Alasan Hanifa Sutrisna Bongkar Dugaan Kasus Pencucian Uang Raffi Ahmad: Tidak Ada Kaitan Politik
Ia mengatakan alasannya membongkar dugaan pencucian uang Raffi Ahmad karena ingin menegakan kebenaran. Menurutnya, siapa pun wajib dihukum jika...
Penulis: Fitri Wahyuni | Editor: Dedy Qurniawan
BANGKAPOS.COM -- Dituding melakukan pencucian uang oleh Ketua Nasional Corruption Watch (NCW) Hanifa Sutrisna, Raffi Ahmad dengan tegas membantahnya.
Raffi menyebut bahwa apa yang dituding terhadap dirinya saat ini merupakan suatu fitnah yang sudah keterlaluan.
Ia juga menduga, tuduhan kasus pencucian uang yang ramai diperbincangkan ini merupakan salah satu dampak dari keterlibatannya mendukung salah satu paslon.
"Mungkin sekarang tahun politik, aku bukan politikus cuma aku dukung salah satu paslon,"
"jadi ada yang suka dan tidak suka. Intinya aku jelaskan itu tidak benar," ujar Raffi Ahmad. (Wartakota/ARI).
Sebelumnya, Ketum NCW Hanifa Sutrisna mengungkap sudah mencium kejanggalan aliran uang Raffi Ahmad sejak 9 bulan lalu.
Ditambah terbaru, Hanifa menyebut ada pihaknya mendapat laporan terkait tindak pidana diduga dilakukan Raffi Ahmad.
"Dua hari yang lalu kami mendapatkan dari direct messege dan kami habis itu mendapatkan telepon, dan saat ini kami menunggu data-data yang akan dikirimkan,"
"selama dua hari ini kami mempelajari dugaa TPPU dari artis Raffi Ahmad," kata Hanifa dilansir dari kanal YouTube SINDOnews pada Kamis, 1 Februari 2024.
"Sejak 8 bulan atau 9 bulan yang lalu sebenernya dugaan itu sudah mulai muncul,"
"dan indikasi terjadinya dugaan tindak pidana pencucian uang ini dengan memanfaatkan dana-dana yang berasal dari tindak pidana korupsi yang dicuci," sambungnya.
Lantas mengapa baru sekarang Hanifa Sutrisna membongkar kasus dugaan pencucian uang yang dilakukan oleh Raffi Ahmad?
Hanifa Sutrisna menegaskan bahwa kasus ini tidak ada sangkut pautnya dengan politik.
Ia mengatakan alasannya membongkar dugaan pencucian uang Raffi Ahmad karena ingin menegakan kebenaran.
Menurutnya, siapa pun wajib dihukum jika sudah bertindak kriminal dan merugikan negara.
| Profil Haji Isam Konglomerat Kalimantan yang Dulu Bermodal Dengkul |
|
|---|
| Arti Kata Projo Diluruskan Budi Arie: Bukan Pro Jokowi |
|
|---|
| Petani Bangka Selatan Genjot Tanam Padi IP 300 di 450 Hektare Sawah, Siap Panen Akhir Tahun |
|
|---|
| Kapolres Bungo Sebut Bripda Waldi Polisi Pembunuh Dosen Wanita di Jambi Bengis dan Kejam |
|
|---|
| Prestasi Prof Heri Hermansyah Lambungkan UI ke 200 Besar Dunia |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.