Breaking News

Berita Bangka Pos Hari Ini

Gerindra Buka Pintu Bergabung, Ganjar Cawapres Saja

Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo angkat bicara terkait wacana duetPrabowo-Ganjar.

Editor: nurhayati
Dok/Bangka Pos
Halaman Harian Pagi Bangka Hari Ini. 

BANGKAPOS.COM -- Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo angkat bicara terkait wacana duet Prabowo-Ganjar, usai keduanya dampingi Presiden Jokowi saat kunker di Kebumen, Jawa Tengah.

“Saya kira terbuka kalau Pak Ganjar mau ikut Pak Prabowo dengan catatanPak Prabowo calon presiden saya kira sudah tidak mungkin kalau Pak Prabowo calon wakil presiden,” kata Hashim di Museum Joang 45, Jakarta, Minggu (12/3/2023).

Menurut Hashim hal itu dikarenakan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto jauh lebih senior dibandingkan dengan Ganjar Pranowo.

“Pak Prabowo jauh lebih senior, lima belas tahun lebih tua, pengalamannya berbeda. Saya kira kalau Pak Ganjar mau ikut, mau diduetkan dengan Pak Prabowo. Saya kira kami terbuka untuk itu, Pak Ganjar sebagai calon wakil presiden,” tegasnya.

Sebelumnya, Presiden Jokowi tampak akrab saat
jalan bareng dengan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di Kebumen, Jawa Tengah, Kamis (9/3/2023).

Mereka di Kebumen saat kunjungan kerja panen rayapadi dan berdialog dengan petani tepatnya di Desa Lajer, Kecamatan Ambal, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah.

Keakraban diantara mereka terlihat saat Jokowi selfie mengambil foto bareng Prabowo dan Ganjar, juga bersama petani.

Dari foto-foto yang diperoleh Tribun Jokowi dan Prabowo terlihat memakai kemeja berwarna putih.

Sementara Ganjar memakai seragam dinas Gubernur Jateng berwarna cokelat.

Senyum merekah terlihat dari wajah Prabowo,
Ganjar, dan Jokowi.

Sesekali mereka tertawa. Wacana duet Prabowo dan Ganjar di Pilpres 2024 pun makin menguat.

Sementara itu Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat menilai tak elok mengkaitkan kunjungan kerja (Kunker) Presiden Joko
Widodo (Jokowi) dengan urusan Pilpres 2024.

Hal itu terkait munculnya wacana duet Prabowo
Subianto dan Ganjar Pranowo seusai mendampingi Jokowi saat kunker di Kebumen, Jawa Tengah.

“Tidak elok juga apabila semua kegiatan presiden selalu dimaknai dengan persoalan pencapresan,” kata Djarot.

Djarot menegaskan urusan pencapresan merupakan kewenangan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

”Persoalan pencapresan ranahnya ketua umum (Megawati),” ujarnya.

Djarot memaknai kukjungan Jokowi merupakan
sebagai bentuk memberikan contoh untuk mewujudkan kedaulatan pangan diperlukan sinergitas.

”Dang gerakan serentak yang ber-kelanjutan antar tingkatanpemerintahan dengan kementerian/lembaga,” ucap dia.

Menurutnya, pemerintah harus berpihak kepada prtani dengan memberikan perlindungan harga gabah agar tidak anjlok di saat panen raya tiba.

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB)Muhaimin Iskandar, tidak khawatir dengan wacana duet Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di Plpres 2024.

Lantas, pria yang akrabbdisapa Cak Imin meng-
ingatkan bahwa PKB dan Gerindra sudah terikat dengan komitmen koalisi yang dibentuk, yakni koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR).

“Ya tidak ada (kekhawatiran), karena kita sudah
berkomitmen ya, nanti keputusan ada ya, terakhirn anti diputuskan dengansaya dan Pak Prabowo. Tentu komunikasi politik dengan siapapun, itu biasa,” ujar Cak Imin.

Cak Imin menilai pertemuan antara Presiden
Jokowi, Prabowo dan Ganjar, merupakan momentum penting untuk konsolidasi demokrasi yang kondusif.

Selain itu menurut Cak Imin, para elite politik
sudah sepatutnya menjaga silaturahmi politik jelang Pemilu 2024.

"Pertemuan Pak Ganjar dengan Prabowo sebagaimasing-masing memiliki potensi untuk berkompetisi adalah pertemuan yang
sangat positif buat persiapan kita semua yang kondusif,” pungkas Cak Imin.
(Tribun Network/mat/mam/wly) 

Sumber: bangkapos.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved