Heboh Fajri Pria Obesitas 300 Kg Meninggal, Ingat Lagi Arya Permana yang Sekarang Nasibnya Begini
Sekarang Arya Permana sudah berhasil menurunkan berat badannya hingga 109 kg menjadi hanya sekitar 81 kg saja.
Penulis: Dedy Qurniawan CC | Editor: Dedy Qurniawan
BANGKAPOS.COM - Muhammad Fajri, pria obesitas dengan berat 300 kg meninggal dunia, Kamis (22/6/2023).
Fajri yang merupakan pria asal Tangerang ini sempat dirawat intensif di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta oleh 14 dokter selama 14 hari.
Hebohnya kasus Fajri ini mengingatkan kita pada kasus obesitas Arya Permana.
Arya Permana adalah anak obesitas dengan bobot 190 kg di usia 10 tahun yang viral beberapa waktu lalu.
Sekarang Arya Permana sudah berhasil menurunkan berat badannya hingga 109 kg menjadi hanya sekitar 81 kg saja.
Selama sekitar 3 tahun, Arya Permana menjalani serangkaian program hingga berhasil menurunkan berat badannya 109 kg.
Per 2020, berat badan Arya sudah mencapai 81 kg.
Melansir Kompas.com, Arya Permana mendapatkan bantuan dari tim dokter dan pelatih olahraga cum binaragawan, Ade Rai.
Berbagai upaya dilakukan, mulai dari operasi pengecilan lambung, mengubah pola makan, hingga olahraga.
Baca juga: Kisah Perjuangan Fajri Pria Berbobot 300 Kg yang Meninggal Dunia, Semasa Hidup Dikenal Mandiri
Operasi Pengecilan Lambung

Bocah asal Karawang, Jawa Barat, itu mengaku menjadi lebih mudah kenyang usai menjalani operasi pengecilan lambung.
Hal ini membantunya mengontrol porsi makan.
Pasalnya, berat badan Arya meningkat lantaran tak dapat menahan diri mengonsumsi puluhan botol minuman kemasan dalam satu hari dan makan mi instan sebanyak enam bungkus dalam sehari.
Dalam istilah medis, operasi pengecilan lambung kerap disebut operasi bariatrik, prosedur medis yang dijalankan untuk menurunkan kapasitas lambung dan mengurangi penyerapan nutrisi di tubuh.
Operasi bariatrik menjadil alternatif perawatan bagi penderita obesitas ekstrem.
Bagi Arya Permana dan penderita obesitas ekstrem, olahraga merupakan hal yang tidak mudah.
Beratnya badan dan banyaknya lemak dalam tubuh membuat Arya kesulitan bergerak.
Pada mulanya, Arya hanya bisa berolahraga ringan dan tak terlalu memaksakan diri melakukan olahraga berat.
Latihannya dimulai dengan gerakan ringan, seperti push up di tembok dan mengangkat semacam tambang.
Melansir Tribunnews, Arya juga menjalani serangkaian program bersama Ade Rai.
Setiap kali Arya kontrol ke dokter di Bandung, Arya akan mampir ke tempat fitnes milik Ade Rai.
Ade Rai bahkan membekali Arya barbel agar bisa berlatih di rumah.
Arya juga melakukan olahraga rutin, seperti berenang hingga bermain sepak bola.
Baca juga: Kisah Fajri Pria Obesitas 300 Kg yang Meninggal Dunia Makan Mie Instan 3 Bungkus Dianggap Cemilan
Pola Makan

Arya juga mengubah pola makan untuk menurunkan berat badan.
Menjadi penderita obesitas di usia dini membutuhkan peran dari orang tua.
Orang tua Arya kerap menyediakan pola makan yang sehat dan mengurangi makanan yang mengandung tepung dan gula.
Makanan yang berminyak, seperti gorengan, juga dihindari oleh Arya.
Selain itu, dia juga menahan diri untuk tidak makan dalam porsi yang banyak sehingga berat badannya bisa terkontrol. (*)
Sumber : Kompas.tv/ Bangkapos.com
Mengatasi Adiksi HP pada Anak: Tantangan dan Peran Guru |
![]() |
---|
Pelajar SMA Negeri 1 Namang Ikuti Edukasi Dampak Fast Food dan Pencegahan Obesitas |
![]() |
---|
24.385 Masyarakat Bangka Selatan Idap 6 Penyakit Silent Killer, Dari Hipertensi Hingga Tiroid |
![]() |
---|
1.184 Orang di Bangka Selatan Dideteksi Menderita Obesitas |
![]() |
---|
Waspadai Obesitas pada Anak Bisa Picu Penyakit Kronis, Akademisi Berikan 8 Langkah Pencegahan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.