Kasus Penganiayaan di Tempilang

Supri Tewas saat Penangkapan, Ayah Nurlaela Sebut Keluarganya Kini Sudah Tenang

Warnidi yang sehari-harinya bekerja sebagai nelayan, tak bisa melakukan aktivitas dengan normal khususnya pada saat Supri masih dinyatakan buron

IST/Kominfo Babel
Korban KDRT Nurlaela (34) saat dijenguk Penjabat (Pj) Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Safrizal ZA di RSUD Soekarno, pada Jumat (1/12/2023) 

BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Pihak keluarga Nurlaela (34) mengaku sudah tenang setelah Supri (49) meninggal, lantaran terkena timah panas saat aksi penangkapan tim gabungan Polda Bangka Belitung. 

Hal ini diungkapkan ayah kandung korban yakni Warnidi, saat ditemui Bangkapos.com di RSUP Bangka Belitung Ir. Soekarno, Senin (4/12/2023). 

"Sudah tenang lah kalau sekarang, kalau kemarin takut. Takut bakal balik, dengar langkah orang saja kemarin-kemarin sudah takut," ujar Warnidi. 

Terlebih Warnidi yang sehari-harinya bekerja sebagai nelayan, tak bisa melakukan aktivitas dengan normal khususnya pada saat Supri masih dinyatakan buron. 

"Iya biasanya ke laut nyari ikan, tapi ini gak tenang. Takut kemarin dia belum ketangkap, balik nyari di rumah sakit atau gimana," jelasnya. 

Baca juga: Buta Akibat Dianiaya Suami, Begini Reaksi Nurlaela Usai Supri Pelakunya Meninggal Dunia

Baca juga: Supri Penganiaya Istri di Bangka Barat Berakhir Tewas, Sempat Ayunkan Parang ke Polisi

Baca juga: Terungkap Motif Supri Aniaya Nurlaela Istrinya di Bangka Barat Karena Faktor Ekonomi

Namun kini terlepas dari segala kondisi yang terjadi, pihaknya terselip rasa syukur mengingat anaknya dapat menjalani hidupnya kembali dengan tenang. 

"Pagi tadi Kapolres atau Kapolsek lah menghubungi, katanya sudah dapat tapi keadaannya sudah meninggal," tuturnya. 

Diberitakan sebelumnya, tubuh masih terbaring lemas dengan wajah yang dipenuhi perban, Nurlaela (34) masih memiliki hati dengan telah memaafkan Supri (49). 

Meski dirinya harus kehilangan penglihatannya untuk selama-lamanya, namun Nurlaela memaafkan Supri yang merupakan suami sirinya meski sudah secara brutal melakukan tindak penganiayaan

"Dari lubuk hati paling dalam sebagai seorang istri dan sudah punya anak dari dia tentunya saya sedih, kalau untuk dendam itu tidak ada karena saya sudah ikhlas dunia akhirat saya cuma bisa pasrah," ujar Nurlaela, Senin (4/12/2023).

 

Namun hati istri mana yang tak sakit, terlebih setelah harus menerima sejumlah penganiayaan yang dilakukan oleh suami tercintanya. 

Berbagai operasi telah dilakukan Nurlaela di RSBT Timah Kota Pangkalpinang dan RSUP Soekarno Bangka Belitung, untuk memulihkan dirinya yang mengalami berbagai luka. 

Mulai dari operasi mata, mulut hingga kedua tangannya yang patah, harus dijalani ibu dengan empat orang anak ini. 

"Cuma dibalik kesedihan ada lebih sedih lagi, dengan keadaan saya seperti ini. Saya trauma banget, kemarin buron saya takut dia datang lagi. Tapi Allah SWT kuasa lebih besar, jadi seperti ini akhirnya," tuturnya. 

Halaman
12
Sumber: bangkapos
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved