berita pangkalpinang

Antisipasi Kasus Perundungan Terjadi Lagi, PJ Walikota, Lusje Minta Guru Selipkan Pelajaran Akhlak

Penjabat (Pj) Wali Kota Pangkalpinang Lusje Anneke Tabalujan meminta guru di sekolah menyelipkan pembelajaran berakhlak, tidak hanya pembelajaran umum

Penulis: M Zulkodri CC | Editor: Dedy Qurniawan
Dok. BKPSDM Kemendagri
Profil Lusje Anneke Tabalujan, yang Disebut Bakal Jabat PJ Walikota Pangkalpinang. 

Kasat Reskrim Polresta Pangkalpinang Kompol Evry Susanto saat dihubungi Bangka Pos kembali, Selasa (5/12) sore mengatakan, kasus bullying yang terjadi di SDN 23 Kota Pangkalpinang telah berakhir damai secara kekeluargaan.

Hal ini diungkapkannya usai unit Perlindungan dan Perempuan Anak (PPA) Polresta Pangkalpinang, menggelar mediasi dengan sejumlah pihak yang terlibat.

“Untuk perkara ini sudah diselesaikan secara damai, baik korban dan pelaku ini masih di bawah umur dan harus dilindungi,” ujar Evry.

Lebih lanjut dalam mediasi hingga adanya kesepakatan damai, terdapat sejumlah poin yang telah disepakati dan harus dijalankan.

“Iya jadi pihak orang tu anak yang melakukan pembullyan, setuju dimutasikan ke sekolah yang baru yang akan difasilitasi Dinas Pendidikan. Lalu ada juga sanksi berupa skorsing dengan kurun waktu satu bulan dan akan mendapatkan konseling dari Dinas Sosial,” jelasnya.

Selain itu untuk korban bullying, diungkapkan Evry akan mendapatkan pendampingan psikologis.

“Semuanya akan ada treatmen, untuk masalah psikologisnya,” tuturnya.

Evry juga menegaskan perlunya ada peningkatan pengawasan yang dilakukan oleh para guru terhadap anak didiknya.

“Tidak hanya orang tua atau anak atau siapa, tapi di sini peran sekolah sangat penting. Kita minta pengawasan di sekolah dapat lebih ketat, termasuk mengawas anak yang membawa handphone ke sekolah,” tegasnya.

Sementara itu perwira melati satu ini juga menghimbau kepada masyarakat, untuk tidak ikut menyebarluaskan video bullying ke media sosialnya.

“Tentunya jangan di share lagi, kalau sudah dishare atau diposting kami minta video itu di takedown. Kita berbicara masalah anak, kita tidak ingin hal ini berdampak untuk masa depannya,” ungkapnya.

(Bangkapos.com/Andini Dwi Hasanah/Rifqi Nugroho)

Sumber: bangkapos.com
Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved