Kasus Penganiayaan di Tempilang
Detik-Detik Supri Ditembak saat Ayunkan Parang Panjang ke Polisi, Terkapar Lalu Tewas di Puskesmas
Supri pelaku KDRT sadis terhadap istri di Tempilang yang sempat buron akhirnya tertangkap, ia tewas ditembak polisi karena melawan saat ditangkap
BANGKAPOS.COM, BANGKA - Supri (49) pelaku KDRT di Tempilang, Kabupaten Bangka Barat, yang menganiaya istrinya secara sadis tewas ditembak aparat kepolisian.
Ia melawan saat hendak ditangkap oleh tim gabungan dari Gabungan Jatanras Polda Bangka Belitung, Opsnal Satreskrim Polres Bangka Barat, Unit Reskrim Polsek Tempilang dan Unit Reskrim Polsek Lubuk Besar.
Saat digrebek di persembunyiannya yang berada di Desa Lubuk Besar, Kabupaten Bangka Tengah, Supri memberikan perlawanan.
Polisi sempat memperingatkan Supri agar tak melawan dan kemudian mengeluarkan tembakan peringatan.
Bukannya ciut, Supri malah semakin berani. Sontak ia yang sedang memegang parang panjang langsung menebasnya ke arah polisi yang hendak menangkapnya.
Polisi pun menghindar. Sementara Supri masih mengibaskan parangnya secara membabi buta.
Polisi pun mengambil tindakan tegas dengan menembak ke arahnya dan akhirnya Supri pun tumbang.
Sebutir peluruh bersarang tepat mengenai perutnya. Supri mengerang kesakitan dan kemudian diringkus.
Kabid Humas Polda Bangka Belitung Kombes Pol Jojo Sutarjo saat dikonfirmasi membenarkan pelaku diringkus pada Senin (4/12/2023) sekitar pukul 03.00 wib.
"Tim gabungan berusaha untuk mengamankan tersangka, pada saat upaya kepolisian berlangsung tersangka anirat melakukan perlawanan dengan menggunakan sebilah parang panjang dengan cara mengayunkan parang tersebut secara membabi buta," ujar Kombes Pol Jojo Sutarjo.
Mendapati adanya perlawanan dari pelaku membuat tim gabungan pun, mengambil tindakan berupa melakukan tembakan peringatan sebanyak tiga kali.
"Tembakan peringatan itu tidak dihiraukan oleh tersangka yang masih mengayun-ayunkan parang, sehingga anggota kepolisian melakukan tindakan tegas dan terukur melakukan tembakan ke arah tersangka dan mengenai bagian perut," jelasnya.
Supri yang terluka terkena tembakan diperutnya langsung ditangkap dan dibawa ke Puskesmas terdekat.
Sayangnya nyawa supri tak tertolong. Oleh pihak Puskesmas ia dinyatakan telah meninggal dunia.
Nurlela Mengalami Kebutaan
Nurlaela (34) seorang ibu rumah tangga hampir saja tewas mengalami KDRT dianiaya oleh suaminya Supri (49).
Nurlela hanya mengerang kesakitan, tak bisa berteriak minta tolong.
Mulutnya terluka hingga mengalami pendarahaan dan tangannya patah.
Bahkan matanya kini buta akibat penganiayaan kejam yang dilakukan oleh Supri.
Beruntung, anaknya yang berusia 13 tahun mengetahui kejadian tersebut berteriak meminta pertolongan warga.
Saat ini Nurlaela terbaring tak berdaya dalam perawatan di Rumah Sakit Bhakti Timah (RSBT), Kota Pangkapinang.
Adik ipar korban yakni Nuhayati menceritakan kejadian yang menimpa kakaknya Nurlaela.
Kejadian tersebut pun terjadi pada Minggu (26/11/2023) sekitar pukul 03.00 wib dikediamannya di Jalan Selepuk Indah RT 10 RW 001, Desa Air Lintang, Kecamatan Tempilang, Kabupaten Bangka Barat.
Supri membabi buta menganiaya istrinya dengan kejam. Nurlaela yang kesakitan tak mampu berteriak meminta tolong.
Mengetahui ibunya dianiaya oleh ayahnya, anaknya yang berusia 13 tahun pun berteriak minta tolong ke warga sekitar.
Warga pun berdatangan. Supri yang mengetahui banyak warga datang langsung mengambil motornya dan melarikan diri.
"Anaknya ini yang lihat, kalau gak ya mungkin sudah habis gak ada lagi nyawanya. Anaknya ini langsung lompat teriak, keluar minta tolong," ujar adik ipar korban Nurhayati saat ditemui Bangkapos.com di Rumah Sakit Bakti Timah (RSBT) Kota Pangkalpinang, Rabu (29/11/2023).
Diungkapkan Nurhayati, kondisi korban sudah nyaris tak tertolong setelah mendapatkan sejumlah luka para dibagian mata, mulut dan tangan korban.
"Posisi di kamar, gak bisa minta tolong karena mulutnya sudah dilukai jadi teriak gak bisa. Ngelawan juga gak bisa karena tangannya ini juga patah, matanya dua-duanya buta total," bebernya.
Nahasnya saat warga ramai-ramai berdatangan, Supri yang diduga sudah merencanakan tindak pidana kejahatannya tersebut pun berhasil meloloskan diri setelah kabur menggunakan sepeda motor.
"Suaminya ini langsung kabur lewat pintu belakang, tasnya itu sudah disiapin semua, baju sudah disitu semua barang bukti sudah dibawa kayak sudah direncanakan," tuturnya.
Pernah Diancam
Nurhayati mengatakan Nurlaela dan Supri baru menikah secara siri sekitar 2 tahun.
Belakangan ia juga mengaju pernah mendengar Supri mengancam akan membunuh Nurlaela.
"Awalnya pertama memang lagi cekcok tapi gak tau ada masalah apa, lalu ada yang lihat pelaku ini posisi dibelakang rumah lagi ngelamun. Mungkin dia mikir mau diapain, karena saat pukul 03.00 wib subuh itu sudah berdarah semua mata kepalanya. Pernah bilang mau bunuh-bunuh, tapi ya gak ngira bakal beneran terjadi," jelasnya.
Sifat Supri yang cenderung tempramental pun menjadi sorotan keluarga korban, setelah diketahui Supri kerap kali emosi atau terpancing amarahnya meski perihal hal kecil.
"Lakinya itu orangnya sensitif, kalau kita kumpul-kumpul juga gak boleh. Cemburuan, mungkin ada yang panas-panasin, jadi dia gampang panas," katanya.
Kini usai Nurlaela lolos dari maut setelak aksi brutal Supri, dirinya pun harus terbaring lemas di atas kasur dan juga harus menjalani sejumlah operasi.
Kian mirisnya dari pantauan Bangkapos.com, anak kedua korban yang masih berusia delapan bulan pun kini hanya bisa tertidur diatas kain selendang tepat disamping Nurlaela.
Kasih sayang Nurlaela yang seharusnya memberikan Air Susu Ibu (Asi), kini pun terpaksa harus terhenti sementara.
"Anaknya 8 bulan, masih nenen (minum asi--red) anaknya. Kalau anaknya ini diam gak nangis, tapi pas ibunya mau dioperasi dia ngelihat terus ibunya," tuturnya.
Untuk penanganan medisnya pun diungkapkan Nurhayati, korban harus menjalani operasi dibagian tangan yang mengalami patah.
"Kondisinya stabil tapi masih perih, kata dokter mau dioperasi tangan baru mulut. Kalau mata sudah di operasi, tapi penglihatannya selamanya uda gak bisa lagi," ucapnya.
Pihak keluarga pun kini hanya bisa berharap aparat kepolisian khususnya Polres Bangka Barat, mampu meringkus Supri dalam waktu secepatnya.
"Harapan ya secepatnya ditangkap karena korban juga trauma mau pulang, takut pelaku kembali lagi. Harus seberat-beratnya, kalau bisa hukum mati," ungkapnya.
(Bangkapos.com/Rizky Irianda Pahlevy/Riki Pratama/Cici)
Jenazah DPO KDRT Tempilang Dimakamkan di Desa Air Lintang, Warga Desa Membantu Pemakaman |
![]() |
---|
Supri Tewas Ditembak Polisi, Nurlaela Korban KDRT Sudah Ikhlas Namun Trauma, Dihantui Utang Suami |
![]() |
---|
Supri Tewas saat Penangkapan, Ayah Nurlaela Sebut Keluarganya Kini Sudah Tenang |
![]() |
---|
Buta Akibat Dianiaya Suami, Begini Reaksi Nurlaela Usai Supri Pelakunya Meninggal Dunia |
![]() |
---|
Pelaku KDRT di Bangka Barat Tewas Ditembak Polisi, Terungkap Motif Supri Aniaya Istri Siri |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.