Bangka Pos Hari Ini

Mahasiswa Asal Pangkalpinang di Yogya Diduga Jadi Korban Mutilasi, Sebelum Hilang Redho Telpon Ibu

Yana tak kuasa menahan air matanya saat mendapatkan kabar, anak bungsunya Redho Tri Agustian (20) yang kuliah di Yogyakarta, meninggal dunia.

|
Editor: nurhayati
Bangkapos.com
Bangka Pos Hari Ini, Senin (17/7/2023). 

BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Tangis histeris Yana (42), Warga Kecamatan Pangkalbalam, Kota Pangkalpinang, seketika pecah, Minggu (16/7/2923) pagi.

Yana tak kuasa menahan air matanya saat mendapatkan kabar, anak bungsunya Redho Tri Agustian (20) yang kuliah di Yogyakarta, meninggal dunia.

Tidak banyak kata-kata yang diucapkan Yana.

Dalam kondisinya yang lemah, dia hanya bisa menangis sambil menyebut nama anaknya berulang kali.

Sejumlah keluarga dan kerabat yang mendampi-
ngi, berusaha menenangkan Yana, yang terus terisak, berderai air mata.

Sebelumnya mahasiswa semester IV jurusan hukum Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
(UMY) ini sempat dikabarkan hilang sejak, Rabu
(12/7) lalu.

Bangka Pos yang tiba di rumah orantua korban di Kecamatan Pangkalbalam,
Minggu (16/7) sekitar pukul 14.00 WIB, mencoba untuk mewawancarai Yana, ibu korban.

Namun Yana tampak masih syok dan lemah se-
hingga belum bisa diajak berbicara.

Pihak keluarga juga masih menunggu keterangan resmi dari polisi mengenai identias pasti korban pembunuhan disertai mutilasi itu.

“Kami juga belum menerima kepastian itu, jadi belum bisa memastikan, apakah itu keluarga kami atau bukan. Kita masih menunggu hasil tes DNA dari kepolisian Jogja,” ujar

Majid paman korban ditemui di rumah duka, Minggu (16/7/2023) siang.

Majid menjelaskan, jika nantinya hasil tes DNA dari kepolisian sudah keluar, pihak keluarga siap menerima apa pun hasil-
nya.

Meskipun seandainya benar korban mutilasi inisial R itu adalah Redho.

“Kalau hasil tes di sana valid, kita terima apa pun keputusannya. Yang buruk sekalipun kita terima,"ujarnya

Lanjut Majid, pihak keluarga sepenuhnya
menyerahkan penanganan kasus tersebut kepada aparat kepolisian.

“Kita ada keluarga di Yogya, jadi biar mereka yang ngurus, kalau dari sini sepertinya tidak berangkat ke Yogya. Kalau misalkan benar, tentunya keluarga juga akan mengikhlaskan hal itu,” ucapnya.

Sempat telepon Majid mengungkapkan
sebelum dilaporkan hilang, terungkap Redho sempat menghubungi sang ibu, Selasa (11/7/2023).

“Kalau gak salah hari Selasa (11/7/2023) masih komunikasi ngobrol biasa sama ibunya lewat telepon. Tidak ada membahas yang spesifik hanya obrolan antara ibu dan anak
saja,” ujar Majid

Namun pihak keluarga mulai curiga, setelah sehari kemudian atau Rabu (12/7/2023) nomor telepon Redho tidak aktif saat di-lhubungi.

“Orangtua Redho hampir setiap hari komunika-
si dengan anaknya, jadi ssaat ditelepon nomornyagak aktif langsung curiga.
Terus saat keluarga yang di Yogyakarta ngecek ke kontrakannya, kondisinya kosong terus keadaan pintu kontrakannya juga tidak terkunci,” jelasnya.

Mengetahui Redho tidak bisa dihubungi dan tidak diketahui keberadaannya, membuat pihak keluarga menjadi semakin cemas.

Lalu saat dicek melalui rekaman CCTV di kos-
kosannya, kata Majid tidak ada ditemukan hal
mencurigakan yang ditunjukkan Redho.

“Ada di rekaman CCTV, Redho pergi keluar sekitar pukul 00.10 WIB, pergi cuma bawa handphone dan charger, setelah itu
dia tidak balik lagi ke kontrakannya,” ucap Majid.

Sementara seorang tetangga korban bernama
Diana saat ditanya terkai keseharian Redho menyebut Alumni SMPN 2 dan SMAN 4 Pangkalpinang ini, dikenal pendiam.

“Kalau sifatnya, Redho itu pendiam terus juga
baik lah, enggak ada lihat dia main-main sama anak yang gaul-gaul itu. Kalau pintar ya pintar, tapi sejak kuliah di Yogyakarta memang enggak pernah ketemu lagi,” kata Diana.

Menurut Diana, kabar hilangnya Redho memang sempat mengagetkan dirinya serta tetangga lainnya.

“Iya tahu kabar hilangnya itu dari Facebook,
kakaknya yang posting kalau enggak salah hari
Rabu (12/7/2023) saya tahunya. Keluarganya juga sempat minta doa di masjid minta semoga cepat ditemukan,” ucapnya.

Mahasiswa UMY

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) mengonfirmasi terkait dugaan seorang maha-siswanya yang dinyatakan hilang sejak beberapa hari lalu.

Dekan Fakultas Hukum UMY, Iwan Satriawan,
mengungkapka, mahasiswa yang hilang tersebut merupakan anak didiknya yang
sedang menempuh pendidikan semester empat di Fakultas Hukum UMY.

“Beberapa hari yang lalu, pihak Polda DIY ada
yang melaporkan kepadasaya kalau ada seorang mahasiswa R itu hilang. Pihak kepolisian itu mendapatkan laporannya dari keluarga R,” katanya.

Disampaikannya, hilangnya seorang anak didik yang berasal dari Pangkalpinang, Kepulauan Bangka Belitung tersebut diduga memiliki kaitan erat dengan peristiwa mutilasi di Kapanewon Turi, Kabupaten Sleman beberapa waktu lalu.

“Tadi pagi juga sudah ada konferensi pers dari
pihak Polda DIY kalau ternyata R itu adalah korban mutilasi yang potongan tubuhnya ditemukan di Turi. Tapi, motif kejahatan dan lain sebagainya belum ditemukan,” papar Iwan.

“Kami dari pihak Fakultas Hukum UMY juga
sudah berkoordinasi dengan pimpinan UMY, Polda DIY dan pihak keluarga R
untuk terus menemukan informasi selengkapnya,” tambahnya.

Atas kejadian tersebut, pihaknya mengimbau kepada pada seluruh mahasiswa di DI Yogyakarta untuk meningkatkan kewaspadaan dan menjaga diri dengan baik.
“Karena yang namanya kriminalitas itu bisa terjadi kapan saja dan di mana saja,” ujar Iwan.

Di lima titik

Diberitakan terkuaknyakasus mutilasi ini dilaku-
kan pascatemuan potongan-potongan tubuh manusia, total di lima titik di Sleman. Temuan pertama di area aliran

Sungai Bedog, Jembatan Kelor, Kecamatan Turi,
Sleman, Yogyakarta, sejak Rabu (12/7/2023) malam.

Pada temuan pertam ini seorang pemancing
menemukan bagian tubuh manusia berupa tangan dan dua potong kaki. Di lokasi pertama juga ditemukan sejumlah barang seperti kompor, tali, pisau dan sandal.

Kemudian pada Sabtu (15/7/2023) menyusul temuan potongan tubuh lain diduga
dari korban yang sama di sungai Krasak, Gimberan, Merdikorejo, Tempel Sle-
man Yogyakarta.

Di lokasi kedua yang berjarak sekitar 5 kilome-
ter dari lokasi pertama ini ditemukan potongan kepala manusia yang dikubur di lapangan desa.

Diungkap polisi identitas korban mutila-
si akhirnya berhasil diungkap polisi.

Dirkrimum Polda DIY, Kombes Pol FX Endriadi
mengatakan korban merupakan mahasiswa perguruan tinggi swasta di DIY
berinisial R.

“Hasilnya tim menemukan identitas korban,
identitas korban tersebu atas nama inisial R, mahasiswa perguruan tinggi swasta di Yogyakarta,” kata Endriadi saat konferensi pers di Mapolda DIY, Minggu (16/7/2033).

Endriadi mengungkapkan, korban merupakan
mahasiswa asal Kota Pangkalpinang, Bangka
Belitung.

Pihaknya pun segera menghubungi kelu-
arga korban.

“Nanti akan kami informasikan (ke keluarga kor-
ban),” tandasnya.

(riz/tribunjogja.com) 

Aktif dan Berprestasi di SMA

Sebelum kuliah di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Redho Tri Agustian bersekolah di SMAN 4 Kota Pangkalpinang. Dia alumni angkatan tahun 2021.

Selama di SMA, Redho dikenal dikalangan teman maupun guru, sebagai siswa yang aktif dan berprestasi di bidang akademik.

Terutama bagi Rini Trihastuti yang merupakan salah satu guru dan guru ekstrakulikuler Redho selama bersekolah di SMAN 4 Kota Pangkalpinang.

Menurut Rini selama ia mengajar dan membimbing Redho, dirinya mengenal siswa tersebut yang berperilaku sopan dan santun kepada siapapun.

Khususnya anak yang memiliki prestasi di bidang akademik, beberapa kali mengikuti lomba sebagai peserta perwakilan dari sekolah SMAN 4 Kota Pangkalpinang.

“Iya dia (Redho) siswa saya sewaktu masih duduk di SMA, dia saya kenal baik, sopan, rajin, aktif di organisasi dan berprestasi dibidang akademik,” kata Rini Trihastuti kepada Bangka Pos, Minggu (16/7/2023).

“Redho dulu zaman SMA, sering ikut lomba mewakili sekolah dan itu pun saya yang melatih serta membimbing dia hingga sampai lulus SMA,” tambahnya.

Sambil menangis, Rini pun mengungkapkan tidak menyangka mendapatkan kabar bahwa Redho hilang sejak Rabu (12/7/2023) lalu di Yogyakarta.

“Gak menyangka sekali sampai sekarang mendapatkan kabar dari kawan-kawan alumniSMA Redho, mereka bilang Redho hilang dan belum ditemukan sampai saat ini,” ungkap Rini.

Diakuinya, sebelum dikabarkan menghilang beberapa hari lalu. Redho sempat menjalin komunikasi dengan dirinya pada bulan Maret 2023 lalu, di mana Redho meminta doa dan bimbingan bahwa ia akan mengikuti lomba Genre di Yogyakarta.

Kemudian, setelah lomba pun Redho mengabari dirinya bahwa dari perlombaan genre dia mendapatkan juara harapan 1 putra di Yogyakarta di tahun 2023 ini.

“Ada kemarin bulan Maret terakhir Whatshap dengan saya, dia minta doa dan bimbingan kalau mau ikut lomba. Walaupun dia sudah kuliah, tetap menjalin komunikasi terus dengan saya sampai sekarang dan dia saya anggap anak sendiri,” ucapnya.

Lebih lanjut Rini menyebutkan, sewaktu di zaman SMA dulu Redho pernah juga mengikuti lomba genre untuk mewakili  SMAN 4 Kota Pangkalpinang.

Sehingga, Redho memang dikenal sebagai anak yang aktif dan memiliki prestasi selama ini.

Baik di sekolah, di luar sekolah hingga sampai sekarang dimasa menjadi mahasiswa, Redho pun masih terkenal anak yang aktif dan berprestasi.

“Pernah SMA dulu ikut genre juga, itu dia minta arahan dan bimbingan dari saya. Bagaimana cara komunikasi yang baik dengan orang lain, tata cara berperilaku dan itu semua dia selalu berkomunikasi dengan saya,” sebut Rini.

Tak hanya itu Rini pun menambahkan, sebelum dikabarkan hilang dirinya mengabarkan kepada Redho kalau ada satu film yang akan ditayangkan di bioskop dan Redho ingin menonton juga.

Akan tetapi, Redho belum sempat menonton atau menyaksikan film di bioskop dia dikabarkan hilang.

“Kemarin dia (Redho) janji dengan saya, pengen menonton film di bioskop dan itu janji dia belum dikabarkan beberapa hari lalu,” tambahnya. (v1)

Sumber: bangkapos.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved