Berita Bangka Tengah

Selama Ramadhan dan Lebaran Idul Fitri, Volume Sampah di UPT TPA Bangka Tengah Meningkat 100 Persen

Perilaku konsumtif masyarakat pada bulan Ramadhan dan lebaran Idul Fitri 1444 H membuat volume sampah di Bangka Tengah mengalami peningkatan.

Penulis: Arya Bima Mahendra | Editor: nurhayati
Bangkapos.com/Arya Bima Mahendra
Tumpukan sampah di UPT TPA Simpang Jongkong, Koba, Bangka Tengah. Foto diambil beberapa waktu lalu. 

BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Perilaku konsumtif masyarakat pada bulan Ramadhan dan lebaran Idul Fitri 1444 H membuat volume sampah di Bangka Tengah mengalami peningkatan.

Hal tersebut diutarakan langsung oleh Kepala UPT Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Simpang Jongkong, Koba, Bangka Tengah, Heri Guswandi, Rabu (26/4/2023).

Dia mengungkapkan, jumlah volume sampah di Bangka Tengah mengalami kenaikan yang signifikan.

"Dibanding hari biasanya, kenaikan itu 100 persen lebih atau dua kali lipat," ungkap Heri.

Kata dia, peningkatan volume sampah tersebut terjadi lantaran selama Ramadhan dan Idul Fitri, sampah-sampah rumah tangga masyarakat semuanya dibuang ke TPA.

Diantaranya, yang paling banyak adalah sampah batok dan kulit kelapa serta sampah gelas-gelas plastik.

"Yang paling banyak ini (sampah-red) organik. Kalau hari-hari biasa, biasanya 60 persen organik dan 40 persen anorganik," terangnya.

Sedangkan setelah Ramadhan dan Lebaran Idul Fitri ini, sekitar 70-80 persen adalah sampah organik dan sisanya sampah anorganik.

Dia menjelaskan, adanya peningkatan jumlah sampah secara signifkan tersebut bisa jadi karena perilaku konsumtif masyarakat Ramadhan dan lebaran Idul Fitri.

Oleh karenanya, jenis sampah yang paling banyak pun berasal dari sampah makanan.

Padahal menurut Heri, sampah makanan atau sampah organik pada dasarnya tidak mesti melulu harus langsung dibuang ke tempat sampah.

"Sebenarnya enggak harus seperti itu, karena (sampah organik-red) bisa dijadikan pupuk kompos," jelasnya.

Begitu pula dengan sampah-sampah anorganik seperti gelas-gelas plastik dan sebagainya yang semestinya bisa dimanfaatkan kembali bahkan dijual.

"Saran kami agar masyarakat lebih mencermati pemanfaatan sampah, kalau masih bisa dimanfaatkan ya manfaatkan, enggak perlu dibuang ke tempat sampah," sarannya.

Dengan adanya peningkatan volume sampah ini, Heri menuturkan bahwa pihaknya harus menambah rute dan pelayanan pengangkutan sampah.

"Dari yang seharinya hanya satu kali pengangkutan sampah di pagi hari, di hari-hari tertentu kalau volumenya membludak itu bisa dua kali, yakni pagi dan sorenya," kata, Heri

(Bangkapos.com/Arya Bima Mahendra)

Sumber: bangkapos.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved