Berita Bangka Selatan
Polisi di Bangka Selatan Diminta Netral hingga Tak Berperilaku Hedon dan Arogan
Terutama saat memasuki tahapan kampanye pemilihan umum (Pemilu). Polri dituntut untuk dapat bisa menjadi contoh bagi masyarakat
Penulis: Cepi Marlianto | Editor: Ardhina Trisila Sakti
BANGKAPOS.COM, BANGKA – Seluruh jajaran aparat kepolisian yang ada di Polres Bangka Selatan, Kepulauan Bangka Belitung diminta untuk bergaya hidup sederhana.
Terutama saat memasuki tahapan kampanye pemilihan umum (Pemilu). Polri dituntut untuk dapat bisa menjadi contoh bagi masyarakat.
Kasie Propam Polres Bangka Selatan, Iptu Marwan menegaskan seluruh anggota kepolisian ditekankan untuk tidak berperilaku hedonisme atau berperilaku hidup mewah.
Tak hanya itu, keluarga anggota juga diminta untuk bijak dalam menggunakan media sosial. Dengan tidak mengunggah foto atau video yang menunjukkan gaya hidup yang hedonis karena dapat menimbulkan kecemburuan sosial.
“Saya juga meminta kepada anggota untuk mengingatkan kepada keluarganya, anak dan istrinya. Agar berperilaku santun, tidak bergaya hidup mewah atau hedonisme dan bijak menggunakan media sosial,” kata dia di Toboali, Kamis (30/11/2023).
Marwan mengatakan di tengah kondisi saat ini perlunya anggota kepolisian untuk meningkatkan profesionalisme dalam bidang pekerjaan. Utamanya sebagai pelindung pengayom serta pelayan bagi masyarakat. Mengacu kepada standar operasional prosedur atau SOP yang sudah ditentukan.
Jangan menjadi polisi arogan yang memicu kebencian di masyarakat. Lebih dari itu, bersikap arogan akan berakibat fatal, masyarakat tidak akan percaya dengan polisi. Dampaknya mereka tidak merasa terlindungi. Namun sesuai jargonnya polisi harus memiliki sikap tegas, dibarengi dengan cara humanis.
“Polisi jangan bersikap arogan, saya tekankan anggota Polres Bangka Selatan untuk menjalankan tugas sebagai pelindung, pengayom dan pelayan masyarakat. Serta mampu berinteraksi dengan baik masyarakat di lingkungannya,” jelas Marwan.
Lebih jauh, anggota kepolisian juga dilarang menunjukkan, memakai, memamerkan barang-barang mewah dalam kehidupan sehari-hari. Baik dalam interaksi sosial di kedinasan maupun di area publik. Senantiasa menjaga diri, menempatkan diri pola hidup sederhana di lingkungan institusi Polri maupun kehidupan bermasyarakat.
Selayaknya harus dapat menyesuaikan norma hukum, kepatutan dan kepantasan. Sesuai kondisi lingkungan tempat tinggal. Kepolisian selalu tegak lurus dengan tugas dan fungsinya.
Polisi dikatakannya, harus berhati-hati saat di lapangan dan tidak memperlihatkan tindakan yang kebablasan sehingga terlihat arogan.
“Karena satu perbuatan arogan oknum polisi dapat merusak citra Polri yang terus berbenah dan menunjukkan sikap profesionalitasnya. Laksanakan apa yang sudah menjadi kebijakan atau arahan pimpinan semuanya itu untuk kebaikan kita dan institusi,” ungkapnya.
Meskipun demikian kata Marwan, anggota yang terlibat Operasi Mantap Brata (OMB) harus menjalankan tugas dengan baik. Sekaligus mengikuti arahan atau perintah agar bersikap netral pada Pemilu 2024. Jangan sampai terlibat politik praktis karena akan merugikan diri sendiri dan institusi Polri.
“Laksanakan tugas dengan sebaik-baiknya dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab serta junjung tinggi Tri Brata dan Catur Prasetya,” pungkas Marwan.
(Bangkapos.com/Cepi Marlianto)
Pemkab Bangka Selatan Pastikan akan Selesaikan Konflik Agraria di Desa Pergam |
![]() |
---|
Dianggap Berbahaya, BNN Bangka Belitung Minta Masyarakat Hindari Penggunaan Kratom |
![]() |
---|
Sambut Peluang Pengelolaan Tambang Lewat Koperasi Merah Putih, Rahmat: Bisa Maksimalkan Potensi Kami |
![]() |
---|
Kwarda Pramuka Babel Siap Kolaborasi Dukung P4GN, Bentuk Saka Anti Narkoba di Tujuh Kabupaten-Kota |
![]() |
---|
BNN Babel Catat 1.650 Warga Terjerat Kasus Narkoba, Pekerja dan Pelajar Paling Rentan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.