Tribunners
Bersekolah dan Berpuasa Selama Ramadan
Dengan berpuasa, siswa yang menjalankan ibadah akan mendapatkan pahala yang berlipat
Oleh: Eddy Salahuddin - Guru SMAN 3 Pangkalpinang
MEMBINA dan meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa merupakan kewajiban setiap umat muslim agar dirinya menjadi manusia seutuhnya. Pembinaan dan peningkatan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa merupakan bagian upaya membentuk karakter atau kepribadian seseorang.
Demikian juga yang dilakukan di lembaga pendidikan, yaitu sekolah. Sekolah sebagai unit pelaksana teknis berperan sangat strategis dalam membina dan meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Momentum bulan Ramadan menjadi saat yang sangat tepat untuk melaksanakan upaya ini.
Sekolah yang sebagian besar siswanya adalah siswa muslim melakukan sejumlah kebijakan dan langkah-langkah dalam melaksanakan aktivitas pembelajaran selama bulan Ramadan. Misalnya, terkait pengurangan alokasi per jam pelajaran. Jika sebelum Ramadan, satu jam pelajaran dialokasikan 45 menit, dikurangi menjadi 30-35 menit per jam pelajaran.
Selain itu, kegiatan olah raga dan upacara ditiadakan untuk menjaga kondisi fisik dan kekhusyukan berpuasa. Selain itu, sekolah juga meliburkan para siswa dan tenaga pendidik serta kependidikan agar mereka bisa memasuki bulan Ramadan dengan nyaman dan tenang. Hal-hal yang penting diperhatikan dan dilakukan oleh sekolah dalam menghadapi bulan Ramadan adalah sebagai berikut:
* Sekolah diharapkan melakukan aktivitas membersihkan lingkungan sekitar sekolah sebelum memasuki Ramadan agar selama berlangsung aktivitas berpuasa dan belajar selama Ramadan, tidak ada hal-hal yang menghalangi atau mengganggu ibadah berpuasa. Lingkungan kelas dan sekitar kantor dan seluruh ruangan dipastikan bersih dan terjaga. Faktor kebersihan dan kesehatan menjadi sangat penting dijaga dan dikondisikan selama bulan Ramadan.
* Sekolah menyiapkan waktu dan jadwal pembelajaran yang menyesuaikan dengan kondisi dan situasi selama bulan Ramadan. Pada dasarnya, kegiatan pembelajaran yang melibatkan aktivitas fisik akan dibatasi selama bulan Ramadan. Selain itu, pengurangan aktivitas juga diiringi dengan pengurangan waktu belajar para siswa juga. Hal ini dilakukan untuk menghargai dan menjaga kegiatan berpuasa agar tidak terganggu.
* Segenap komponen sekolah, seperti guru, tenaga kependidikan, dan siswa diharapkan menjaga situasi dan kondisi sekolah, diri sendiri dan lingkungan selama bulan Ramadan. Situasi sekolah harus diupayakan kondusif dengan aktivitas yang mengarah kepada peningkatan nilai ibadah Ramadan. Guru dan tenaga kependidikan juga diharapkan dapat menjaga dan menahan diri dari berbagai hal yang akan mengurangi keutamaan Ramadan. Demikian juga siswa diharapkan dapat menjaga dan menahan diri dari hal-hal yang akan membatalkan puasanya, seperti berbicara dan bercanda yang keterlaluan dengan sesama teman.
* Segenap komponen sekolah diharapkan dapat meningkatkan aktivitas ibadah baik secara individu maupun bersama selama bulan suci ini. Kegiatan yang bernilai ibadah, selain melakukan pembelajaran setiap hari di kelas dapat dilakukan juga. Misalnya, salat berjemaah dan membaca ayat-ayat suci Al-Qur'an. Selain itu, berbagai agenda sekolah yang dapat direncanakan demi meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa dapat dilaksanakan dengan melibatkan seluruh komponen sekolah.
* Penyelenggaraan kegiatan yang bernuansa Ramadan dapat dilakukan oleh otoritas sekolah. Sekolah dapat berinisiatif menyelenggarakan berbagai kegiatan yang bertujuan menggugah dan mengajak generasi muda untuk makin mencintai ajaran agamanya. Misalnya, dengan mengadakan kegiatan tarhib Ramadan, berupa acara penyambutan bulan Ramadan dengan pawai atau membagi-bagikan jadwal imsakiah, festival Ramadan yang menghadirkan berbagai kreativitas siswa bernuansa islami. Selain itu, juga dapat juga diadakan acara makan-makan bersama, dan sebagainya.
Berpuasa tidak menjadi alasan bagi siswa dalam mengikuti pembelajaran di sekolah setiap hari. Dengan berpuasa, siswa yang menjalankan ibadah akan mendapatkan pahala yang berlipat. Selain pahala ibadah berpuasanya jika mampu menahan dan mencegah hal-hal yang akan membatalkan puasa, pahala belajar dan menuntut ilmu yang dilakukannya selama bulan puasa ini jika diniatkan dengan ikhlas karena Allah.Berikut ini manfaat yang dapat dirasakan oleh orang-orang yang berpuasa, khususnya siswa selama bulan Ramadan:
* Menjadikan diri siswa sebagai insan yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dengan senantiasa mematuhi dan melaksanakan perintah dan ajaran agamanya, seperti berpuasa.
* Menjaga diri sendiri dari perbuatan-perbuatan yang tercela dan menghindarkan diri dari kebiasaan-kebiasaan yang tidak baik serta merugikan dan mengurangi nilai-nilai puasa.
* Memupuk rasa solidaritas dan sikap sosial terhadap lingkungan sekitar yang ditandai dengan perilaku menahan diri dari berbuat hal-hal yang merugikan orang lain.
* Meningkatkan kesehatan diri sendiri karena dengan berpuasa sehari penuh, siswa akan mengendalikan pola makan dan pola hidupnya agar lebih baik. Dengan pola makan dan pola hidup demikian, siswa akan merasakan perubahan fisik dan mental.
200 Triliun untuk Bank BUMN: Dalam Persfektif Ekonomi Islam Benarkah Menjadi Solusi? |
![]() |
---|
Perundungan di Sekolah, Antara Konflik Wajar dan Kekerasan Terselubung |
![]() |
---|
Dari Timah ke Talenta: Membangun SDM Bangka Belitung |
![]() |
---|
Di Balik Trauma, Ada Tumbuh: Menelusuri Faktor yang Mendorong Perawat Bangkit |
![]() |
---|
Madrasah dan Teknologi: Mempersiapkan Generasi Digital |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.