaul, kemudian terutama bahasa Indonesia

Penulis: Andini Dwi Hasanah | Editor: Iwan Satriawan
Ist
Badan Pusat Statistik 

BANGKAPOS.COM, BANGKA-- Berdasarkan hasil Long Form Sensus Penduduk 2020 Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, penggunaan bahasa daerah antar generasi Pre-boomer (lahir pada 1945 dan sebelumnya) ke generasi Post Gen Z (lahir 2013 keatas) semakin berkurang.

Statistisi Ahli Muda Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Desiana Arbani Safari menyebut, secara keseluruhan masyarakat Bangka Belitung menunjukkan mayoritas penduduk mampu berbahasa Indonesia.  

Kata Desiana, kemampuan berbahasa Indonesia masyarakat Bangka Belitung atau yang bisa berbahasa Indonesia sebesar 98,22 persen, kemudian penduduk Bangka Belitung menggunakan bahasa daerah untuk berkomunikasi dengan keluarga sebesar 93,87 persen.

Dan penduduk Bangka Belitung menggunakan bahasa daerah untuk berkomunikasi dengan tetangga atau kerabat sebesar 93,19 persen.

"Persentase penutur bahasa daerah antar generasi Pre-boomer (lahir pada 1945 dan sebelumnya) ke generasi Post Gen Z (lahir 2013 keatas)
semakin berkurang. Penggunaan bahasa daerah baik di keluarga maupun di tetangga atau kerabat menunjukkan persentase yang semakin menurun," sebut Desiana kepada Bangkapos.com, Rabu (1/2/2023).

Namun demikian, menurutnya, lebih dari 90 persen penduduk di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, mulai dari generasi Post Gen Z hingga Pre Boomer, mampu berbahasa Indonesia. 

Dia menyebut, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung merupakan provinsi dengan berbagai macam suku bangsa, dengan Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan. 

"Kemungkinan sisanya banyak generasi Post Gen Z menggunakan bahasa lain seperti bahasa gaul, kemudian terutama bahasa Indonesia," sebutnya.

Lebih Senang Pakai Bahasa Indonesia 

Sementara, Agung (20) warga Kota Pangkalpinang mengaku kini memang lebih sering menggunakan bahasa Indonesia dibandingkan bahasa daerah.

Diakuinya, tuntutan pekerjaan dan dunia luar membuatnya lebih nyaman pakai bahasa Indonesia.

"Kalau di tempat kerja pakai bahasa Indonesia, jadi paling kalau di rumah sama keluarga yang pakai bahasa daerah. Sama temen campu-campur sih kadang bahasa Indonesia kadang bahasa kampong," ujar Agung.

Melly (26) warga Kota Pangkalpinang mengaku lebih senang menggunakan bahasa Indonesia.

Bahkan, bahasa Indonesia ia gunakan di rumah dan diluar rumah.

"Bahasa Indonesia memang sejak dulu kami pakai di rumah, bahkan sekarang di rumah sama anak dan suami kami pakai bahasa Indonesia sebagai bahasa ibu istilahnya," kata Melly kepada Bangkapos.com, Rabu (1/3/2023).

Menurutnya, dengan menggunakan bahasa sehari-hari bahasa ibu jadi terbiasa berkomunikasi dengan baik. Sehingga ketika di sekolah yang harus menggunakan bahasa Indonesia tidak lagi menjadi canggung (kurang mahir-red).

"Bahasa daerah masih digunakan kadang-kadang, bahkan kalau kita orang Bangka ni pasti tetap ada kok bahasa Bangkanya yang masuk," tambahnya.

(Bangkapos.com/Andini Dwi Hasanah)

 

Sumber: bangkapos.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved