Berita Pangkalpinang
Hadir di Ngopi-24 Bangka Pos, Akademisi UBB Sebut Pemilu Berkualitas Bisa Diciptakan Melalui Hal ini
Ariandi A Zulkarnian menyampaikan, permasalahannya saat ini visi dari peserta pemilu terhadang oleh adanya money politik
Penulis: Rifqi Nugroho | Editor: khamelia
BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Usai mendengarkan penyampaian visi perwakilan partai politik yang hadir di acara Ngobrol Bareng Politisi 2024 (Ngopi-24) Bangka Pos, Akademisi Ilmu Politik UBB Ariandi A Zulkarnian menyampaikan, permasalahannya saat ini visi dari peserta pemilu terhadang oleh adanya money politik ataupun politik transaksional.
Untuk itu ia berpendapat terdapat beberapa lapisan, yang bisa menentukan kualitas dari Pemilu Serentak yang akan digelar pada tahun 2024 mendatang.
Yang pertama yakni integritas penyelenggara Pemilu, kemudian demokratisasi di tingkat partai dan yang terakhir yakni kualitas dari pemilih itu sendiri.
"Kita mau bicara dimana, kalau kita potong setengah-setengah saja, kita bicara dibawah tanpa dua di atas sampai kapanpun sulit berbenah. Tapi kita harus berbenah di semua level, agar iklim demokrasi kita membaik," ujar Ariandi saat hadir di acara Ngopi-24 Bangka Pos, edisi Kamis (5/10/2023).
Ia kemudian menjelaskan, lapisan pertama yang harus dibenahi dimulai dengan penyelenggara Pemilu, dalam hal ini KPU yang harus jeli dalam membuat setiap peraturan atau regulasi untuk adil hingga kemudian semua rakyat merasakan iklim politik benar-benar muncul di tahun 2024 nanti.
"Demokrasi kita kan membuka corong komunikasi politik lebih luas lagi di 2024 karena patai sudah boleh masuk kampus dengan berbagai aturannya. Artinya penyelenggara harus jeli," tegas Ariandi.
Selanjutnya, ia menyebutkan jika demokratisasi partai poltik itu bisa terwujud jika telah menyelesaikan beberapa hal, mulai dari aspek kepemimpinan, nominasi dan kandidasi serta mengenai partisipasi.
Menurutnya, banyak sekali partai yang tidak menyelesaikan soal masalah kepemimpinan, sehingga ke depan berpotensi memunculkan banyak permasalahan lain.
"Selanjutnya nominasi dan kandidasi ini urat nadinya partai dalam memberikan representasi saat pemilu. Proses memperoleh nomer urut itu cenderung tidak demokratis, sehingga, saat partai berbicara mengenai tidak adanya politik transaksional bisa menjadi suatu hal yang menarik," sebutnya.
Terakhir ia menyinggung soal pemilih, yang diketahui mempunyai beberapa tipologi seperti pemilih tradisional dan rasional yang memerlukan metode kampanye berbeda.
"Kecenderungannya, pemilih tradisional kita cukup tinggi. Sehingga isu visi tadi apakah bisa sampai, kecenderungannya akan mental," ucap Ariandi.
(Bangkapos.com/Rifqi Nugroho)
| Masa Penerimaan Mahasiswa Baru PC PMII Pangkalpinang, Chairul Ajak Berpikir Kritis dan Berdaya Saing |
|
|---|
| Kapolda Babel Kunjungi dan Lihat Langsung Siswa Sekolah Nikmati Makanan MBG yang Dimasak di SPPG |
|
|---|
| Pantau Pendistribusian MBG di SD Muhammadiyah Pangkalpinang, Kapolda Berikan Hadiah Susu ke Siswa |
|
|---|
| Dua Bulan Pemutihan Pajak Jilid II, Samsat Pangkalpinang Raih Realisasi Rp 1.474.260.800 Miliar |
|
|---|
| Satreskrim Polresta Pangkalpinang Temukan Anak yang Dilaporkan Hilang oleh Orang Tuanya |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bangka/foto/bank/originals/Akademisi-Ilmu-Politik-UBB-Ariandi-A-Zulkarnian-hadir-di-acara-Ngobrol-Bareng.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.