Thorcon Investasikan Rp1 T untuk PLTN Thorium, Bakal Bangun Fasilitas Uji Coba Tanpa Reaktor

Rencana pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) menggunakan Thorium kembali berlanjut. 

Penulis: Teddy Malaka CC | Editor: Teddy Malaka
ist
PT Prima Layanan Nasional Enjirining (PLNE) dan Kantor Perwakilan ThorCon International, Pte. Ltd. melakukan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama untuk melakukan Feasibility Study dan Studi Tapak termasuk Grid Study Pembangkit Listrik Tenaga Thorium (PLTT) ThorCon pada, (30/4/2021) di Jakarta yang diharapkan dapat selesai pada akhir tahun 2021. 

BANGKAPOS.COM, BANGKA  - Rencana pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) menggunakan Thorium kembali berlanjut. PT Thorcon Power Indonesia bakal mengucurkan investasi senilai hampir Rp1 triliun di Bangka Belitung.

Mengutip informasi dari Batan, PLTT merupakan suatu istilah baru di Indonesia, yang di dunia internasional tetap disebut sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN).PLTT adalah PLTN yang menggunakan thorium sebagai salah satu komponen bahan bakar.

Thorium merupakan unsur radioaktif yang terdapat di alam dengan kelimpahan lebih besar dibanding uranium.

Beberapa referensi menyebutkan bahwa sebagai bahan bakar reaktor nuklir, thorium memiliki sifat/ karakter yang lebih baik daripada uranium, misalnya proses pembakaran di reaktor nuklir tidak menyisakan unsur yang berpotensi sebagai bahan pembuatan senjata nuklir (plutonium), limbah radioaktifnya lebih sedikit dan menghasilkan energi listrik yang lebih besar.

Namun, hingga saat ini thorium sebagai bahan bakar pembangkit listrik belum dapat digunakan secara optimal untuk tujuan komersial.

Untuk menghasilkan listrik, thorium memerlukan proses yang lebih panjang, teknologi pengolahan limbahnya belum dikuasai dengan baik dan kegiatan eksperimen untuk mengetahui tingkat efisiensinya sebagai penghasil energi masih terus dilakukan di beberapa negara.

Hasil eksplorasi yang dilakukan BATAN terhadap potensi thorium di Indonesia adalah sekitar 133.000 ton yang terdapat di Kepulauan Riau, Bangka Belitung, dan Kalimantan Barat.

Inventarisasi potensi daerah lain masih terus dilakukan di seluruh Indonesia. 

Satu di antara daerah yang saat ini menjadi tujuan investor adalah Bangka Belitung. Adalah  PT Thorcon Power Indonesia akan melakukan itu.

Rencananya, Thorcon akan membangun fasilitas uji non fisik tanpa reaktor nuklir.

Investasi berbasis teknologi itu rencananya akan mulai direalisasikan pada pertengahan tahun 2024. 

Bangunan super megah yang akan dibangun ini bakal menjadi satu fasilitas yang diproyeksikan menjawab semua kesimpangsiuran informasi mengenai Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) atau Pembangkit Listrik Tenaga Thorium (PLTT). 

Direktur Operasional PT Thorcon Power Indonesia Bob S Effendi mengatakan progres rencana revolusi energi di Bangka Belitung mendapatkan respon positif berbagai pihak.

Saat ini, perusahaan dan Lembaga Pemerintah Non Kementerian yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada presiden yaitu Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) telah menyepakati kesepakatan untuk melakukan konsultasi proses persiapan perzinan. 

"Kita bersama-sama Bapeten secara resmi, bahwa selama 12 ini Bapeten bersama Thorcon melakukan pengkajian dokumen dan kesiapan jadwal, khususnya juga jadwal untuk mereview semua-semua yang harapannya di akhir 12 bulan ini kita sudah akan masuk ke proses perizinan," kata Bob kepada bangkapos.com, Senin (17/4/2023).

Sumber: bangkapos.com
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved