Ada 88 SD dan 26 SMP di Pangkalpinang, Dindikbud Tegaskan Tidak Ada Sekolah Unggulan Atau Favorit

BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kota Pangkalpinang, mencatat sebanyak 88 Sekolah Dasar (SD) dan 26 Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang tersebar di beberapa wilayah.

Jumlah seluruh sekolah SD dan SMP tersebut, terbagi dalam sekolah negeri maupun swasta yang jumlahnya sesuai dengan yang ada saat ini.

Subkoordinator Peserta Didik dan Pendidikan Disdikbud Kota Pangkalpinang Al Hatas Cahyadi mengatakan, jumlah sekolah itu sesuai dengan data yang ada saat ini yaitu sekolah negeri maupun swasta yang masuk ke Disdinbu Kota Pangkalpinang.

"Untuk SD ada sebanyak 88 jumlahnya, 66 sekolah negeri dan 22 sekolah swasta. Sedangkan SMP sebanyak 26 sekolah yang terbagi 10 sekolah negeri dan 16 sekolah swasta," kata Al Hatas Cahyadi, Selasa (30/05/2023).

Baca juga: Pendaftaran Siswa SD Tahun Pelajaran 2023/2024 Kota Pangkalpinang Berikut Jadwal dan Aturannya

Baca juga: Harga Tiket dan Jadwal Bioskop Hari Ini di Pangkalpinang dan Sungailait, Film Action Hingga Horor

Ditegaskan Hatas, dari jumlah seluruh SD dan SMP di Kota Pangkalpinang tidak ada sekolah unggulan ataupun favorit semuanya sama.

Hanya saja, masyarakat yang bisa menilai sekolah mana yang cocok untuk anaknya sekolah.

Terutama sekolah berada tidak berada jauh dari tempat tinggal peserta didik, itu hal pertama yang menjadi pilihan orang tua untuk menyekolahkan anaknya di sekolah tertenu dan bisa masuk sesuai keinginan masing-masing orang tua.

"Sampai saat ini kami anggap semua sekolah sama, tidak ada yang unggulan atau favorit tapi tergantung orang tua atau masyarakat memilih sekolah yang dianggap bagus atau unggul," tegasnya.

"Di Kota Pangkalpinang ada beberapa sekolah yang tingkat minat orang tuanya untuk nemasukkan anaknya tinggi seperti SD 3, 6, 10, 13, 15 dan SMP 1, 2, 7 yang memang sering kami temui," ungkap Hatas.

Diakuinya, walaupun tingkat minat masyarakat untuk ke sekolah negeri Pemerintah Kota Pangkalpinang tetap bersikap adil kepada seluruh sekolah negeri maupun swasta.

Apalagi sering ditemukan pihak sekolah swasta, yang merasa kekurangan peserta ketika Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) banyak yang masuk ke sekolah negeri dan mengakibatkan swasta masih kekurangan peserta didik.

"Tetap kami ambil kebijakan dalam PPDB, tidak serta merta kami langsung melakukan penambahan rombongan belajar (rombel) tapi kami cek sekolah-sekolah yang kekurangan peserta didik dan kami langsung arahkan ke sekolah itu. Supaya tidak ada sekolah yang kekurangan peserta didik, khusus negeri maupun swasta di Kota Pangkalpinang," harapnya.

Tak hanya itu, Hasta juga meminta orang tua atau masyarakat untuk melaporkan apabila ada hal-hal yang terjadi ketika pelaksanaan PPDB dan pihak sekolah di luar ketentuan.

Baca juga: Rentetan Aksi Penolakan PIP oleh Massa Nelayan di Bangka Selatan, Bupati Minta Bersabar Dulu

Baca juga: BPS Belitung Gelar Sensus Pertanian Minta Kades/Lurah Berikan Akses Kemudahan Bagi Petugas Sensus

Khususnya dalam proses PPDB, semua permasalahan bisa diatasi dan tangani oleh pihak sekolah maupun dinas pendidikan dan kebudayaan Kota Pangkalpinang agar permasalahan bisa diselesaikan.

"Kami minta semua pihak awasi termasuk orang tua dalam pelaksanaan PPDB, apabila terjadi hal-hal yang tidak sesuai segera laporkan ke kami agar kami tindaklanjuti langsung permasalahannya," pinta Hasta.

"Jangan sampai ada anak-anak ditolak untuk bersekolah, itu hal yang paling fatal dan tidak boleh terjadi di Kota Pangkalpinang dan sekitarnya khususnya anak mau masuk SD maupun SMP," tegas Hasta.

(Bangkapos.com/Adi Saputra)