Berita Bangka Barat

Dukun Kampung Turun Tangan Cari Hafiza, Kades Terentang Ungkap Pengalaman Mistis Warga yang Hilang

Sebelumnya dikatakan Kades menurut kepercayaan warga setempat, hilangnya Hafiza ada pengaruh makhluk gaib. Sebab kejadian serupa sempat dialami warga

net/tribun bali
Ilustrasi dukun 

BANGKAPOS.COM, BANGKA - Kepala Desa (kades) Terentang, Yusuf mengatakan pencarian Hafiza di hari ketiga melibatkan dukun kampung.

Hafiza, bocah 8 tahun hilang tak jauh dari rumahnya di Perkebunan Sawit Leidong Wess Indonesia, Kecamatan Kelapa, Kabupaten Bangka Barat sejak Selasa (7/3/2023).

Tujuan melibatkan dukun kampung ini tak lain untuk berikhtiar mencari keberadaan Hafiza yang belum ada titik terangnya.

Sebab keberadaan bocah perempuan berusia 8 tahun yang hilang di perkebunan itu masih misterius serta tidak meninggalkan petunjuk.

"Bukit Selam atau Bukit Keramat menurut warga tak jauh dari rumahnya sekitar 2 kilometer. Tadi Tim SAR bersama masyarakat menyisir areal itu. Sudah dua hari ini melibatkan dukun kampung mencari Hafiza," kata kades Terentang, Yusuf.

Sebelumnya dikatakan Yusuf, menurut kepercayaan warga setempat, hilangnya Hafiza ada pengaruh makhluk gaib. Sebab kejadian serupa sempat dialami warga di sana.

"Kalau kepercayaan warga iya ada pengaruh makhluk halus. Sebab dulunya pernah ada warga di sini yang terseret seperti itu. Berdasarkan pengakuan warga itu dia seolah-olah diajak oleh makhluk gaib keliling," ucapnya.

Masih dalam keterangan Yusuf, beruntung pada saat itu orang yang disesatkan makhluk gaib itu ditemukan selamat hingga cerita ini ada.

"Kemungkinan ada pengaruh dari makhluk gaib itu karena kejadian ini ada. Namun bukan terjadi ke anak kecil tapi orang dewasa. Orang dewasa ini diajak makhluk itu jalan-jalan. Itu berdasarkan pengakuan orang itu. Kemungkinan hal yang sama terjadi kepada Hafiza," ungkapnya.

Pencarian terhadap Hafiza masih terus dilakukan oleh masyarakat setempat dengan menggunakan alat seperti senter dan penerangan lainnya.

"Kami terus mencari tanpa batas waktu. Dengan alat seadanya," ujar Yusuf.

Pencarian Hafiza Telusuri Bukit Keramat

Tim SAR Gabungan terus menelusuri anak sungai di Kawasan Perkebunan Sawit PT Leidong Wess, Desa Terentang, Kecamatan Kelapa, Kabupaten Bangka Barat, untuk mencari keberadaan Hafiza, pada Rabu (8/3/2023). Pencarian hari ketiga ini, mencapai radius dua kilometer (KM).

Komandan Pos Unit SAR Muntok, Sufani menyebut Tim SAR Gabungan dari BPBD Bangka Barat, TNI/Polri, Pramuka, Laskar Sekaban, tokoh pemuda dan masyarakat setempat dibagi menjadi dua regu menelusuri sungai dan tempat yang dicurigai.

"Hari ini pencariannya sudah mendekati perumahan, penyisiran saluran air dan sungai-sungai kecil di Kawasan Bukit Selam. Kita sudah mutarnya, saat ini masih mencari," ujar Sufani, Rabu (8/3/2023).

Kata Sufani, penyisiran di anak sungai di kawasan tersebut mencapai kurang lebih satu kilometer dan memeriksa di areal tertentu yang dicurigai.

"Selain anak sungai kami periksa. Kami juga mencurigai di areal tertentu misalnya di Bukit Selam yang merupakan masyarakat tempat itu keramat. Di Bukit itu kami sisir sekitar 2 km," ujarnya.

Warga Desa Terentang bersama Tim SAR Gabungan terus melakukan pencarian terhadap Hafiza bocah perempuan 8 tahun yang hilang di Perkebunan Sawit Leidong Wess, Desa Terentang, Kabupaten Bangka Barat, Senin (6/3/2023)
Warga Desa Terentang bersama Tim SAR Gabungan terus melakukan pencarian terhadap Hafiza bocah perempuan 8 tahun yang hilang di Perkebunan Sawit Leidong Wess, Desa Terentang, Kabupaten Bangka Barat, Senin (6/3/2023) (Dok/Basarnas Muntok)

Sampai saat ini pencarian bocah perempuan berusia 8 tahun ini belum membuahkan hasil dan belum ada petunjuk terkait keberadaan Hafiza.

"Belum ada petunjuk sama sekali. Sebagian dari pihak keluarga mengadakan semacam ritual," kata dia.

Sufani menyebut banyak kemungkinan penyebab hilangnya Hafiza, seperti gangguan binatang buas, dugaan penculikan dan tindakan kejahatan lainnya.

"Banyak versi, binatang buas itu gangguan hanya ada dalam pikiran maksud banyak kemungkinan bisa terjadi, bisa gangguan binatang buas, tindakan lainnya, informasi itu kami kembangkan di lapangan," ucapnya

Sebelumnya Komandan Pos Unit SAR Muntok, Sufani mengatakan pencarian hari kedua ini dibagi dua kelompok dan juga turunkan drone di sekitar perkebunan sawit Desa Terentang.

"Kami gunakan metode pencarian Explore SAR tipe 3 Jungle dengan melakukan pencarian secara detail dengan cara pemasangan marker dan penyapuan dengan pola parallel," ujar Fani sapaannya, Selasa (7/3/2023).

Kemudian, selain melakukan pencarian dengan berjalan kaki dan kendaraan bermotor lainnya, Basarnas juga menggunakan drone untuk menyisir wilayah tersebut.

"Kemudian juga melakukan pencarian menggunakan electronic search berupa drone di sekitar Hutan Sawit dengan pola paralel search pattern," ucapnya.

Ibunda Cerita Sebelum Hafiza Hilang

Zaidah (35) yang merupakan ibunda Hafiza terlihat murung, matanya tampak membengkak.

Perempuan asli Lamongan, Jawa Timur ini, berharap anaknya Hafiza segera ditemukan dalam kondisi selamat.

Zaidah menceritakan sebelumnya Hafiza dikabarkan hilang. Bocah ini setiap keluar dari rumah selalu pamitan dengan ibunya.

Pada saat itu (sebelum hilang), Hafiza meminta izin ingin pergi ke rumah teman untuk bermain. Rumah temannya itu tak jauh dari kediamannya, masih di dalam lingkungan kompleks perumahan milik perkebunan tersebut.

"Kami berharap Hafiza pulang dengan selamat," kata Zaidah dengan suara bergetar, di kediamannya, Selasa (7/3/2023).

Ibu Hafiza, Zaidah (35) saat di ruang tamu rumahnya di Kompleks Perkebunan Sawit PT Leidong Wess, Desa Terentang, Kecamatan Kelapa, Kabupaten Bangka Barat, Selasa (7/3/2023)
Ibu Hafiza, Zaidah (35) saat di ruang tamu rumahnya di Kompleks Perkebunan Sawit PT Leidong Wess, Desa Terentang, Kecamatan Kelapa, Kabupaten Bangka Barat, Selasa (7/3/2023) (Bangkapos.com/Yuranda)

Perempuan beranak tiga ini, mengungkap sebelum Hafiza dinyatakan hilang dirinya tidak ada gerak gerik orang yang mencurigakan di lingkungan sekitar. Sebab, yang masuk ke dalam kompleks orang yang saling mengenal.

"Kondisi lingkungan, kayaknya tidak ada, normal seperti biasa paling tukang rongsokan, tapi yang biasa ke sini, sudah biasa masuk ke sini sudah kenal," ungkapnya.

Ibunda Hafiza menyebut sebelum pamit ke rumah teman, anaknya mengenakan baju kaos abu-abu dengan celana terening warna biru dongker (gelap).

"Main ke sana biasa selayaknya anak- anak di usianya, seperti main kelereng, masak-masak, gambar dan lato-lato," ujarnya.

Zaidah juga menyebutkan, Hafiza tak pernah mancing dan apabila mau keluar rumah Hafiza selalu pamit. Zaidah juga mengucapkan terima kasih ke semua pihak yang banyak peduli untuk mencari keberadaan anaknya.

" Hafiza tak pernah mancing dia main pun tak jauh dari rumah. Kami sangat bersyukur masih banyak yang peduli dan mendoakan. Semoga Hafiza pulang dengan selamat," ucap Zaidah.

Kepala Desa Terentang, Kecamatan Kelapa, Yusuf menjelaskan sejak merantau dari Provinsi Jawa Tengah orangtua Hafiza sudah tinggal di kompleks perumahan milik perkebunan. Sebab Edi merupakan karyawan dari PT Leidong Wess.

"Mereka sudah lama menetap di kompleks perumahan perkebunan sawit itu karena karyawan di sana. Mungkin sudah belasan tahun sebelum Hafiza dilahirkan," kata dia.

Warga sekitar dan Edi Purwanto ayah Hafiza sangat berharap anaknya segera ditemukan dalam keadaan sehat.

" Hafiza ini anak kedua dari tiga bersaudara. Ayahnya bernama Edi Purwanto (40). Kami semua sangat berharap Hafiza segera ditemukan dalam keadaan sehat," ucapnya.

(Bangkapos.com/Yuranda)

Sumber: bangkapos
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved