Berita Belitung

Tiga Tahun Tertunda Ibadah Haji, Jemaah Lansia Belitung Bersyukur Akhirnya Tahun Ini ke Tanah Suci

Raut-raut wajah bahagia nampak dari para jemaah calon haji (calhaj) 2023 Belitung.

Penulis: Adelina Nurmalitasari | Editor: khamelia
Posbelitung.co/Adelina Nurmalitasari
Jemaah calhaj Belitung mengikuti kegiatan sinkronisasi penyelenggaraan ibadah haji di Gedung Pusat Layanan Haji dan Umrah Terpadu (PLHUT) Kemenag Belitung, Senin (15/5/2023) 

BANGKAPOS.COM, BELITUNG - Raut-raut wajah bahagia nampak dari para jemaah calon haji (calhaj) 2023 Belitung. Saat pertemuan sinkronisasi penyelenggaraan ibadah haji di Gedung Pusat Layanan Haji dan Umrah Terpadu (PLHUT) Kemenag Belitung, mereka nampak antusias mendengarkan penjelasan menjelang keberangkatan. 

Di antaranya, Herwandi, seorang jemaah calhaj asal Desa Batu Penyu, Gantung yang ikut rombongan haji Belitung. Pria 64 tahun ini bersyukur, setelah tiga kali tertunda, tahun ini ia akhirnya berangkat ke Tanah Suci. 

Herwandi mengatakan semula ia bakal berangkat dengan rombongan keluarganya yang telah ikut mendaftar pada 2010 lalu. Namun ia harus merelakan diri tak dapat berangkat pada 2022 lalu karena telah melewati batas umur yang disyaratkan pemerintah. 

"Harusnya berangkat 2020, tapi tertunda karena Covid-19. Sampai tahun kemarin belum bisa berangkat karena umur, alhamdulillah tahun ini bisa berangkat," katanya, Senin (15/5/2023). 

Serangkaian pemeriksaan telah dilakukannya dalam mempersiapkan ibadah yang merupakan rukun Islam kelima ini. Termasuk dirinya lolos dalam pemeriksaan kesehatan dan dinyatakan dalam kondisi baik. 

"Mudah-mudahan lancar segala-galanya, termasuk kesehatan," harapnya. 

Kasi Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag Belitung Suyanto mengatakan jemaah lansia berusia di atas 60 tahun memang mendominasi jemaah calhaj yang berangkat pada musim Haji 2023 ini. 

Dalam kegiatan sinkronisasi ini, pihaknya pun melibatkan Kementerian Kesehatan, dalam hal ini Dinas Kesehatan untuk memberikan gambaran kepada para jemaah calhaj. Terutama dalam mempersiapkan kebugaran dan menjaga kondisi fisik jemaah menghadapi cuaca di Arab Saudi yang tentunya berbeda dengan kondisi di Tanah Air. 

Menjelang keberangkatan, masih ada 8 kali pertemuan rangkaian kegiatan manasik haji. Kegiatan manasik intensif ini dilakukan Kemenag Belitung agar jemaah calhaj dapat mandiri dalam beribadah sehingga nantinya tidak tergantung kepada petugas di lapangan. 

Sebanyak 112 jemaah calhaj Belitung terdiri dari 51 jemaah laki-laki dan 61 jemaah perempuan ini akan diberangkatkan pada gelombang pertama mulai 3, 4, hingga 5 Juni 2023. Nantinya jemaah akan tiba kembali pada 15, 16, dan 17 Juli 2023.
Kegiatan sinkronisasi penyelenggaraan ibadah haji, lanjut Suyanto dilakukan untuk memberikan pembekalan kepada jemaah bahwa pelaksanaan ibadah haji melibatkan beberapa kementerian/lembaga terkait. 

"Dengan kegiatan ini diharapkan jemaah agar mempersiapkan diri secara baik karena sekitar 20 hari lagi," tuturnya. (Posbelitung.co/Adelina Nurmalitasari) 

 

Sumber: Pos Belitung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved