Berita Pangkalpinang

Kinerja Fiskal Regional Triwulan III Belanja APBN Regional Bangka Belitung Capai 70,6 Persen

Perwakilan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) di Provinsi Bangka Belitung menggelar kegiatan media briefing kinerja Fiskal dan Ekonomi Regional.

Penulis: Rifqi Nugroho | Editor: nurhayati
Bangkapos.com/Rifqi Nugroho
Kegiatan media briefing kinerja Fiskal dan Ekonomi Regional Triwulan III Tahun 2023, yang digelar Perwakilan Kementrian Keuangan (Kemenkeu) di Provinsi Bangka Belitung Jumat (27/10/2023). 

BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Perwakilan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) di Provinsi Bangka Belitung menggelar kegiatan media briefing kinerja Fiskal dan Ekonomi Regional Triwulan III Tahun 2023, Jumat (27/10/2023).

Pada kegiatan yang dihadiri Direktur Sistem Perbendaharaan Direktorat Jenderal Perbendaharaan, perwakilan Bea Cukai, Bank Indonesia, KPKNL dan juga BPS di Provinsi Bangka Belitung itu disampaikan, berdasarkan kinerja fiskal regional triwulan III Tahun 2023 belanja APBN Regional Bangka Belitung sudah mencapai 70,6 persen.

Kepala Perwakilan Kemenkeu Bangka Belitung, Edih Mulyadi mengatakan, di tengah turbulensi global, kinerja fiskal regional Bangka Belitung sampai 30 September 2023 mengalami kontraksi yang dipengaruhi oleh penurunan harga sawit dan timah sebagai komoditas utama.

"APBN di regional Bangka Belitung berperan penting sebagai shock absorber dan membangun kebijakan tepat di daerah. Sektor penerimaan yang dinamis perlu didukung dengan arah kebijakan belanja negara yang difokuskan untuk penguatan spending better dalam mendukung transformasi ekonomi dan antisipasi ketidakpastian," jelas Edih Mulyadi.

Ia juga menyebutkan, belanja Pemerintah Pusat di regional Bangka Belitung 70,61 persen atau mencapai Rp7,24 triliun itu tumbuh 5,78 persen dengan pertumbuhan terbesar terjadi pada belanja narang yang terealisasi Rp906,79 miliar atau meningkat 29,32 persen
year-on-year (yoy).

"Realisasi TKD tumbuh sebesar 2,63 persen (yoy) yang utamanya didorong oleh realisasi DAK Nonfisik sebesar Rp621,21 miliar atau meningkat 20,55 persen (yoy). Kemudian ditopang belanja pegawai, belanja modal dan belanja bansos," sebutnya.

Sementara itu, Direktur Sistem Perbendaharaan Direktorat Jenderal Perbendaharaan, Ludiro meyebutkan, meskipun fenomena penumpukan penyerapan anggaran di akhir tahun masih terjadi, tetapi sudah menunjukkan grafik yang semakin baik.

"Kita menyikapi suatu yang khusus juga perlu perlakuan khusus juga, jadi kalau selama ini kita sudah berkomunikasi dengan satuan kerja akan kita lihat lagi apa saja yang memang benar-benar di butuhkan. Nanti kita lihat dulu kebutuhan mereka, jadi yang diberikan memang seusai dengan kebutuhan," kata Ludiro.

(Bangkaposm.com/Rifqi Nugroho)

 

Sumber: bangkapos.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved