Aturan PDIP Larang 1 Keluarga Beda Partai Halangi Kaesang Gabung PSI, Begini Kata DPD PSI Depok

Lantas apakah aturan tersebut dapat menghalangi masuknya Kaesang Pangarep menjadi kader Partai Solidaritas Indonesia?

Penulis: Fitri Wahyuni | Editor: fitriadi
YouTube Kaesang Pangarep
Aturan PDIP Larang 1 Keluarga Beda Partai Halangi Kaesang Gabung PSI, Begini Kata DPD PSI Depok 

BANGKAPOS.COM -- Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) memiliki aturan sendiri terkait kader atau anggota partai.

PDIP melarang dalam satu keluarga memiliki pandangan politik yang berbeda, alias beda partai.

Lantas apakah aturan tersebut dapat menghalangi masuknya Kaesang Pangarep menjadi kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI)?

Seperti yang diketahui, keluarga besar Kaesang adalah kader dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

Wakil Ketua DPD PSI Kota Depok, Icuk Pramana Putra menanggapi terkait kabar bergabungnya putra bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi), Kaesang Pangarep ke PSI yang diisukan bakal terhalang aturan PDIP tersebut.

Icuk mengatakan, dirinya tidak percaya ada aturan seperti itu di PDIP dan menjadi kebijakan partai berlambang banteng moncong putih itu.

Terkait kemungkinan keluarga Presiden Joko Widodo (Jokowi) bisa dipecat dari PDIP, Icuk mengatakan PSI bisa menjadi pilihan dari keluarga mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut.

"Lagi pula sekelas Partai Demokrasi Indonesia tentunya kami pikir akan sangat demokratis kepada keluarga kadernya."

"Tidak mungkin aturan yang tidak demokratis tersebut diadopsi menjadi kebijakan partai," kata Icuk kepada Tribunnews.com, Kamis (21/9/2023).

"Kami PSI siap menampung jika hal itu kejadian betulan. Ya, PSI mungkin bisa menjadi pilihan sekoci paling tepat bagi keluarga Bapak Jokowi jika memang dibutuhkan," ujarnya.

Sebagai informasi, aturan PDIP terkait tidak boleh ada anggota keluarga kader yang berbeda partai memang ada nyatanya.

Contohnya, aturan ini pernah dipraktikan terhadap Gubernur Maluku, Murad Ismail yang merupakan kader PDIP.

Ia dicopot sebagai kader PDIP lantaran istrinya justru pindah ke PAN meski adapula alasan lain terkait pencopotan terhadap Murad, yaitu berperilaku emosional saat klarifikasi soal kepindahan istrinya ke partai lain.

Kabar bergabungnya Kaesang Pangarep menjadi kader PSI bukan isapan jempol belaka.

Ketua DPD PSI Solo, Antonius Yoga Prabowo membenarkan kabar Kaesang bergabung ke partainya.

Sosok yang akrab disapa Yogo ini menilai bergabungnya Kaesang adalah kabar bahagia.

Bahkan menurut Yogo, partainya itu kini bak mendapat durian runtuh.

"Hari ini kami mendapatkan kabar bahagia. Bagi kami, bergabungnya mas Kaesang seperti duruan runtuh untuk PSI," ujar Antonius Yogo, Kamis (21/9/2023) dikutip dari Tribun Solo.

Lebih lanjut menurut Yogo, kehadiran sosok pemilik Persis Solo di partainya akan menambah rasa optimis PSI mengarungi tahun Pemilu 2024 mendatang.

Tanggapan Keluarga

Mengenai kabar Kaesang Pangarep bergabung PSI, sang ayah yakni Presiden Jokowi memberi tanggapannya.

Wali Kota Solo yang juga kakak Kaesang, Gibran Rakabuming Raka, juga turut menanggapi.

Jokowi mengungkapkan, sebelum menyatakan bergabung dengan PSI, Kaesang berbicara dulu kepadanya meminta doa restu.

"Ya biasa di dalam keluarga minta doa restu."

"Karena saya bilang tidak pun juga tetep akan jalan. Anak-anak saya seperti itu," katanya di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Kamis.

Jokowi memaparkan, Kaesang sudah menikah dan mempunyai keluarga sendiri.

Dengan demikian, menurutnya, keputusan apapun sudah menjadi tanggung jawab Kaesang sendiri.

"Ya kan saya sudah sering menyampaikan. Anak-anak itu kalo sudah berkeluarga itu sudah punya rumah sendiri, sudah punya istri,"

"ya sudah harus mandiri dan harus tanggung jawab," ujarnya.

"Artinya apa yang diputuskan sudah menjadi tanggung jawab dia," jelas Jokowi.

Sementara itu, Gibran Rakabuming Raka belum meyakini soal isu Kaesang Pangarep bergabung dengan PSI.

Saat disinggung soal apakah ada pembicaraan Kaesang ke keluarga perihal adanya niat gabung PSI, Gibran mengaku sempat berkomunikasi dengan adiknya yang berada di DKI Jakarta.

Namun, Gibran menegaskan mereka membahas hal lain, dan tidak ada pembicaraan soal bergabungnya Kaesang ke PSI.

"Ndak, kemarin ngobrolin itu (obrolan lain) saya tidak tahu itu siapa."

"Kok sudah ada yang menduga-duga itu adik saya."

"Apa sudah ada kepastian itu Kaesang? Kan belum ada yang tahu," ujar Gibran di Balai Kota Solo, Kamis, dikutip dari Kompas.com.

Lalu, mengenai anggota keluarga yang bisa bebas bergabung ke partai lain, Gibran menekan masalah kali ini soal kebenaran sosok dalam video yang diunggah di media sosial PSI.

Diketahui, mencutanya kabar Kaesang bergabung ke PSI bermula dari video singkat berisi visual siluet dan suara diduga Kaesang yang diunggah di media sosial resmi PSI.

"Ini bukan masalah bebas (pilih partai), atau tidak bebas. Ini masalahnya itu apakah benar itu Kaesang itu kan hanya dugaan," ungkapnya.

"Itu dicek dulu, apakah itu betul Kaesang. Jangan menduga-duga seperti itu. Ya belum tentu itu suaranya Kaesang, belum tentu itu siluet Kaesang juga," tegas Gibran.

(Bangkapos.com/Fitri/Tribunnews.com/Nuryanti)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved