Cara Menyembuhkan Inner Child yang Terluka, Kamu Bisa Pulih
Untuk dapat menyembuhkan luka inner child, mengakui keberadaannya dapat meningkatkan pemahaman dan penerimaan mengenai hal-hal yang memicu rasa ...
Menulis jurnal dengan sudut pandang inner child dapat membantu Anda untuk memahami perasaan atau suatu pola yang muncul di masa kanak-kanak.
- Mengingat kebahagiaan di masa lalu
Memiliki masa lalu yang penuh dengan pengalaman dan emosi negatif dapat membuat Anda kurang dapat memenuhi kebutuhan dan kebahagiaan ketika dewasa.
Mengingat dan melakukan hal-hal sederhana yang memberikan kebahagiaan di masa lalu, seperti makan es krim atau bermain dengan teman, dapat menumbuhkan emosi positif yang hilang.
- Terbuka dengan berbagai kemungkinan
Menyembuhkan inner child yang terluka bukan merupakan proses sederhana dan memerlukan waktu yang tidak sebentar.
Menyiapkan diri untuk kemungkinan-kemungkinan yang baru dapat meningkatkan pemahaman terhadap diri sendiri dan dapat menyembuhkan luka inner child lain yang masih belum sembuh.
- Memeluk diri sendiri setiap hari
Tubuh juga dapat menyimpan trauma sehingga memberikan dukungan fisik terhadap diri sendiri dapat menenangkan inner child.
Memeluk tubuh dengan erat selama setidaknya tiga menit setiap hari dapat membantu Anda untuk memproses trauma dan memberikan ketenangan terhadap diri sendiri.
- Menumbuhkan perasaan mengasihi diri sendiri
Sikap mengasihi diri sendiri atau self-compassion terkadang sulit untuk dilakukan.
Padahal, sikap ini diperlukan untuk meningkatkan hubungan dengan diri sendiri.
Selain itu, sikap mengasihi diri sendiri juga dapat menurunkan rasa cemas, stres, dan depresi yang muncul sebagai efek inner child yang terluka.
- Melakukan mirror work
Mirror work adalah tindakan memberikan afirmasi positif terhadap diri sendiri di depan cermin.
Untuk bisa melakukannya, Anda bisa memandang diri sendiri di depan cermin setiap hari agar perasaan mencintai diri sendiri dapat terbentuk.
- Memahami pemicu emosi negatif
Tindakan orang lain atau berada pada situasi tertentu dapat memicu perasaan negatif, seperti marah, kecewa, atau takut.
Dengan memahami pemicu emosi negatif tersebut, Anda bisa memahami dan memberikan ketenangan terhadap inner child.
Melakukan proses penyembuhan inner child yang terluka terkadang dapat memicu emosi negatif yang tidak bisa dikontrol.
Beberapa cara menyembuhkan inner child yang terluka dapat dicoba, namun Anda tetap diimbau untuk mencari bantuan medis, seperti berkonsultasi dengan terapis jika masalah kesehatan mental ini terasa mengganggu.
(*/ Tribunnews.com/ Kompas.com)
| Anak SD dan Kenakalan: Potret Masa Kecil di Tengah Tantangan Zaman |   | 
|---|
| Di Balik Trauma, Ada Tumbuh: Menelusuri Faktor yang Mendorong Perawat Bangkit |   | 
|---|
| Kisah Sukmawati, Gagal jadi Ibu Bhayangkari usai Ditinggal Bripda Farhan Jelang Nikah, Alami Trauma |   | 
|---|
| Dedi Mulyadi Ungkap Insiden 20 Tahun Lalu yang Bikin Kembali Trauma: Pernah Jatuh |   | 
|---|
| Sosok Vitalia Sesha, Mantan Model Majalah Dewasa Kini Hijrah, Pernah Dicap 'Cewek Simpanan' |   | 
|---|


 
                 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
				
			 
											 
											 
											 
											
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.