Berita Bangka Selatan
Sudah Terima Berkas, Nelayan Pastikan Tetap Tolak Pertambangan Timah di Laut Rias, Ini Alasannya
Keputusannya jelas, bahwa mau legal mau ilegal bupati mewakili kawan-kawan Forkopimda menolak. Itu pernyataan bupati
Penulis: Cepi Marlianto | Editor: Iwan Satriawan
Hal ini selaras dengan tujuan awal para nelayan menggelar aksi damai sejak pekan kemarin dan berlanjut sampai hari ini. Akan tetapi, sembilan dokumen itu tidak bisa ditunjukkan oleh PT Timah saat proses berlangsung.
“Kita sudah menerima berkasnya, tetapi setelah kita cek tidak ada perizinannya,” ucapnya.
Meskipun begitu kata Abdullah, menyoal perizinan karena PT Timah selama ini selalu bicara bahwa mereka memiliki legalitas lengkap.
Sehingga dengan seenaknya dapat mengkriminalisasi kepada kawan-kawan yang menolak. Terlebih menolak adanya aktivitas pertambangan timah di laut Rias.
Oleh karena itu sikap nelayan sendiri masih tegas. Yakni menolak segala bentuk aktivitas pertambangan timah di laut Rias. Baik legal maupun ilegal.
“Kalau untuk sikap kami, kawan-kawan menolak keras apapun bentuknya pertambangan di laut. Mau legal maupun ilegal,” pungkas Abdullah.
Terpisah, awak media juga masih terus melakukan upaya konfirmasi kepada Bupati Bangka Selatan, Riza Herdavid melalui aplikasi pesan singkat. Sampai berita ini diturunkan, Riza sendiri belum menanggapi terkait persoalan ini.
Sementara itu pantauan Bangkapos.com di laut Rias setidaknya terdapat beberapa unit Ponton Isap Produksi (PIP) yang berada di tengah laut. Dari kejauhan terlihat tak ada aktivitas apapun di atas PIP tersebut. Begitu pula suara deru mesin yang biasanya terdengar dari aktivitas PIP.
Tak hanya itu, lokasi perairan yang bakal dijadikan kawasan pertambangan timah juga sangat dekat dari bibir pantai.
Bukan hanya itu, lokasi pertambangan juga letaknya tak sangat jauh dari persawahan milik warga di Desa Rias. Bahkan tanpa alat bantu, keberadaan PIP itu sangat jelas terpantau dari tepi pantai. (Bangkapos.com/Cepi Marlianto)
| Pemkab Bangka Selatan Antisipasi Lonjakan Harga Cabai di Musim Hujan |
|
|---|
| RSUD Junjung Besaoh Kunjungi SLB Toboali, Ajak Orang Tua Pahami Anak Berkebutuhan Khusus |
|
|---|
| Efek Gaya Hidup Modern, Makan Makanan Siap Saji, Banyak Warga di Bangka Selatan Masuk Rumah Sakit |
|
|---|
| Petani di Toboali Lari Terbirit-birit, Ditangkap Polisi Gegara Ketahuan Jualan Sabu di Pinggir Jalan |
|
|---|
| Guru di Bangka Selatan Siap Jadi Pelatih Digital IFP |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.