Berita Belitung

Hilal Tak Tampak Dari Hasil Pemantauan di Belitung, Kepala Kemenag: Resminya Tunggu Sidang Isbat

Kepala Kantor Kemenag Belitung Masdar Nawawi mengatakan dari hasil rukyatul hilal, hilal tidak tampak.

Penulis: Adelina Nurmalitasari | Editor: khamelia
Posbelitung.co/Adelina Nurmalitasari
Pemantauan hilal yang dilakukan oleh petugas rukyatul hilal Kemenag Belitung di Pantai Tanjung Pendam, Kamis (20/4/2023). 

BANGKAPOS.COM, BELITUNG - Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Belitung mengadakan pemantauan atau rukyatul hilal di Pantai Tanjung Pendam, Belitung, Kamis (20/4/2023). Pemantauan dilakukan dengan menggunakan empat peralatan berupa teropong dan teodolit. 

Kepala Kantor Kemenag Belitung Masdar Nawawi mengatakan dari hasil rukyatul hilal, hilal tidak tampak. Hasil pemantauan tersebut juga telah disampaikan pada Kementerian Agama Republik Indonesia yang akan menggelar sidang isbat setelah salat Magrib. 

"Tidak tampak, kalau besok sudah tampak (hilal). Bukan awan mendung, memang tidak terlihat," katanya. 

Sebelumnya, berdasarkan hasil perhitungan, saat terbenam matahari di Pantai Tanjung Pendam, posisi hilal berada pada ketinggian 1 derajat 20 menit 46,61 detik.

Baca juga: Pastikan Idulfitri 21 April, Ini Lokasi Salat Idulfitri Muhammadiyah di Belitung dan Beltim

Masdar menjelaskan, keputusan sidang isbat akan secara resmi menentukan 1 Syawal 1444 H atau Idulfitri 2023 dengan merujuk pada hasil rukyatul hilal di seluruh Indonesia. Kalau memang ternyata ada yang melihat hilal di atas tiga derajat di tempat lain, maka ada kemungkinan besok, Jumat (21/4/2023) sudah Idulfitri. 

Jika tidak, maka sesuai hadist Rasulullah bahwa 'Berpuasalah kalian karena melihatnya (hilal) , berbukalah (hari raya) kalian karena melihatnya dan sembelihlah kurban karena melihatnya pula. Jika (hilal) itu tertutup dari pandangan kalian, sempurnakanlah menjadi tiga puluh hari, jika ada dua orang saksi, berpuasa dan berbukalah kalian'. 

Adanya kemungkinan perbedaan pelaksanaan hari raya, Masdar menyebut bahwa hal tersebut memang karena kriteria penetapan yang berbeda antar metode hisab atau perhitungan dengan metode rukyatul atau pemantauan hilal

"Rukyatul hilal itu sebenarnya cara Rasulullah SAW yang dilaksanakan oleh ormas Islam, misalnya Nahdlatul Ulama. Terpenting bagi yang sudah punya keyakinan dengan hisab bahwa besok sudah melaksanakan Idulfitri maka tidak ada masalah, karena itu pendapatnya," jelasnya. 

Ia berharap, masyarakat tetap saling  saling menghormati untuk menjaga persatuan dan kesatuan. (Posbelitung.co/Adelina Nurmalitasari) 

Sumber: Pos Belitung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved