Bocah Hilang di Desa Terentang

UPDATE Kasus Pembunuhan Hafiza, Ayah Korban Berdoa Pelaku Segera Ditangkap

Setidaknya ada tiga puluh luka akibat senjata tajam yang berhasil ditemukan oleh tim forensik kepolisian setelah mendapatkan hasil visum luar

Penulis: Sepri Sumartono | Editor: khamelia
Bangkapos.com/Rifqi Nugroho
Orang tua Hafizah saat membawa jenazah anaknya pulang dari Kamar Jenazah RSUD Depati Hamzah Pangkalpinang, Jumat (10/3/2023).  

BANGKAPOS.COM, BANGKA - Dugaan tindakan pembunuhan atas anak perempuan (8), Hafiza di perkebunan sawit Kabupaten Bangka Barat masih belum menemukan titik terang motif dan siapa pelakunya.

Anak kecil yang tak berdosa tersebut diduga secara sadis dihabisi dalam keadaan tangan dan kaki terikat menggunakan senjata tajam oleh pelaku.

Setidaknya ada tiga puluh luka akibat senjata tajam yang berhasil ditemukan oleh tim forensik kepolisian setelah mendapatkan hasil visum luar pada hari Jumat (12/3/2023) lalu.

Ada beberapa poin yang masih menjadi tanda tanya atas peristiwa yang diduga tindakan pembunuhan ini.

Di antaranya, ke mana organ-organ dalam Hafiza yang menghilang saat jenazahnya ditemukan di perkebunan sawit, tepatnya dekat aliran air.

Dokter Suroto yang ikut dalam operasi autopsi jenazah Hafiza, tidak bisa memastikan apa penyebab hilangnya organ-organ dalam.

Dokter tersebut juga tidak bisa memastikan apakah ada luka sayatan lebar yang diduga sebagai upaya pengeluaran organ-organ dalam secara sengaja sebab kondisi jenazah yang sudah membusuk dan terhitung telah masuk tiga hari waktu kematian saat itu.

Lalu, sampai saat ini juga belum ada kepastian siapa pengirim pesan foto ancaman dan tebusan uang senilai Rp100 juta kepada ibunya Hafiza sehari sebelum jenazahnya ditemukan oleh Tim SAR Gabungan.

Terakhir, apa motif pelaku sehingga tega menculik, mengikat dan menghabisi nyawa Hafiza di perkebunan sawit.

Apakah pelaku pengirim pesan ancaman dan pelaku pembunuhan Hafiza adalah orang yang sama, hal tersebut juga masih belum diketahui kepastian dan kejelasannya.

Ayah korban, Edi Purwanto (39) ketika hendak dihubungi oleh Bangkapos.com menyampaikan belum bisa meluangkan waktu untuk sesi wawancara karena masih sibuk dimintai keterangan oleh pihak kepolisian guna mengungkap kasus dugaan pembunuhan anaknya, Hafiza.

Atas semua peristiwa yang telah terjadi, Edi Purwanto berdoa agar pelaku yang telah membuatnya tidak lagi bisa bertemu dengan anaknya tersebut segera ditemukan.

"Kalau via telepon belum bisa, karena masih banyak dari pihak kepolisian mau minta keterangan," kata Edi Purwanto via pesan WhatsApp kepada Bangkapos.com, Minggu (12/3/2023). 

(Bangkapos.com/Sepri)
 

Sumber: bangkapos.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved