Pilpres 2024
Survei Capres 2024 Terbaru Elektabilitas Calon Tertinggi Prediksi LSI Denny JA dan Litbang Kompas
Ini hasil survei capres 2024 terbaru hari ini soal posisi elektabilitas calon tertinggi setelah debat ketiga prediksi LSI Denny JA dan Litbang Kompas.
Penulis: Dedy Qurniawan CC | Editor: fitriadi
BANGKAPOS.COM - Ini hasil survei capres 2024 terbaru hari ini soal posisi elektabilitas calon tertinggi setelah debat ketiga prediksi LSI Denny JA dan Litbang Kompas.
LSI Denny JA dan Litbang Kompas memprediksi posisi elektabilitas calon tertinggi dalam survei capres 2024 terbaru setelah debat nanti tak akan banyak berubah.
Lalu seperti apa prediksi dan analisa LSI Denny JA dan Litbang Kompas?
Perlu diketahui, sejauh ini belum ada survei capres 2024 terbaru yang dirilis setelah debat ketiga.
Saat ini yang banyak beredar adalah survei yang dirilis pada Januari dan Desember dan waktu jajak pendapatnya dilakukan sebelum debat ketiga.
Baca juga: 8 Hasil Survei Capres 2024 Terbaru Januari Posisi Elektabilitas Calon Tertinggi Saat Debat Capres
Lebih lengkapnya, simak penjelasan berikut :
1. Prediksi Survei Capres Setelah Debat Ketiga dari LSI Denny JA
Menurut prediksi LSI Denny JA, elektabilitas calon presiden 2024 berdasarkan hasil survei capres terbaru setelah debat ketiga nantinya tak akan banyak berubah.
Sebab, berdasarkan pengalamannya melakukan survei, pemilih yang mengubah pilihan hanya sekitar 2 sampai 3 persen saja.
Berikut ini penjelasan LSI Denny JA mengenai hasil survei capres setelah debat ketiga lebih lengkap:
"Bagaimanakah elektabilitas para capres saat ini setelah debat yang ketiga di bulan Januari 2024?
Saya menonton dengan seksama debat yang lebih dari 2 jam antara Anies, Prabowo dan Ganjar, untuk tema-tema mengenai Hubungan Internasional, Pertahanan, Keamanan dan Geopolitik.
Sebekum menjawab ini kita lihat dulu posisi elektabilitas mereka sebelum Debat Capres yang ketiga, setidaknya dari dua lembaga.
Di ujung bulan Desember 2023, saya kutip data pertama dari LSI Denny JA.
Sebelum Debat Capres yang ketiga, dukungan kepada Prabowo- Gibran sebesar 43,3 persen.
Rangking ke- 2: Anies Baswedan dengan Muhaimin di angka 25,3 persen.
Lalu Ganjar - Mahfud di angka 22,9 persen.
Prabowo- Gibran unggul telak sekali.
Jarak dan selisih elektabilitas mereka lebih dari 17 persen dibandingkan dua kompetitornya.
Data kedua dari Lembaga CSIS. Di ujung Desember 2023, lembaga ini juga mengeluarkan hasil survei, dengan angka yang mirip-mirip sekali.
Dalam survei CSIS, Prabowo- Gibran 43,7 persen . Lalu Anies-Muhaimin 26,1 persen. Kemudian Ganjar - Mahfud: 19,4 persen.
Baik LSI Denny JA, ataupun CSIS, sama hasilnya. Prabowo- Gibran unggul telak di angka 43 persen lebih.
Sama juga hasilnya. Jarak antara Prabowo-Gibran dengan dua kompetitornya di atas 17 persen.
Mengapa antara LSI Denny JA dan CSIS hasilnya mirip? Dua lembaga ini sama sekali tak ada komunikasi mengenai elektabilitas capres, bahkan mengenai apapun.
Hasilnya mirip karena dua lembaga ini melakukan survei di momen yang sama, dengan metodologi yang SAH , yang sama.
Itulah hasil dari ilmu sosial yang unggul.
Jika sama metodologinya, dan sama juga momennya, maka hasilnya pun akan mirip-mirip.
LSI Denny JA juga mempunyai data lain yang penting.
Di samping tingkat elektabilitas pasangan, LSI Denny JA juga menyoroti variabel lain yang penting, yang membentuk elektabilitas individual.
Ini datanya. Prabowo sudah dikenal lebih dari 95 persen populasi. Ini tingkat pengenalan yang tinggi sekali, Premium.
Sementara Anies dan Ganjar dikenalnya masih di bawah 95 persen.
Tingkat kesukaan publik atas Prabowo juga di atas 80 persen. Ini juga angka favourability yang sangat tinggi sekali.
Sementara Anies dan Ganjar, yang suka padanya di bawah bahkan 75 persen.
Selama saya melakukan survei sejak Pilpres tahun 2004, sejak Pilpres yang pertama yang dipilih rakyat secara langsung, yang pernah masuk dalam kategori premium ini, dikenal di atas 95 persen disukai di atas 80 persen, baru bisa dicapai oleh dua orang saja.
Yaitu SBY di tahun 2009, ketika ia menang Pilpres satu putaran saja.
Dan Jokowi tahun 2018, ketika ia menang Pilpres untuk kedua kalinya.
Lalu bagaimana dengan pengaruh debat capres? Seberapa besar debat itu berpengaruh?
LSI Denny JA melakukan survei di bulan Desember 2023.
Saat itu, survei juga merekam perdebatan capres sebelumnya.
Ini mengulangi data 5 tahun yang lalu. Setiap pilpres, LSI Denny JA melakukan survei, yang juga berisi data soal debat capres.
Ternyata yang menonton debat itu sebanyak 47,5 persen dari populasi pemilih Indonesia. Tapi tak semua menonton penuh.
Ada yang menonton debat capres hanya satu menit saja, 5 menit saja, di bawah 10 menit.
Yang menonton debat secara penuh, dari awal hingga akhir, hanya 31 persen saja dari yang mengaku menonton debat capres.
Jika angkanya dikalikan, yang menonton debat capres secara Penuh hanya 14 sampai 15 persen saja dari populasi pemilih.
Lalu dari yang populasi yang menonton penuh debat presiden itu, seberapa banyak setelah menonton, mereka mengubah pilihan mereka?
Ini datanya. Ternyata hanya 22,2 persen saja yang mengubah pilihannya dari yang menonton debat secara penuh.
Karena yang menonton penuh itu hanya 14-15 persen saja, maka yang mengubah pilihannya setelah menonton debat hanya 2 persen sampai 3 persen saja.
Perubahan ini terjadi untuk semua kategori. Yaitu dari yang memilih menjadi tak mau memilih.
Dan sebaliknya. Juga dari capres A, B, dan C, yang bertukar posisi memilih capres lain.
Setelah debat ini pun, tak banyak elektabilitas capres yang berubah.
Kita bisa buat hipotesis.
Di awal Januari 2024, elektabilitas Prabowo- Gibran masih di kisaran 43 persen lebih.
Kini, pasangan Prabowo- Gibran hanya membutuhkan 7 persen saja tambahan suara untuk menang satu putaran.
Katakanlah jika Prabowo- Gibran gagal menang satu putaran, maka yang muncul di putaran kedua, satu tiket lagi akan diperebutkan oleh pasangan Anies atau pasangan Ganjar.
Tapi baik Anies ataupun Ganjar, mereka membutuhkan dukungan tambahan 8 persen sampai 10 persen lagi untuk lolos ke putaran kedua.
Ini situasi elektabilitas capres hari- hari ini, 36 hari menjelang hari pencoblosan.
Bagi Prabowo- Gibran untuk menang satu putaran saja, hanya butuh tambahan 7 persen.
Tapi untuk Anies atau Ganjar, untuk mereka masuk lolos ke putaran kedua, mereka membutuhkan persentasi yang lebih besar lagi : 8 persen Hingga 10 persen.
Tahun baru 2024 membawa kabar, Prabowo- Gibran di ambang kemenangan, baik menang satu putaran, atau menang dua putaran." dikutip dari Tribun Kaltim.
Baca juga: Elektabilitas Capres 2024 di Jatim, Jawa Barat, Jateng, Jakarta dan 7 Hasil Survei Calon Tertinggi
2. Prediksi Hasil Survei Capres Setelah Debat Ketiga dari Litbang Kompas
Dikutip dari kompas.com, jajak pendapat Litbang Kompas menunjukkan mayoritas responden tetap pada pendiriannya untuk memilih calon presiden (capres) tertentu.
Berdasarkan survei yang berlangsung Minggu (7/1/2024) itu, sebanyak 77,5 persen responden menyatakan tidak mengubah arah dukungannya setelah menyaksikan debat ketiga Pemilu Presiden 2024 yang digelar di Istora Senayan, Jakarta, Minggu malam.
“Nah mungkin jika kita lihat angkanya saja, itu terlihat tidak terlalu besar (pemilih yang berubah pikiran) sekitar 10 persen. Karena memang tiga per empat dari publik itu sudah bisa dibilang sudah cukup mapan pilihannya,” tulis Peneliti Litbang Kompas Rangga Eka Sakti dikutip dari Kompas.id, Senin (8/1/2024).
Sementara itu jumlah responden yang menyatakan mengubah pilihan politiknya sebesar 10 persen.
Kemudian, sebanyak 12 persen responden menyatakan tidak tahu apakah bakal tetap pada pilihannya atau berubah haluan.
Rangga mengungkapkan, responden yang bisa berubah pikiran setelah menonton debat memang terhitung kecil jika dipandang dalam konteks keseluruhan jumlah pemilih.
Tapi, jika didasarkan pada hasil survei elektabilitas capres-cawapres Litbang Kompas yang berlangsung November-Desember 2023, terdapat 28,7 persen responden yang belum menentukan pilihan atau undicided voters.
“Ketika kita melihat dalam konteks tersebut, angka 10 persen ini menjadi signifikan nih. Kira-kira bagaimana debat-debat yang kemarin sudah dilaksankan dan nanti akan dilaksanakan itu bisa memiliki pengaruh di bilik suara nanti,” tutur dia.
Adapun survei Litbang Kompas terkait performa capres dilakukan dengan mewawancarai 210 responden dari seluruh Indonesia yang dipilih secara acak dari responden panel Litbang Kompas.
Responden dipilih secara proporsional sesuai jumlah penduduk di masing-masing provinsi.
Menggunakan metode itu, survei memiliki tingkat kepercayaan 95 persen dan margin of error penelitian kurang lebih 6,76 persen dalam kondisi penarikan sampel secara sederhana. (Tribun Kaltim/ Kompas.com/ Bangkapos.com/ Dedy Qurniawan)
survei capres
survei capres terbaru
Survei Capres 2024
survei capres 2024 terbaru hari ini
survei
Hasil Survei
Hasil Survei Terbaru
hasil survei capres
elektabilitas
LSI Denny JA
Litbang Kompas
PDIP Ajukan Gugatan ke PTUN, Sebut Gibran Bisa Batal Dilantik Jadi Wapres Jika KPU Langgar Hukum |
![]() |
---|
Pelantikan Presiden Tetap di Jakarta Bukan di IKN, MPR Revisi Tata Tertib Pelantikan |
![]() |
---|
Reaksi Titiek Soeharto saat Ditanya Apakah Bersedia Jadi Ibu Negara Dampingi Presiden Prabowo |
![]() |
---|
Apa Kata Anies Baswedan Ketika Ditanya soal Rekonsiliasi dengan Prabowo : Kita Teman Demokrasi |
![]() |
---|
Usai Putusan MK Tolak Gugatan, Kubu Anies dan Ganjar Kini Beri Selamat Kepada Prabowo-Gibran |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.