Pilpres 2024

Kenapa Pilih Gibran Jadi Cawapres? Padahal Banyak Yang Lebih Berpengalaman, Prabowo Ungkap Alasannya

Kenapa Pilih Gibran Jadi Cawapres? Padahal Banyak Yang Lebih Pengalaman, Prabowo Ungkap Alasannya

Penulis: Evan Saputra CC | Editor: M Zulkodri
Instagram/Salman Faris
Potret cartoon AI Prabowo-Gibran 

BANGKAPOS.COM - Kenapa Pilih Gibran Jadi Cawapres? Padahal Banyak Yang Lebih Pengalaman, Prabowo Ungkap Alasannya.

Sosok Cawapres Nomor Urut 2 Gibran Rakabuming Raka menjadi sorotan karena dinilai terlalu muda dan minim pengalaman.

Meski Gibran sempat diremehkan publik, nyatanya ia bisa membuat Prabowo bangga.

Lantas apa alasan Prabowo Subianto memilih Gibran jadi Cawapres? padahal banyak calon lain yang lebih berpengalaman.

Ternyata Prabowo Subianto mengungkapkan ada pertimbangan yang mendalam saat memilih Gibran Rakabuming Raka.

Satu pertimbangan Prabowo adalah lebih baik memilih anak muda yang kurang berpengalaman di politik tetapi bisa dibina.

Ketimbang, lanjut dia, memilih orang yang berpengalaman di politik, tetapi kerap melakukan tindak pidana korupsi.

“Gibran anak muda katanya kurang berpengalam tapi waktu itu, saya berpikir kalau pilih orang yang berpengalaman baik, kalau yang pengalamannya korupsi bagaimana?” kata Prabowo di Grand Sudirman Ballroom, Bandung, Jawa Barat, Rabu (27/12/2023).

"Mendingan kita pilih anak muda yang masih bisa kita bina, apalagi orang tuanya (Presiden Jokowi), seorang pejuang merah putih, apa salahnya?” lanjut Prabowo.

Prabowo pun mengungkap dirinya sudah bisa memprediksi risiko yang dihadapi dengan mimilih Gibran sebagai cawapresnya.

Prabowo menyebut banyak pihak yang mencibir dan memandang sebelah mata Gibran saat dirinya meminang putra sulung Jokowi tersebut.

“Mas Gibran yang dibilang anak ingusan, nggak ada apa-apanya, hanya karena anaknya Jokowi, dihina diejek," ucapnya.

Namun, cibiran tersebut bisa dipatahkan setelah Gibran tampil dalam Debat Cawapres yang digelar KPU pada 22 Desember 2023 bersama Mahfud MD dan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin.

Prabowo menyebut Gibran layak mendapatkan nilai baik karena mampu menggemparkan dan menghapus anggapan yang menyepelekan dirinya karena menguasai panggung debat saat berhadapan Cak Imin dan Mahfud MD.

Bahkan Prabowo pun menyebut bila dirinya sebagai guru, Gibran layak mendapatkan nilai 9,9 dalam debat tersebut.

Menurut Prabowo, Gibran merupakan sosok anak muda yang mampu mendampinginya dan mengerti persoalan negara.

"Itu wakil yang saya pilih dengan penuh risiko,” kata Prabowo.

Prabowo pun menegaskan dirinya bersama Gibran berkomitmen meneruskan pembangunan bangsa di atas landasan yang telah dibangun Presiden Joko Widodo (Jokowi) serta para pemimpin Indonesia terdahulu.

"Prabowo-Gibran, kami Koalisi Indonesia Maju, partai-partai yang tidak malu. Kami mau meneruskan, mau melanjutkan, mau membangun, mau memimpin transformasi bangsa di atas landasan yang sudah dibangun oleh Presiden Jokowi dan juga landasan yang dibangun oleh Presiden SBY, serta semua presiden sebelumnya," kata Prabowo.

Prabowo kemudian menyinggung bagaimana komitmen itu turut disampaikan Gibran saat debat perdana cawapres.

"Kita ingin membangun. Kita tidak mau main-main dengan kehidupan bangsa. Saudara-saudara banyak yang nonton debat kan kemarin? Nonton? Satu-satunya paslon yang berani bicara hilirisasi, maaf, hanya paslon nomor 2, ya kan," tegasnya.

Prabowo pun mengatakan dirinya akan mengajak semua pihak untuk bersatu membangun bangsa dan negara jika dirinya terpilih menjadi presiden.

"Saya, saudara tahu, dua kali pemilu saya bertanding melawan Pak Jokowi, dua kali kalah, tapi, yang terakhir begitu beliau menang, apa tindakan beliau? Beliau mengajak saya bersatu, beliau menjadikan pesaing beliau, lawan tanding beliau ajak bersatu untuk bersama-sama berbakti dan mengabdi kepada rakyat Indonesia," kata Prabowo.

Hal tersebut menurutnya menjadi pelajaran buat dirinya sekalugus membakar tekadnya untuk berjuang deng rakyat dan bangsa Indonesia.

"Bilamana Insyaallah kita menerima mandat dari rakyat kita akan mengajak semua kekuatan berbakti pada rakyat Indonesia. Yang mau tetap beroposisi kita butuh juga tidak ada masalah, tapi oposisi yang cinta tanah air bersama-sama mengoreksi, cinta bangsa rakyat Indonesia. Ini tujuan kita dan ini fokus kita," kata Prabowo.

Khofifah Merapat ke Prabowo-Gibran, Ganjar Optimis Raih Suara Jawa Timur

Belum resmi mengumumkan, Khofifah Indar Parawansa condong merapatkan diri mendukung Prabowo-Gibran.

Terkait Khofifah yang condong mendukung Prabowo-Gibran, Ganjar Pranowo memberikan responnya.

Menanggapi santai, Ganjar mengatakan bahwa hal tersebut merupakan suatu pilihan politik yang harus dihormati.

"Sebagai suatu pilihan politik, saya menghormati, siapa mendukung siapa, kami menghormati saja pilihan itu," kata Ganjar, saat ditemui di Klaten, Jawa Tengah, pada Rabu (27/12/2023).

Ganjar menjelaskan, di Jawa Timur sendiri, sudah ada kelompok-kelompok pendukung Ganjar-Mahfud yang bergerak menjaring suara masyarakat.

"Oh ada, tim kita sudah bergerak ada kelompok masyarakat yang bersama dengan kami, ada kelompok agama, anak muda, budayawan. Mereka sudah berkomunikasi dengan intens," jelasnya.

"Jadi, ada yang basis komunitas di rakyat, tapi tidak dipungkiri kadang-kadang elit memang penting," ujarnya.

Sementara itu, Ganjar mengaku, soal optimisme raihan suara di Jawa Timur berbeda dengan di Jawa Tengah.

"Tapi Jawa Timur itu salah satu provinsi kedua yang menjadi potensi suara Ganjar-Mahfud. Dan Pak Mahfud kan dari sana," katanya.

Sehingga, Ganjar menjelaskan, cawapres pendampingnya Mahfud MD akan lebih banyak berkeliling di Jawa Timur.

"Saya haqul yakin karena ketokohan Pak Mahfud, performa Pak Mahfud, ketokohan Pak Mahfud, relasi Pak Mahfud dengan Jawa Timur sangat kuat sekali," ucapnya.

Sebelumnya, Khofifah Indar Parawansa memastikan masuk dalam barisan pendukung Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

Hal ini disampaikan Khofifah setelah menerima rekomendasi sebagai Calon Gubernur Jawa Timur di Pemilihan Gubernur Jawa Timur 2024, Minggu (10/12/2023).

Perempuan yang masih menjadi Gubernur Jawa Timur ini akan ikut membantu memenangkan paslon yang diusung Koalisi Indonesia Maju (KIM) tersebut.

"Jadi, afiliasinya ke 02. Saya rasa kawan-kawan (jurnalis) pasti sudah paham," kata Khofifah kepada jurnalis dikonfirmasi seusai acara penyerahan rekomendasi tersebut.

Sekalipun demikian, pihaknya akan secara resmi turun di mesin pemenangan Prabowo-Gibran setelah masa kepemimpinannya sebagai Gubernur Jatim selesai 31 Desember mendatang.

"Resminya nanti bulan Januari. Nanti kawan-kawan bisa melihat trennya," kata Khofifah.

Fahri Hamzah Ajak Aklamasi Pilih Prabowo-Gibran

Wakil Ketua Umum Partai Gelora, Fahri Hamzah aklamasi memilih Prabowo Subianto- Gibran Rakabuming di Pilpres 2024.

Terkait ajakan dari Fahri Hamzah untuk mendukung Prabowo-Gibran ini, Ganjar Pranowo buka suara.

Fahri Hamzah bahkan juga sempat memberikan kritiknya untuk Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

Ganjar mengatakan pernyataan Fahri Hamzah sah-sah saja sebab ia merupakan bagian dari Partai Gelora yang menjadi satu diantara beberapa partai politik yang tergabung Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran.

"Ya kan Fahri timnya sana (TKN), pasti cita-citanya tinggi. Sah-sah saja," kata Ganjar saat ditemui di Jawa Tengah, pada Selasa (26/12/2023).

Dalam pernyatannya, Fahri Hamzah juga mengkritisi paslon nomor urut 3 Ganjar-Mahfud dan partai pengusung utamanya, PDIP, amat sangat aneh.

Fahri menilai paslon Ganjar-Mahfud dan PDIP selama 9 tahun selalu memuji dan bertekad ingin melanjutkan program pemerintahan sekarang ini tapi diujung malah ngomel-ngomel.

Merespons hal tersebut, Ganjar mengatakan pihaknya memang akan meneruskan apa yang sudah dilakukan pemerintahan saat ini.

Meski demikian kalaupun ada yang tidak baik, Ganjar menegaskan harus diperbaiki.

"Ya karena kita meneruskan tapi tidak pakai kacamata kuda. Kalau ada yang tidak baik mestik kita perbaiki. Saya dengan pemerintahan hari ini kan banyak terlibat dalam penyusunan banyak program," ucap Ganjar.

Kata Ganjar, justru pihaknya akan menjadi munafik jika menolak program yang sudah dilakukan pemerintahan sekarang.

Sebab beberapa program yang ada saat ini juga dirancang bersama pihaknya.

"Kalau tiba-tiba menolak ya kami munafik, kalau kami tidak meneruskan kami salah, wong beberapa yang dirancang itu juga dari kita. Tapi kalau ada yang tidak baik masa kita mengatakan iya kan mesti kita perbaiki," ucapnya.

Diberitakan sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Fahri Hamzah mengajak rakyat Indonesia untuk membulatkan tekad, serta memantapkan hati mendukung pasangan calon (paslon) nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

Menurut Fahri, ini waktunya bagi Prabowo-Gibran untuk menjadi pemimpin masa depan Indonesia.

Oleh karena itu, seluruh rakyat Indonesia secara aklamasi memilih Prabowo-Gibran di pemilihan presiden (Pilpres) 2024.

"Sekali putaran saja, 50 hari lagi. Tuntaskan transisi ini untuk memasuki Indonesia Emas 2045. Ini saatnya negeri kita. Ayo sahabat, ajak semua kerabat menjemput martabat!" kata Fahri Hamzah dalam keterangan persnya, Senin (25/12/2023).

Pria yang pernah menjadi Wakil Ketua DPR RI Periode 2014-2019 itu, menyampaikan alasan kenapa Prabowo-Gibran yang harus dipilih.

Fahri menilai bahwa Prabowo-Gibran sangat pantas menjadi presiden dan wakil presiden (wapres) di 2024.

Sebab, karena hanya paslon nomor urut 02 yang sejak awal mempunyai konsep jelas tentang arah masa depan bangsa Indonesia.

"Prabowo-Gibran, bukan hanya akan melanjutkan pembangunan yang sudah dilakukan oleh Presiden Jokowi sebelumnya, tetapi juga akan melengkapi dan menyempurnakan program-program pembangunan yang sudah ada, salah satunya melanjutkan mega proyek Ibu Kota Negara (IKN)," tutur Fahri.

Fahri juga mengritisi konsep yang disampaikan dua paslon lainnya, yakni paslon nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandan dan nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

Menurut Fahri, menyebut bahwa konsep awal yang mereka bawa salah. Sehingga rakyat tidak mungkin memilih yang sejak awal salah konsep.

"Bahkan kesalahan konsep dari paslon nomor urut 01, dipertahankan sampai sekarang. Bilang perubahan atau opposisi, tapi masih aja nyambi jadi penguasa. Ya salah itu kontradiksi. Ini ganjil rakyat nggak bisa!" jelas Fahri.

Fahri menilai bahwa paslon nomor urut 3 dan partai pengusung utamanya, PDIP, amat sangat aneh.

Sebab, selama 9 tahun selalu memuji dan bertekad ingin melanjutkan program pemerintahan sekarang ini, tapi diujung malah ngomel-ngomel.

"Capresnya jadi bingung mau ngapain? Dia juga dari awal disuruh-surih aja kok. Lah cawapres-nya menteri yang 4 tahun puji-puji bosnya (Presiden Jokowi) kemana-mana, terus sekarang masih ngomel? Kan rakyat bingung!" terang Fahri

(*)

Sumber ini diolah dari beberapa artikel di Tribunnews

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved