Massa Datangi Kantor Bupati Basel

Tak Dapat Penuhi Tuntutan Nelayan Toboali, PT Timah Minta Maaf, Ajak Semua Pihak Cooling Down

Bukan kami tidak ingin menyampaikan, tetapi kekurangan. Biasalah dalam ini kan dalam penyajian. Insya Allah ke depan bisa kita komunikasi

|
Penulis: Cepi Marlianto | Editor: Iwan Satriawan
Bangkapos.com/Cepi Marlianto
Kepala Bidang Komunikasi Perusahaan PT Timah Tbk, Anggi Siahaan. 

BANGKAPOS.COM, BANGKA –  Imbas audiensi terbuka berjalan buntu, PT Timah Tbk meminta maaf kepada Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan, Kepulauan Bangka Belitung maupun nelayan.

Pasalnya, tidak bisa memenuhi apa yang diharapkan para nelayan maupun pemerintah daerah.

Kepala Bidang Komunikasi Perusahaan PT Timah Tbk, Anggi Siahaan mengatakan, beberapa dokumen legalitas yang diminta para nelayan sebenarnya sudah diusahakan.

Hal ini sebagaimana dapat dilihat saat proses berjalannya audiensi terbuka yang digelar di Kantor Bupati Bangka Selatan. 

Bahkan PT Timah sudah berusaha semaksimal mungkin untuk menyediakan dokumen yang diinginkan.

“Seperti yang saya sampaikan, sebenarnya kita sudah mengusahakan dari awal. Kawan-kawan juga lihat di forum, bahwa beberapa izin juga sudah kita sampaikan tentu kalau ada kekurangan kami mohon maaf,” kata dia kepada Bangkapos.com, Selasa (30/5/2023).

Anggi menampik pihaknya tidak bersifat terbuka terkait dokumen yang diminta nelayan.

Namun, hal itu sebenarnya merupakan kekurangan dalam sesuatu penyajian. Hal ini karena kurangnya komunikasi yang dilakukan.

Sehingga ke depan pihaknya akan memperbaiki pola komunikasi.

Tak hanya itu, dengan adanya audiensi terbuka bersama jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Bangka Selatan sebenarnya memiliki tujuan bagus.

Terutama dalam mencari solusi dan titik temu terkait aktivitas pertambangan di laut Rias. Karena PT Timah Tbk sendiri merupakan bagian dari masyarakat.

“Bukan kami tidak ingin menyampaikan, tetapi kekurangan. Biasalah dalam ini kan dalam penyajian. Insya Allah ke depan bisa kita komunikasi kembali,” jelas Anggi.

Di sisi lain sambung dia, untuk status operasional PIP yang ada di laut Rias hingga Batu Perahu sendiri pihaknya belum dapat menentukan.

Pasalnya, ia masih harus menyampaikan permasalahan ini kepada jajaran manajemen PT Timah.

Setelah itu nantinya baru dapat diambil langkah yang bakal ditempuh perusahaan.

Sumber: bangkapos.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved