Breaking News

Perang di Palestina

Tak Bisa Merayakan Natal, Umat Kristen di Palestina Bikin Pohon Natal dari Puing Dihiasi Boneka

Miris, diserang Israel umat Kristen di Palestina tak bisa merayakan natal, tumpuk puing reruntuhan gedung sebagai simbol pohon natal dihiasi boneka

Penulis: Hendra CC | Editor: Dedy Qurniawan
(AFP/MAHMUD HAMS) via Kompas.com
Rumah sakit di Gaza hancur dibom oleh militer Israel hingga menyebabkan 500 warga yang terluka dan berlindung di rumah sakit tersebut tewas. Sejumlah warga Palestina ikut membantu mencari korban di direruntuhan gedung Rumah Sakit Arab Al-Ahli yang hancur dibombardir Israel, Selasa (17/10/2023). 

Oleh karena itu, alih-alih mendekorasi pohon Natal tahun ini, gereja memilih dekorasi yang terbuat dari puing-puing yang melambangkan kehancuran di Gaza.

Dekorasinya berupa gundukan yang terbuat dari potongan beton di sekitar pohon zaitun, dan di tengah gundukan itu ditempatkan mainan boneka bayi untuk mengingatkan bayi yang terperangkap di bawah puing-puing, mengutip Anadolu Agency.

Di sekitar reruntuhan ini disusun ranting-ranting pohon yang patah, berbagai ikon, dan lilin.

Ishak mengatakan, menampilkan hiasan reruntuhan sebagai pengganti dekorasi Natal di gereja dilakukan untuk dunia.

“Pesan kami kepada diri kami sendiri adalah ini: Tuhan beserta kita dalam penderitaan ini. Kristus lahir dalam solidaritas dengan mereka yang menderita dan menderita. Tuhan menyertai mereka yang tertindas,” katanya.

Kedua, pendeta tersebut juga ingin memberi tahu gereja-gereja di seluruh dunia:

"Sayangnya, Natal di Palestina seperti ini. Baik Kristen atau Muslim, ini adalah situasi yang kita alami di Palestina. Kita dihadapkan pada perang genosida yang menargetkan seluruh warga Palestina. Sayangnya, ketika kita memikirkan kelahiran Bayi Kristus, kita memikirkan bayi-bayi yang dibunuh secara brutal di Gaza," dia menambahkan.

Para pemuka agama Kristen menyoroti bahwa serangan Israel terhadap Gaza telah mematikan semangat Natal.

Amerika Berikan Senjata ke Israel

Berdasarkan investigasi yang dilakukan Amnesty International, diduga sistem panduan senjata buatan Amerika Serikat (AS), digunakan dalam dua serangan udara Israel di Gaza pada bulan Oktober 2023.

Akibat serangan udara Israel itu 43 warga sipil di Gaza tewas.

Fragmen sistem panduan Joint Direct Attack Munitions (JDAM) buatan AS ditemukan di reruntuhan rumah yang hancur di lingkungan Deir al-Balah di Gaza tengah, menurut sebuah laporan yang dirilis pada Selasa (5/12/2023) oleh Amnesty International.

"JDAM adalah perangkat pemandu yang mengubah bom jatuh bebas yang tidak terarah menjadi amunisi 'pintar' yang akurat dan mampu melawan cuaca buruk," menurut Angkatan Udara AS.

Israel memang dilaporkan menggunakan berbagai macam senjata dan amunisi Amerika.

Namun laporan Amnesty International adalah salah satu upaya pertama untuk menghubungkan senjata buatan Amerika dengan serangan tertentu yang menyebabkan sejumlah besar warga sipil tewas.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved