Jayapura Diguncang Gempa 5,2 Magnitudo, 500 Orang Mengungsi, Pemkot Tetapkan Status Tanggap Darurat
Gempa bumi berkekuatan magnitudo 5.2 mengguncang Kota Jayapura, Papua, pada Kamis (9/2/2023) kemarin.
BANGKAPOS.COM -- Gempa bumi berkekuatan magnitudo 5.2 mengguncang Kota Jayapura, Papua, pada Kamis (9/2/2023) kemarin.
Sebanyak 500 Kepala Keluarga (KK) dilaporkan mengungsi akibat gempa bumi berkekuatan 5.2 Magnitudo yang mengguncang Kota Jayapura, Papua, Kamis (9/2/2023).
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Papua mencatat 500 KK pengungsi tersebut tersebar di beberapa titik lokasi.
Seperti di CV Thomas, Entrop, Bank BTN, Gereja Kristus Raja Dok V, Bhayangkara I, Kompleks Angkatan Laut, dan B-One.
Kepala BPBD Provinsi Papua, Willem Manderi, mengatakan saat ini para pengungsi tersebut sedang membutuhkan tenda.
"Tentunya kebutuhan-kebutuhan tenda dan lain-lain ini yang nanti akan disiapkan baik dari Pemerintah Provinsi maupun Kota Jayapura," kata Willem Manderi, Kamis (9/2/2023) malam kepada Tribunpapua.com.
Willem Manderi menambahkan, sampai sekarang pihak BPBD Provinsi Papua masih terus melakukan pendataan terkait dampak dari gempa bumi ini.
"Mudah-mudahan teman-teman tim kaji kerusakan sudah turun ke lapangan untuk melihat kerusakan-kerusakan seperti apa agar kita taksir kerugiannya," harapnya
Sementara itu, Tenaga Ahli Kementerian Sosial, Benhur Tomi Mano, mengaku pemerintah juga telah merespons atas peristiwa gempa bumi yang terjadi ini.
Benhur Tomi Mano menerangkan, pihak Kementerian Sosial juga sudah mendirikan tenda-tenda darurat di beberapa titik lokasi.
"Selain tenda kita juga akan bantu makanan siap saji ke tenda-tenda tersebut, itu yang akan kami lakukan," kata Benhur Tomi Mano.
Pria yang akrab disapa BTM itu menjelaskan, pihak Kementerian Sosial juga sudah menyiapkan beberapa relawan yang bakal ditempatkan di posko pengungsian.
"Ya, kami punya tenaga relawan yang sudah kami siapkan,"kata Benhur,
Tetapkan Status Tanggap Darurat
Pemerintah Kota (Pemkot) Jayapura akhirnya menetapkan status tanggap darurat selama 21 hari ke depan.
| Hasil Visum Jadi Penentu Apa Penyebab Mata Siswi di Palembang Merah dan Lebam |
|
|---|
| BEM Institut Pahlawan 12 Berkontribusi dalam Rakerwil BEM SI Sumbagsel di Palembang |
|
|---|
| Cek Kesehatan Gratis Ungkap Ribuan Warga Toboali Derita Hipertensi dan Diabetes |
|
|---|
| Profil Haji Isam Konglomerat Kalimantan yang Dulu Bermodal Dengkul |
|
|---|
| Arti Kata Projo Diluruskan Budi Arie: Bukan Pro Jokowi |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.