Kampung Amau Kembali Diterjang Banjir, Sejak Subuh Diguyur Hujan Lebat

Kampung Amau, Kelurahan Kampong Damai, Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Jumat (1/12/2023) kembali diterjang banjir

Penulis: Nurhayati CC | Editor: M Zulkodri
(IST/dok Kelurahan Kampong Damai)
Kondisi wilayah Kampung Amau, Kelurahan Kampong Damai terendam banjir akibat diguyur hujan lebat pada Jumat (1/12/2023). 

Namun ketika air laut mulai surut, genangan air di rumah warga berangsur berkurang. 

"Makanya tadi kami antisipasi juga sewaktu hujan lebat turun lagi siang hari. Tapi alhamdulillah, tidak ada genangan lagi," katanya. 

Kemudian, khusus di wilayah Perumahan AS Regency, Desa Air Saga, air sempat merendam sekitar 40 rumah. 

Bahkan di titik terdalam air mencapai ketinggian sekitar 70 cm. 

Berdasarkan informasi di lapangan, banjir dikarenakan adanya kiriman air dari wilayah Air Bulo dan Air Serkuk yang disebabkan curah hujan tinggi. 

"Memang kalau di perumahan, baru pertama kali terjadi. Tapi menjelang siang, air juga sudah mulai surut," katanya.

Terkendala Pembebasan Lahan

Gubernur saat turun tangan menemui Warga selesaikan pembebasan lahan, di Kampung Amau, Kabupaten Belitung, Kamis (17/2).
Gubernur saat turun tangan menemui Warga selesaikan pembebasan lahan, di Kampung Amau, Kabupaten Belitung, Kamis (17/2). (Diskominfo Babel)

Sebelumnya pada masa kepemimpinan Gubernur Bangka Belitung, Erzaldi Rosman, untuk mengatasi banjir yang kerap terjadi di Kawasan Kampung Amau sudah diupayakan pemerintah daerah.

Bahkan Erzaldi pada Kamis (18/2/2022) lalu sempat berjalan kaki menyusuri jalan sempit dan tergenang air di Kampung Amau, Kabupaten Belitung.

Kegiatan  ini dilakukannya demi mempercepat pembuatan embung air dan pelebaran jalan dengan ia turun tangan langsung temui warga selesaikan pembebasan lahan. 

Erzaldi, saat itu ditemani Wakil Bupati Belitung Isyak Meirobie, menemui dua warga yang masih enggan menjual sebagian lahannya demi kepentingan umum.

Ia menjelaskan kepada mereka, jika tujuan pembebasan lahan ini untuk menghindarkan wilayah tersebut menjadi daerah langganan banjir yang selama ini terjadi.

"Saya minta tolong sama ibu, ini ganti untung loh bukan ganti rugi, nanti terasnya diganti jadi rumah dua lantai," kata Erzaldi ke seorang warga yang menolak menjual lahannya. 

Ia mengatakan, pembebasan lahan di wilayah tersebut sangat penting.

Pasalnya ketika turun hujan langsung terjadi banjir, sehingga pemerintah dengan program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) ingin menata wilayah tersebut. 

Sumber: Pos Belitung
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved