Tribunners

Juara yang Tak Dirindukan

Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung membatalkan O2SN. Keputusan ini membuat kecewa kalangan wali murid atlet O2SN.

Editor: fitriadi
Dokumentasi Bangkapos.com
Yan Megawandi 

Tak hanya itu saja, di laman instagram berita tentang pembatalan O2SN ini juga mendapatkan banyak tanggapan dari netizen.

Sementara di Bangkapos.com bahkan surat dari kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Ervian kepada para kepala dinas kabupaten/kota tertanggal 15 Februari 2024 juga ditampilkan cuplikannya.

Alasan pembatalan tersebut karena terkesan klasik. Tidak ada dana. Masalah lainnya adalah, di tingkat kabupaten/kota mereka sudah menganggarkan.

Bahkan mereka sudah persiapan dengan latihan dalam menghadapi kegiatan O2SN. Maklumlah O2SN ini merupakan kegiatan rutin dari pemerintah pusat sejak tahun 2008 silam.

Teman saya seorang guru olahraga yang telah lama malang melintang mendampingi para murid menyesalkan pembatalan ini.

“O2SN itulah kegiatan yang paling ditunggu oleh para atlet pelajar, orang tua dan terutama guru olahraga tingkat SD dan SMP. Bukankah kita diminta membina calon atlet dari usia dini. Kalau itu pun dihapus apa lagi yang menjadi ajang kami untuk memperlihatkan hasil latihan yang kami lakukan kepada anak-anak,” jelas teman saya itu.

Ia kemudian menjelaskan atlet-atlet daerah berprestasi yang berasal dari lomba-lomba di tingkat pelajar.

“Memangnya atlet itu langsung jadi? Langsung berprestasi bagus seperti yang terlihat sekarang? Mereka kan semuanya berlatih sejak dari pelajar,“ jelasnya dengan emosi.

Olahraga memang seringkali dianggap tidak penting. Bahkan terkadang dipandang sebelah mata. Apalagi olahraga di tingkat pelajar dan di daerah.

Orang baru tertarik membicarakannya paling-paling ketika ada hal yang mengejutkan.

Setelah itu perhatian hilang lagi. Kasus pembatalan anggaran kegiatan O2SN ini contohnya.
Fenomena ini melengkapi bagaimana perhatian masyarakat pada umumnya terhadap olahraga.

Salah satu contoh lainnya dapat dilihat dari pemberitaan yang ada di media.

Kebanyakan media lokal hanya tertarik pada olahraga tingkat dunia. Lihatlah betapa menonjolnya berita tentang liga sepakbola Inggris, Italy dan Spanyol.

Sementara liga atau pertandingan tingkat lokal sangat jarang diberitakan.

Lihatlah pula begitu gencarnya berita tentang balap motor dunia. Gran prix dan balap mobil formula. Atau liga basket Amerika dan tinju dunia.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved