Berita Viral

Ketua BEM UGM Gielbran Dihujat, Dituduh Ade Armando Kader PKS Usai Nobatkan Jokowi Alumni Memalukan

Ketua BEM UGM Gielbran Muhammad Noor dihujat hingga dituding Ade Armando sebagai kader PKS setelah nobatkan Presiden Jokowi alumni paling memalukan.

Penulis: Dedy Qurniawan CC | Editor: M Zulkodri
Tribunneews
Usai BEM UGM menobatkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai alumni paling memalukan, Gielbran Muhammad Noor dihujat netizen. Selain itu, Gielbran juga dituduh oleh politikus PSI, Ade Armando, terkait dengan PKS. 

Namun, di postingan di Twitter-nya, sejumlah akun membantah tudingan Ade Armando.

Ade Armando dinilai memalukan dirinya sendiri dan kacau.

Di antaranya akun Leon Alvinda Putra yang ikut disebut Ade Armando.

"Yahh ini orang udah substansinya ngaco terus contohnya juga makin ngaco. Sejak kapan saya alumni RK bang? Kurang-kurangin lah ad hominem-nya, malu sama gelar @adearmando61," tulis Leon.

Gielbran Sebut Penobatan Jokowi sebagai Alumni Memalukan adalah Bentuk Kekecawaan

Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa, Universitas Gadjah Mada (BEM KM UGM) Gielbran Muhammad Noor menyerahkan sertifikat penobatan Presiden Jokowi sebagai alumnus paling memalukan, Jumat (8/12/2023).
Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa, Universitas Gadjah Mada (BEM KM UGM) Gielbran Muhammad Noor menyerahkan sertifikat penobatan Presiden Jokowi sebagai alumnus paling memalukan, Jumat (8/12/2023). (Tribun Jogja)
Nama Ketua BEM Universitas Gadjah Mada (UGM), Gielbran Muhammad Noor menjadi sorotan setelah menobatkan Presiden Joko Widodo sebagai alumnus paling memalukan.

Gielbran mengatakan, penobatan untuk Jokowi ini adalah bentuk kekecewaan.

Menurutnya, sudah hampir dua periode Joko Widodo memimpin Indonesia, tapi masih ada banyak masalah penting yang belum diselesaikan.

Mulai dari kasus korupsi, pimpinan KPK, yang seharusnya bertanggung jawab untuk memerangi korupsi, sekarang malah menjadi pelaku kriminal.

Kemudian, Undang-Undang ITE tentang kebebasan berpendapat diubah, yang dianggap sangat mempermudah kriminalisasi aktivis.

Selain itu dirinya juga menyoroti konstitusi.

Dalam sidang MKMK, para hakim MK terbukti bermasalah.

Ini adalah bukti nyata bahwa MK sebenarnya tidak independen.

Terlebih dengan hubungan pribadi keluarga Jokowi dengan Hakim Anwar Usman.

Karena banyaknya masalah, indeks demokrasi Indonesia semakin menurun.

"Kita merasa sudah tidak ada momentum lain selain sekarang untuk menobatkan Presiden Jokowi sebagai alumnus paling memalukan," kata Gielbran dalam diskusi publik darurat demokrasi bersama Serikat Merdeka Sejahtera (Semesta) di bundaran UGM, Jumat (8/12/2023).

Sumber: bangkapos.com
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved